Tokoh Muda Papua Dorong Proses Hukum Kasus Wamena
![Tokoh Muda Papua Dorong Proses Hukum Kasus Wamena](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/03/c5ce5ca3d9e6ca4077e115273f5f4e34.jpg)
TOKOH muda Papua Elpius Hugi meminta supaya penyelesaian kasus Wamena berdarah melalui proses hukum adat tidak meniadakan proses hukum positif.
Menurutnya, hukum adat wilayah Papua Pegunungan terkait dengan kompensasi berupa 'bayar kepala' kepada para korban yang dibayarkan sesuai dengan permintaan korban tidak berarti proses hukum terhadap pelaku tidak dilakukan.
"Kami mengutuk keras peristiwa ini dan duka cita mendalam kami sampaikan pada keluarga korban, baik yang meninggal maupun yang terluka. Kami mendorong agar kasus ini harus diusut tuntas, dan proses hukumnya harus dilakukan baik menurut hukum adat maupun hukum nasional," ungkap Elpius Hugi kepada wartawan, Sabtu (4/3).
Menurut Elpius, kasus Wamena berdarah merupakan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat yang harus diusut tuntas.
"Kami dorong Komnas (Komisi Nasional) HAM untuk turun lakukan investigasi total, siapa aktor-aktornya harus bertanggung jawab. Dan kami tidak ingin ada anggapan bahwa daerah kami rawan konflik," ucap Elpius.
Baca juga: Pembangunan IKN Hadirkan Peluang Usaha bagi Generasi Muda
Ia ingatkan juga, pemicu kasus Wamena yang bersumber dari isu penculikan anak sebenarnya karena ada trauma masa lalu pada anak-anak Papua yang pada masa Orde Baru banyak diculik dan saat mereka di luar Papua dimasukkan dalam pesantren.
"Artinya bicara penculikan anak seakan membangkitkan trauma masa lalu itu. Apalagi beberapa waktu terakhir ada rentetan kejadiannya di Sorong, Jayapura, dan kota yang lain. Jadi ini menjadi trauma bagi kami orang Papua," tukasnya.
Kepala Biro Protokol dan Humas Provinsi Papua tersebut menegaskan pemerintah bisa memfasilitasi atau melakukan mediasi kedua belah pihak yang bertikai dalam bentuk yang lain.
"Dan ingat bahwa urusan kompensasi jangan sampai jadi anggapan terjadi pembiaran kepada para pelaku seenaknya akan melakukan tindakan yang sama di kemudian hari dan pandangan pihak luar bahwa Wamena dipandang daerah rawan konflik," kata Elpius.
Apa yang terjadi di Wamena dengan korban meninggal dunia sebanyak 10 orang tersebut adalah luka bagi orang Papua dan jadi sorotan bukan saja nasional tetapi juga nasional.
"Jadi kami harapkan betul ada keseriusan mengusut tuntas kasus ini. Jangan anggap enteng dan siapa pun aktornya harus diungkap seterang-terangnya," pungkasnya. (OL-16)
Terkini Lainnya
Kehadiran Kelapa Sawit di Tanah Papua Jadi Penopang Ekonomi Rakyat
Proses Pelaporan Inovasi Daerah Papua akan Dipermudah
Imunitas masih Rendah, Bahaya Malaria masih Intai Anak
Prakiraan Cuaca Rabu (19/6) di Wilayah Indonesia: Potensi Hujan dan Gelombang Laut
Aktivitas Ekonomi dan Sosial di Papua Berjalan Normal
Respons All Eyes On Papua, DPR Minta Persoalan Alih Fungsi Lahan Libatkan Para Ketua Adat
Mahasiswa Jakarta Bergerak Dorong Dialog Terbuka Pelanggaran HAM
Mahasiswa UIN Gelar Aksi Tolak Politik Dinasti dan Pelanggar HAM
Tudingan Negatif Disebut Kedaluwarsa
Amnesty Minta Isu HAM Warnai Debat Capres-Cawapres
DPR Minta Komnas HAM dan LPSK Jangan Tebang Pilih Kasus
Jokowi Dinilai Seharusnya Tuntaskan HAM Berat sejak Periode Pertama
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap