visitaaponce.com

Keamanan Pangan Bisa Mengantisipasi Stunting

Keamanan Pangan Bisa Mengantisipasi Stunting
Ilustrasi pemantauan gizi anak(MI / Dwi Apriani)

PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), mengapresiasi program prioritas nasional keamanan pangan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) yang dinilai bisa mengantisipasi stunting di kota itu.

Wakil Wali Kota Palu, Reny A Lamadjido mengatakan, program BPOM sudah sejalan dengan program pemerintah Palu dalam mencegah stunting tahun ini.

“Sangat berkaitan dengan program pemerintah dalam upaya menurunkan prevalensi stunting. Oleh karena itu kami sangat mendukung program BPOM Palu tersebut,” terangnya di Palu, Rabu (8/3).

Baca juga : 

Menurut mantan Kepala Dinas Kesehatan Sulteng itu, pemerintah Palu dan BPOM juga sudah menandatangani komitmen bersama untuk mendukung program prioritas nasional keamanan pangan tersebut.

“Seluruh wilayah di Indonesia diminta oleh Presiden RI Joko Widodo harus menurunkan stunting 2024 senilai 14 %. Makanya program ini sangat tepat untuk menjalankan perintah itu. Karena salah satu yang menyebabkan stunting ketika pangan kita tidak terjaga dengan baik,” tegas Reny.

Ia menjelaskan, dalam penilaian prevalensi stunting di Palu, pihaknya tidak menargetkan harus mendapatkan peringkat pertama.

Baca juga : 

Hal yang lebih penting, kata Reny, adalah proses yang dilaksanakan dalam upaya percepatan penurunan stunting harus dilakukan dengan benar.

“Sehingga, output dan outcome yang didapatkan benar-benar maksimal,” imbuhnya.

Kepala BPOM Palu, Agus Riyanto mengatakan, uu pangan nomor 18 tahun 2018 serta uud negara RI 1945 mengamanatkan bahwa pangan adalah salah satu kebutuhan dasar hidup manusia yang utama.

Oleh karena itu, pemerintah berkewajiban mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan, dan pemenuhan konsumsi pangan yang cukup, aman, bermutu, serta bergizi seimbang, baik tingkat nasional maupun daerah termasuk pedesaan hingga perseorangan yang merata di wilayah NKRI.

“Dan jika semua itu terpenuhi, kami yakin stunting tidak akan ditemukan. Dan pasti kami sangat mendukung program pemerintah Palu dalam menurunkan angda stunting,” tandas Agus.

Berdasarkan data elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (PPGBM) prevalensi stunting di Palu masih berada di angka 23,9 %.

Meski mengalami penurunan 1,7 % tahun lalu (2022). Namun, angka 23,9 % masih tinggi dan pemerintah Palu bertekad harus menurunkan angka tersebut menjadi 0 %. (Z-8)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat