FKPT Banten Ajak Masyarakat Cegah Politik SARA Jelang Pemilu 2024
![FKPT Banten Ajak Masyarakat Cegah Politik SARA Jelang Pemilu 2024](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/02/b6e30bf21d8cab499225787cc471c8a2.jpg)
MENJELANG kontestasi Pemilihan Umum 2024, mesin-mesin politik akan banyak bergerak untuk mendulang suara. Para politisi akan menggunakan berbagai strategi untuk memenangi kontestasi. Hanya saja, dalam praktiknya, masih membekas bagaimana kontestasi Pemilu 2019 lalu menimbulkan friksi dalam kehidupan sosial politik masyarakat akibat kampanye hitam dan politik identitas dalam upaya meraih simpati publik.
"Isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) dimainkan oleh para pihak yang sesungguhnya telah teridentifikasi merupakan kelompok kepentingan yang ingin menang dengan berbagai cara. Hal seperti ini harus dicegah secara dini agar proses demokrasi berjalan lancar, aman, dan damai," ujar Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Serang, Banten, KH Amas Tadjuddin, di Banten, Kamis (9/2).
Ia mengungkapkan, politik SARA yang demikian memicu situasi masyarakat menjadi 'panas' dan 'mudah terbakar', terlebih dibumbui ujaran kebencian dengan 'digoreng' minyak bernuansa asing, sehingga menimbulkan gangguan kerukunan, berakhir pecah konflik terbuka.
"Produksi hoaks dan fitnah meningkat, bahkan dalil ayat-ayat suci (kitab suci) tersebar dimanipulasi sedemikian rupa guna mencekoki dan membodohi umat sejagat. Yang penting menang," imbuh Amas dalam keterangannya, Jumat (10/2).
Hal itulah yang dikritisi Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Banten ini. Tatkala misi untuk kepentingan rakyat tak lebih hanya sebagai narasi untuk mengklaim sebuah kebenaran sepihak, dan hanya sebagai alasan pribadi atau janji dalam kampanye belaka yang dilakukan secara individu bahkan berjemaah.
Berkaca pada Pemilu 2019, kontestasi politik tidak sedikit diwarnai dengan nuansa permusuhan. Jika dipandang perlu, bagi pihak yang dianggap tidak sepaham dan beda pilihan dengan kelompoknya segera dilayangkan tuduhan 'Anda salah, kafir, munafik, musyrik, dan murtad'.
Baca juga: Sambut Isra Mikraj, Kompakdesi dan Ponpes Safi'iyah An Nahdliyah Gelar Tablig Akbar
"Inilah inti persoalan (berbalut nafsu) golongan manusia dalam jagat politik jelang pemilu," ungkap Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Banten ini.
Oleh karena itu, Amas menjelaskan, perlunya peran aktif dan kearifan semua tokoh untuk melakukan deteksi dini dan pencegah dini sebelum rumah Indonesia menjadi 'panas terbakar' dan hangus meluas.
"Dalam situasi seperti ini, maka jalan penegakan hukum yang dilakukan oleh pemerintah, aparat kepolisian, aparat penegak hukum lainya, serta KPU dan Bawaslu adalah bagian dari jalan upaya serius untuk mewujudkan Indonesia rukun, yang perlu didukung oleh seluruh komponen masyarakat sebagai bagian dari solusi menjaga pemilu 2024 berkualitas," jelasnya.
Ia juga menyebut keberadaan FKUB, MUI, NU, Muhammadiyah, serta ormas lainnya merupakan ujung tombak dalam rangka memperkuat, menggalang, menjaga dan merawat kerukunan antarumat beragama, keharmonisan masyarakat sesuai tugas pokok dan fungsinya.
"Forum kebangsaan dan ormas moderat lainnya harus senantiasa proaktif dan netral jelang pemilu, menjaga umat tetap harmoni, bersinergi dengan para pihak dan juga para penyelenggara pemilu agar pemilu berjalan rukun, lancar, aman, dan damai," imbuhnya.
Selain itu Amas juga berharap cita-cita dan harapan seluruh warga bangsa, agar terwujud pemilu berkualitas, jujur dan adil, jauh dari provokasi konflik SARA, terhentinya hoax, fitnah, ujaran kebencian, serta dapat menghasilkan para pemimpin yang sah, kuat dan tangguh.
"Kita harus menjadi yang terdepan cegah dini politik SARA mewujudkan Indonesia maju, rukun, dan damai, serta melahirkan para pemimpin yang menerima dan berpedoman kepada Pancasila dan UUD 1945," tandasnya. (RO/OL-16)
Terkini Lainnya
Menko PMK Sebut Keluarga Kokoh Disiapkan Sejak Sebelum Pernikahan
Vaksinasi Lengkapi Upaya Pencegahan DBD, Hemat Biaya Kesehatan
Wajib Dicatat! Inilah 6 Kiat Jaga Kesehatan di Usia 40-an
KPK Cegah 2 Orang Terkait Kasus Korupsi di PGN
Presiden Jokowi: Peran BPKP untuk Mencegah Penyimpangan, Bukan Mencari Kesalahan
Cegah Hipertensi, Batasi Konsumsi Garam Maksimal 1 Sendok Teh per Hari
Diduga Ada Pembiaran terhadap Pelanggaran Pemilu 2024
Wamenag: Jangan Gunakan Agama sebagai Lelucon dalam Pemilu
Relawan Elegan Tegaskan Program Ganjar Menjawab Kebutuhan Rakyat
Anies Respons Anggapan Politik Identitas Usai Rangkul Rizieq Shihab Cs
Anies Minta tidak Ada Lagi Politik Identitas
Anies Jawab Santai Isu yang Kaitkan Dirinya dengan Politik Identitas dan Intoleransi
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap