Kapolda Pastikan Korban Dukun di Banjarnegara 12 Orang
![Kapolda Pastikan Korban Dukun di Banjarnegara 12 Orang](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/04/bfda3023f1daa7ff3849782f75b45311.jpg)
KAPOLDA Jawa Tengah, Inspektur Jenderal Ahmad Luthfi memastikan tiga dari 12 korban yang dibunuh tersangka Slamet Tohari, 45, dukun penggandaan uang di Banjarnegara, sudah dapat teridentifikasi secara jelas. Penyebab kematian para korban ialah racun sianida.
"Terungkapnya kasus ini, berawal dari adanya SMS dari masyarakat pada 27 Maret, yang mengadukan orangtuanya hilang. Lalu saya memerintahkan Kapolres Banjarnegara menangani pelaporan itu. Selang lima hari tersangka ditangkap," kata Kapolda di kantor Polresta Surakarta, Kamis, Kamis (6/4) sore.
Ketika ditangkap, Mbah Slamet mengaku membunuh Paryanto. Lalu pada 4 April, ketika pembongkaran kubur Paryanto, tersangka mengaku kalau membunuh 5 orang. Namun ketika lokasi kebon penguburan dibongkar, ditemukan 9 jasad.
Dari 9 jasad yang dibongkar dari kubur itu, terdiri dari 6 pria dan 3 perempuan, yang sudah sulit diidentifikasi. Bahkan terakhir ditemukan lagi dua jenasah laki perempuan yang diidentifikasi sebagai suami istri, bernana Isyad dan Wahyu Tri Ningsih.
"Jadi jumlah korban keseluruhan ada 12 jenasah. Ini perlu saya tegaskan, agar tidak terjadi kesimpangsiuran, yang mengundang kegelisahan masyarakat yang mencari anggota keluarganya yang hilang lewat posko pengaduan di Polda maupun Polres Banjarnegara ," tegas Luthfi, yang didampingi Kabiddokes Kombes Sumy Hastry Purwanti, Kepala Labfor Kombes Slamet Iswanto, Direskrimum Kombes Johanson Ronald Simamora serta Kapolresta Solo Kombes Iwan Saktiadi.
Ramuan padahal racun
Sementara itu, dari dua posko pengaduan ada 17 masyarakat yang mengadukan kehilangan keluarganya. Belum ada kejelasan dari penanganan kasus, apakah belasan pengadu itu keluarganya hilang karena dibunuh dukun Mbah Slamet.
Baik Tim Labfor maupun Tim Disaster Victim Identification Polda Jateng masih terus menelisik penyebab pasti kematian dan identifikasi atas 12 jasad.
Yang sudah teridentifikasi pasti ialah tiga jasad, yakni Paryanto asal Cikampek, Karawang, Jawa Barat, serta suami istri Isyad dan Wahyu Tri Ningsih dari Lampung.
Kabiddokes Polda Jateng Kombes Hastry mengatakan, untuk upaya mengidentifiksi para korban, maka Tim DVI menggunakan metode scientific ivestigation. Dengan bantuan keluarga korban, pemeriksaan dilakukan baik melalui sidik jari, gigi, golongan darah, atau pengenalan barang bukti yang menempel di jasad.
Sementara Kalabfor Polda Jateng Kombes Slamet Iswanto memastikan, para korban meninggal karena racun potasium sianida yang sangat mematikan dengan tempo yang cepat, dalam hitungan menit.
Lebih jauh, Kapolda menyatakan tersangka Slamet Tohari akan diperiksakan kejiwaannya, mengingat begitu sadisnya yang bersangkutan dalam melakukan serangkaian pembunuhan sejak 2020.
Dalam ritual, Mbah Slamet mengatakan kepada para korban, bahwa jika mampu bertahan satu jam usai minum ramuannya, maka proses penggandaan uang jutaan menjadi miliaran akan berhasil.
Ternyata itu hanya sekadar trik kriminal Mbah Slamet, karena ramuan yang diberikan kepada korban adalah racun.
Dalam pemeriksaan, tersangka mengaku para korbannya menyetor dana antara Rp50 juta-Rp70 juta. Ia menjanjikan uang itu bisa menjadi Rp5 miliar-Rp7 miliar.
Semua hasil kejahatan dari merampas uang para korban, dipergunakan tersangka untuk menutupi atau mengembalikan hutangnya.
Saat ini selain tersangka Slamet Tohari, Polres Banjarnegara juga menahan seorang pria bernama Bambang Santosa. Ia membantu mempromosikan kepiawaian Mbah Slamet melalui media sosial. (N-2)
Terkini Lainnya
Lim Warga Banjarnegara Tersambar Petir, Suami Istri Tewas
Stok 3.300 Ton, Bulog Banyumas bakal Peroleh Tambahan Beras
Tanah Bergerak Akibatkan Puluhan Rumah Rusak di Banjarnegara
Wisata Dieng Diusulkan jadi Geopark Nasional
Ganjar Ajak Kades Gaspol Atasi Stunting, Gandeng Swasta dan Perguruan Tinggi
Telusur Nusantara Sasar Anak Muda Lakukan Lompatan Informasi
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap