Jembatan Termanu di Kupang Putus, 4 Kecamatan Terisolasi
![Jembatan Termanu di Kupang Putus, 4 Kecamatan Terisolasi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/03/b8b9daba36518c915c5e58e0b96c5626.jpg)
JEMBATAN Termanu yang menghubungkan Desa Tuakau, Kecamatan Fatuleu Barat dan Desa Manubelon, Kecamatan Amfoang Barat Daya, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur putus akibat banjir Jumat (3/3) sekitar pukul 08.00 Wita.
Putusnya jembatan tersebut mengakibatkan transportasi dari Kota Kupang dan kecamatan lainnya di Kabupaten Kupang menuju empat kecamatan di wilayah itu lumpuh total yakni Amfoang Barat Daya, Amfoang Barat Laut, Amfoang Timur dan Amfoang Utara.
"Jembatan putus pada gelagar di arah Desa Manubelon, tidak ada kendaraan yang terjebak," kata Nindy Funay, guru SD Negeri Manubelon, Amfoang Barat Daya saat dihubungi Media Indonesia lewat telepon.
Dia mengatakan, tidak ada warga yang berani melintas karena sangat berisiko terhadap keselamatan. Jembatan tersebut membentang di atas sungai yang memiliki lebar sekitar 170 meter. "Sementara kita diam-diam saja di sini," ujarnya
Menurut Nindy, sampai saat ini belum ada petugas yang datang ke lokasi jembatan tersebut.
Selain itu, banjir dilaporkan menerjang wilayah Kabupaten Kupang lainnya di Kelurahan Takari, Kecamatan Takari yang mengakibatkan puluhan keluarga mengungsi ke lokasi yang aman.
Banjir di kelurahan itu dipicu hujan lebat yang turun dari tadi malam. Sebuah jembatan yang menghubungkan Kelurahan Takari dengan Kecamatan Amfoang Selatan mulai terkikis di bagian gelagar.
Jika jembatan tersebut putus, akses ke wilayah Kecamatan Amfoang Selatan dan Amfoang Tengah terputus.
Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana Kabupaten Kupang, Elfrid V Saneh mengatakan hujan dengan intensitas sedang sampai lebat masih turun di wilayah tersebut. "Faktor penyebabnya hujan lebat. Hujan turun dari pukul 04.45 Wita," katanya.
Sementara itu, BMKG Stasiun Meteorologi El Tari Kupang telah mengeluarkan peringatan dini dampak hujan lebat di empat kabupaten di Pulau Flores yakni Ngada, Nagekeo, Manggarai dan Manggarai Timur mulai 3-4 Maret 2023.
Peringatan BMKG di empat kabupaten itu masih kategori 'Waspada' terhadap banjir, longsor, jembatan yang terlalu rendah berpotensi tidak dapat dilintasi akibat banjir.
"Berhati-hati jika beraktivitas di luar rumah, berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait kebencanaan dan tidak beraktivitas di luar rumah jika tidak mendesak," tulis BMKG Stasiun Meterologi El Tari Kupang. (OL-13)
Terkini Lainnya
5 Jembatan Bailey Dibangun untuk Pulihkan Akses Ke Kawasan Terdampak Banjir Lahar Dingin
BAZNAS Bangun Jembatan Darurat di Lokasi Banjir Bandang Sumatra Barat
Banjir Bandang Terjang Bulukumba, Jembatan Putus
Mobil Naik Perahu Rakit akibat Jembatan Putus, Ongkos Rp3 Juta
Akses Terputus Akibat Banjir Sulawesi Selatan, Tim SAR Gabungan Bangun Jembatan Darurat
OKU Timur Dorong Pembangunan Infrastruktur demi Tingkatkan Taraf Hidup Masyarakat
Kabupaten Bekasi Terus Gencarkan Sosialisasi Sertifikat Elektronik
Sukabumi Raih Penghargaan Kabupaten dengan Inovasi Pembangunan Terbaik 2024
Inovasi Pendanaan Hijau Supernova Ecosystem Targetkan Konservasi 700 ribu Hektare
Pemkab Tasikmalaya Rayakan Hari Jadi ke-390 Secara Sederhana
Apkasi Seleksi 35 Finalis Putri Otonomi Indonesia (POI) di Bogor
Rapat dengan DPR, Apkasi Soroti 115% Mandatory Spending Melebihi APBD
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap