visitaaponce.com

Anies Jawab Santai Isu yang Kaitkan Dirinya dengan Politik Identitas dan Intoleransi

Anies Jawab Santai Isu yang Kaitkan Dirinya dengan Politik Identitas dan Intoleransi
Bacapres 2024 Anies Baswedan silaturahmi dengan DPW NasDem Sumsel(MI/Dwi Apriani)

BAKAL Calon Presiden RI Anies Baswedan menghadiri acara silaturahmi Partai Nasdemdi Kantor DPW Partai Nasdem Sumatra Selatan, Palembang, Minggu (10/9) Sebelumnya, Anies sudah melalui berbagai safari politik di Kota Palembang.

Seperti sebelumnya menghadiri acara Senam Sehat bareng PKS, BCAD PKS se-Sumsel, temu relawan dan sebagainya. 

Dalam acara silaturahmi yang digelar di Kantor DPW Partai Nasdem Sumsel itu, tampak hadir Wakil Ketua DPP Partai Nasdem Ahmad Ali, Ketua Teritorial Pemenangan Pemilu Sumatra 3 Partai NasDem Fauzi Amro, hingga Ketua DPW Partai Nasdem Sumsel Herman Deru.

Baca juga : PKS Ogah Pindah Koalisi kalau bukan Anies Bacapresnya

Dalam silaturahmi itu, Anies Baswedan pun menjawab isu kampanye hitam terkait politik identitas dan intoleransi yang selama ini tertuju padanya. Dengan santai Anies mengatakan bahwa selama ini isu tersebut dihadapan ribuan kader dan relawan Partai Nasdem Sumsel.

"Kita menghadapi framing yang dipasangkan. Foto sama frame beda sehingga muncul persepsi yang berbeda. Karenanya kita semua harus membawa pesan gerakan perubahan yang diusung koalisi perubahan sesuai dejgan prinsip kesetaraan, toleransi dan kebersamaan," ujar Anies.

Baca juga : Anies Baswedan Fokus Kesejahteraan dan Keadilan Rakyat

Selama masa Pilkada hingga menjabat Gubernur DKI Jakarta ada 2017 lalu, Anies mengaku selalu diberitakan dan dihubungkan dengan isu intoleran. Padahal, kata dia, sampai saat ini isu intoleran tidak bisa dibuktikan.

"Karenanya jika ada isu itu, jangan disanggah. Katakan iya. Tapi kembali tanya adakah buktinya. Insya Allah tidak ada buktinya," kata dia.

Menurutnya, selama ini banyak pihak-pihak tertentu yang menciptakan imajinasi lalu takut akan imajinasi yang dibuat mereka sendiri.

"Dulu banyak yang bilang jika saya menjadi Gubernur DKI Jakarta maka Jakarta akan berubah, karena saya intoleran dan sebagainya. Saya hanya berdoa agar Tuhan memberi kemenangan dan umur panjang agar tudingan itu tak menemukan kenyataan," jelasnya.

Alhasil selama 5 tahun masa jabatannya di DKI Jakarta tidak ada bukti mengenai isu intoleran tersebut.

"Setelah menjadi Gubernur selama 5 tahun, apakah ada kebijakan intoleran? Apakah kebijakan disusun tidak dengan unsur berkeadilan? Tidak ada bukan. Itu sebenarnya prinsip sederhana. Tunjukkan itu. Jika mereka belum bisa terima kita, doakan saja agar suatu saat mereka bisa terima. Kita cukup sampaikan faktanya saja, Insya Allah akal sehat akan menang," beber Anies.

Dalam koalisi perubahan, Anies berharap agar Partai Nasdem, PKS dan PKB bisa bekerjasama untuk meraih kemenangan di Pilpres dan Pileg.

Setelah dipilih oleh Partai Nasdem untuk menjadi Calon Presiden 2024 yang diusung, tentunya banyak halangan dan rintangan yang dihadapi. Tidak hanya dirinya sendiri, melainkan juga Partai Nasdem. Terlebih saat penetapan calon Wakil Presiden yang akan mendampinginya.

"Partai NasDem begitu banyak cobaan dan tantangan yang dilalui setelah mendeklarasikan saya sebagai Capres. Namun Partai Nasdem  tidak gentar dan tidak mundur, bahkan tidak berbelok. Karena Partai Nasdem memiliki keyakinan bahwa pilihannya menuju pada kebenaran," jelasnya.

Ia pun berharap pada kader Partai Nasdem dapat berjuang bersama sejalan dengan visi dan misi Partai Nasdem yakni restorasi perubahan agar Indonesia lebih adil dan sejahtera.

"Kepada calon legislatif dan eksekutif yakni calon Gubernur, calon Bupati, calon Walikota saya berpesan bahwa kita berangkat bukan sekedar memenangkan tapi kita membawa misi untuk kehidupan masyarakat yang lebih baik," jelasnya.

Saat ini, kata dia, masalah yang dihadapi masyarakat yakni terkait dengan melambungnya harga pangan yang tidak diiringi dengan kesejahteraan petani. Kesehatan dan pendidikan yang masih kurang berkeadilan bagi masyarakat. Juga masih kurang luasnya lapangan pekerjaan ditengah perekonomian Indonesia yang makin tumbuh.

"Kita memiliki PR bagaimana menciptakan tata niaga yang baik agar kebutuhan
pangan bisa terjangkau dan petani sejahtera. Kita juga harus mewujudkan
mimpi bahwa anak-anak mendapatkan pendidikan yang berkualitas dengan
tuntas. Karenanya kita butuh kewenangan dan ini yang harus kita maksimalkan
agar kita menang di Pileg dan Pilpres nanti," jelasnya.

Wakil Ketua DPP Partai Nasdem Ahmad Ali mengatakan, Anies Baswedan
merupakan capres dari koalisi perubahan. 

"Setelah kita melewati isu gonjang ganjing siapa yang mendampingi Anies maka pada 2 September kemarin telah dideklarasikan pasangan calon presiden berpasangan dengan Muhaimin," kata dia.

Sampai saat ini, Anies Baswedan masih diusung oleh tiga partai yakni Nasdem, PKS dan PKB. 

"Insya allah. Tentunya 3 partai ini sudah penuhi syarat untuk mencalonkan pasangan calon presiden. Tiga partai ini bisa bekerjasama di tingkat daerah hingga kabupaten dan kota untuk memenangkan Anies Baswedan. Sehingga visi dan gagasan besar yang ingin diperjuangkan capres ini bisa diwujudkan," jelasnya.

Memenangkan Pileg dan Pilpres, kata dia, adalah sama pentingnya. "Kita menang parlemen tp tdk presiden maka kita jadi opoisisi. Jika kita menang keduanya maka bisa mewujudkan arah bangsa ini seperti apa. Kita ingin melihat indonesia yang sejahtera dan berkeadilan," jelasnya.

Sementara itu, Ketua DPW Partai Nasdem Sumsel Herman Deru mengatakan, dalam acara silaturahmi Partai Nasdem ini dihadiri 6.000 orang kader Partai Nasdem dari tingkat pusat, wilayah, daerah dan sebagainya.

"Kami menyambut dengan rasa gembira dan tidak dapat digambarkan. Sejak Maret, kami sangat berharap bapak Anies dapat berkunjung ke Sumsel namun bersamaan dengan Jabar yang juga menantikan kehadiran bapak Anies. Kami bangga bapak datang kesini karena juga sudah berpasangan dengan bapak Muhaimin," jelasnya.

Kehadiran Anies tersebut, kata dia, bisa menjadi modal perjuangan bagi kader Partai untuk menjawab semua pertanyaan dan isu-isu terkait Anies Baswedan yang berkembang ditengah masyarakat.

"Kita berhadapan dengan situasi yang tidak mudah. Lembaga survey bukan untuk menggiring opini tapi untuk membuat opini. Tapi seluruh kader harus tahu bahwa yang dialami bapak Anies juga adalah hal yang sangat sulit saat sebelum menjabat Gubernur DKI Jakarta. Bahkan pernah berada di survey nomor tiga. Namun nyatanya, bapak Anies menjadi Gubernur DKI Jakarta terpilih berkat doa dan spirit yang luar biasa," jelasnya.

Karena itu, kader Nasdem juga harus siap mewakafkan dirinya untuk menggapai kemenangan di Pileg dan Pilpres.

"Jika kita sendiri yang hadir disini untuk memihak dan memilih pak Anies tentu tidak cukup. Setelah bertemu pak Anies, bawa cerita baiknya ke lapangan dan ajak keluarga, tetangga dan warga sekitar untuk ikut mendukung pak Anies agar menjadi Presiden RI 2024 nanti," pungkasnya. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat