visitaaponce.com

Gerakan Orang Tua Asuh Upaya Tekan Angka Stunting di Matim

Gerakan Orang Tua Asuh Upaya Tekan Angka Stunting di Matim
Bupati Manggarai Timur Agas Andreas menanyakan orang tua yang anaknya stunting,di Posyandu setempat, Kamis (2/2/2023).(MI/Gabriel Langga-HO)

PEMERINTAH Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Provinsi Nusa Tenggara Timur mencatat angka stunting dari  14,7% pada Agustus 2021 turun menjadi 9,6% pada Agustus 2022. Untuk itu, pemda menargetkan pada 2024 stunting tersisa 5%. Untuk mencapai target tersebut digencarkan program gerakan orang tua asuh.

Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas menegaskan pihaknya berkomitmen untuk menekan angka stunting di Kabupaten Matim. Perwujudan komitmennya, dengan melaksanakan program  Gerakan Orang Tua Asuh untuk Anak Stunting. Program ini telah diluncurkan di bulan Agustus 2022. Program tersebut sebagai upaya kita bersama untuk menekan angka stunting yang cukup tinggi di Manggarai Timur.

Bagi warga yang memiliki kelebihan secara materi, Bupati Agas mengajak agar bisa menjadi orang tua asuh untuk anak-anak stunting. Karena permasalahan stunting menjadi tanggung jawab kita semua

"Jika setiap pejabat atau mereka-mereka yang masuk dalam golongan mampu dalam satu wilayah memiliki komitmen untuk menjadi orang tua asuh dari satu anak saja stunting, maka bisa dipastikan masalah stunting di Matim akan bisa selesai tanpa kita terlalu bergantung pada program dari luar," ujar Bupati Agas, di Manggarai Timur, Kamis (2/2/2023).

Bupati Agas mengucapkan terimakasih kepada  Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Timur (Matim) yang sudah memulai dengan membuka jalan dan memberikan bukti nyata upaya menekan angka stunting dengan gerakan orang tua asuh anak stunting.

"Saya harapkan gerakan ini akan diikuti oleh perangkat daerah lainnya sebagai sebuah gerakan bersama. Gerakan ini sebenarnya adalah sebuah gerakan untuk membangkitkan kembali budaya gotong royong di masyarakat. Untuk meningkatkan derajat kesehatan anak-anak dalam satu wilayah secara bersama. Kegiatan ini juga melibatkan PKK setempat dan tenaga kesehatan sehingga yang menjadi orang tua asuh bisa yakin bahwa uang yang mereka sumbangkan akan dipergunakan dengan baik dan sesuai dengan tujuan awal," papar dia

Dia pun menambahkan pihaknya juga melakukan aksi konvergensi untuk menekan stunting dengan melakukan aksi konvergensi percepatan peningkatan kualitas penyiapan kehidupan berkeluarga, penjaminan pemenuhan asupan gizi, dan memperbaiki pola asuh. Selain itu kata dia dengan melakukan aksi peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan serta peningkatan akses air minum dan sanitasi di Kabupaten Manggarai Timur

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Manggarai Timur, dr. Surip Tintin mengatakan bahwa program gerakan orang tua asuh anak stunting yang dilakukan perdana di dinasnya dengan melibatkan semua pegawai di Dinas Kesehatan Manggarai Timur.

"Bentuk yang digunakan adalah, setiap pejabat, mulai dari Kepala Dinas, Sekretaris, para Kabid bertanggung jawab untuk masing-masing satu anak stunting sedangkan dua orang kepala seksi bertanggung jawab terhadap satu orang anak stunting," papar dia

Tambah dia,  setiap orang tua asuh bertanggung jawab terhadap kualitas kesehatan anak asuhnya. Yang mana bentuknya adalah support dalam bentuk uang yang dikelola oleh Tim PKK setempat yang kemudian menyediakan makanan tambahan untuk anak-anak stunting selama 30 hari di pos gizi Kampung Nantal.

"Anak-anak stunting akan mendapatkan 1 satu kali makan siang dengan menu seimbang  dan susu yang diolah oleh TP PKK desa dan diawasi oleh tenaga gizi dari puskesmas. Setiap minggu anak-anak akan ditimbang dan laporannya akan dikirim ke orang tua asuh," papar dia. (OL-13)

Baca Juga: Seorang Siswi SD di Flotim Nyaris Jadi Korban Penculikan

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat