visitaaponce.com

Jembatan Termanu di Kupang Putus, 4 Kecamatan Terisolasi

Jembatan Termanu di Kupang Putus, 4 Kecamatan Terisolasi
embatan Termanu yang menghubungkan Desa Tuakau, Kecamatan Fatuleu Barat dan Desa Manubelon, Kecamatan Amfoang Barat Daya, Kabupaten Kupang,(MI/Palce Amalo)

JEMBATAN Termanu yang menghubungkan Desa Tuakau, Kecamatan Fatuleu Barat dan Desa Manubelon, Kecamatan Amfoang Barat Daya, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur putus akibat banjir Jumat (3/3) sekitar pukul 08.00 Wita.

Putusnya jembatan tersebut mengakibatkan transportasi dari Kota Kupang dan kecamatan lainnya di Kabupaten Kupang menuju empat kecamatan di wilayah itu lumpuh total yakni Amfoang Barat Daya, Amfoang Barat Laut, Amfoang Timur dan Amfoang Utara.

"Jembatan putus pada gelagar di arah Desa Manubelon, tidak ada kendaraan yang terjebak," kata Nindy Funay, guru SD Negeri Manubelon, Amfoang Barat Daya saat dihubungi Media Indonesia lewat telepon.

Dia mengatakan, tidak ada warga yang berani melintas karena sangat berisiko terhadap keselamatan. Jembatan tersebut membentang di atas sungai yang memiliki lebar sekitar 170 meter. "Sementara kita diam-diam saja di sini," ujarnya

Menurut Nindy, sampai saat ini belum ada petugas yang datang ke lokasi jembatan tersebut.

Selain itu, banjir dilaporkan menerjang wilayah Kabupaten Kupang lainnya di Kelurahan Takari, Kecamatan Takari yang mengakibatkan puluhan keluarga mengungsi ke lokasi yang aman.

Banjir di kelurahan itu dipicu hujan lebat yang turun dari tadi malam. Sebuah jembatan yang menghubungkan Kelurahan Takari dengan Kecamatan Amfoang Selatan mulai terkikis di bagian gelagar.

Jika jembatan tersebut putus, akses ke wilayah Kecamatan Amfoang Selatan dan Amfoang Tengah terputus.

Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana Kabupaten Kupang, Elfrid V Saneh mengatakan hujan dengan intensitas sedang sampai lebat masih turun di wilayah tersebut. "Faktor penyebabnya hujan lebat. Hujan turun dari pukul 04.45 Wita," katanya.

Sementara itu, BMKG Stasiun Meteorologi El Tari Kupang telah mengeluarkan peringatan dini dampak hujan lebat di empat kabupaten di Pulau Flores yakni Ngada, Nagekeo, Manggarai dan Manggarai Timur mulai 3-4 Maret 2023.

Peringatan BMKG di empat kabupaten itu masih kategori 'Waspada' terhadap banjir, longsor, jembatan yang terlalu rendah berpotensi tidak dapat dilintasi akibat banjir.

"Berhati-hati jika beraktivitas di luar rumah, berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait kebencanaan dan tidak beraktivitas di luar rumah jika tidak mendesak," tulis BMKG Stasiun Meterologi El Tari Kupang. (OL-13)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat