visitaaponce.com

Kembangkan Pariwisata Daerahnya, Alif Faozi Gelar Dieng Culture Festival

Kembangkan Pariwisata Daerahnya, Alif Faozi Gelar Dieng Culture Festival
Alif Faozi.(Dokumentasi pribadi.)

PERGELARAN Dieng Culture Festival (DCF) telah mendunia. Ciri khas unik dari festival ini yaitu menggabungkan culture dan modern dalam rangkaian acaranya. Pemotongan atau ruwatan rambut gimbal, jazz atas awan, dan pesta lampion menjadi salah satu acara yang paling ditunggu. Ajang ini pun selalu dihadiri ribuan orang, baik dari dalam negeri hingga luar negeri. Kemeriahannya sangat terasa, bahkan homestay di Dieng selalu ludes selama tiga hari pergelaran berlangsung. 

Di balik kesuksesan DCF ada sosok pemuda daerah bernama Alif Faozi. Alif ialah ketua kelompok sadar wisata Dieng Pandawa dan penggagas Dieng Culture Festival Dieng. Bagi Alif, keasrian alam Dieng memiliki segudang potensi wisata yang tak akan pernah habis untuk menarik para wisatawan. Sadar tentang potensi wisata itu, setiap tahun Alif membuat Dieng Culture Festival, festival budaya yang menyinergikan antara alam dan budaya masyarakat lokal. 

Pada 2006, menjadi langkah berat Alif mengembangkan pariwisata Dieng. Namun ia punya mimpi besar untuk Dieng. Ayah tiga anak ini mulai membangun kesadaran masyarakat untuk mengelola potensi sumber daya alam di desa. Jauh sebelum Dieng menjadi daerah wisata, masyarakat Dieng sangat tertarik dengan pertanian sayur dan kentang yang kala itu menjadi daya tarik ekonomi yang menjanjikan. 

Namun pertanian yang menjanjikan itu memicu kerusakan alam yang tidak terpikirkan sebelumnya. Imbasnya era 2000-an ada isu nasional tentang kerusakan alam Dieng. Salah satunya yakni hampir seluruh hutan dijadikan lahan pertanian yang mengakibatkan bencana longsor. Ketidakseimbangan pertanian pun membuat tingkat kesuburan tanah menurun. Hal itu juga membuat hasil panen para petani menurun. 

Tak hanya itu, Alif melihat banyak pemuda desa yang bermasalah lantaran kurangnya aktivitas dan tidak memiliki pekerjaan. Karena hal itulah Alif merasa perlu ada kerja sama yang erat antarmasyarakat untuk membangun kawasan Dieng. Sejak 2006, Alif mulai merangkul masyarakat lewat Pokdarwis yang pertama kali ada di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara. Ia mencoba gabungkan pentas seni yang dekat dengan objek wisata. 

Hingga pada 2007 Surat Keputusan Pokdarwis muncul. Alif bekerja keras untuk bisa mengajak masyarakat sadar terhadap pengelolaan potensi alam desa mereka. Terlebih ia sama sekali tidak ada latar belakang tentang pariwisata. Ia hanyalah lulusan pesantren setingkat SMA yang tiba-tiba menjadi ketua pemuda. Karena keuletannya, Alif pun mengikuti berbagai pelatihan pariwisata dari Bappeda.

Proses tidak mengkhianati hasil. Sekarang Dieng menjadi destinasi favorit wisatawan. Jerih payahnya berbuah manis. Berbagai penghargaan pernah diraih, salah satunya anugerah Satya Lencana Pariwisata pada 2018. Ia pun kini masuk nominasi Kick Andy Heroes 2023. Ke depan, Alif dan komunitas Pokdarwis akan terus membuat formula baru untuk pengembangan pariwisata di kawasan Dieng Jawa Tengah. (RO/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat