visitaaponce.com

POLITEKNIK lingkup Kementerian Pertanian (Kementan) Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) khususnya Polbangtan Bogor dalam melaksanakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Polbangtan Bogor mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi para petani dan penyuluh di Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo kerap mengatakan penyuluh pertanian merupakan garda terdepan mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi lumbung pangan.

Baca juga: Kementan Siapkan Magang Petani Milenial, Pacu Regenerasi Petani di Kalsel

"Kalian [penyuluh pertanian] adalah otaknya petani, pemegang manajemen pertanian di lapangan. Kalian yang menunjukkan mulai dari hulu ke hilir, mulai dari tanam sampai petik hingga jual," katanya.

Pertanian Harus Didukung Kalangan Milenial

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi juga menegaskan bahwa pertanian harus didukung kalangan milenial sebagai generasi muda.

"Mendukung upaya pemerintah melakukan regenerasi petani sekaligus melahirkan pengusaha muda pertanian yang berdampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat pertanian Indonesia," tegas Dedi.

Baca juga: Mahasiswa Polbangtan Kementan Lakukan Audiensi ke MPR RI

Kegiatan Bimtek dilaksanakan selama dua hari, pada 7 - 8 April, dibagi dalam dua angkatan dengan peserta 100 orang per angkatan.

Dihadiri Anggota DPR RI 

Kegiatan Bimtek dihadiri Anggota DPR RI Muhammad Hoerudin Amin, Direktur Polbangtan Bogor Syaifuddin Anwar serta sejumlah pejabat dan staf Dinas Pertanian Pemkab Garut dan praktisi di bidang pertanian sebagai narasumber.

Muhammad Hoerudin Amin menyatakan harapannya agar peserta dapat menimba ilmu dari kegiatan Bimtek, sehingga dapat mengaplikasikan di lapangan.

Baca juga: Kementan Gelar Bimtek Urgensi 'Urban Farming`di Perkotaan di Purwakarta

"Garut memiliki potensi luar biasa pada pertanian organik. Tentunya, dengan partisipasi DPR dapat mendukung kegiatan dinas pertanian untuk meningkatkan kapasitas petani dan penyuluh dalam upaya peningkatan kualitas pangan," katanya.

Pendapat senada dikemukakan Direktur Polbangtan Bogor, Syaifuddin Anwar bahwa kegiatan Bimtek adalah kerjasama antara Kementan dengan Komisi IV DPR RI dalam upaya peningkatan kapasitas petani dan penyuluh serta regenerasi petani.

Penyuluh Pertanian Siap Kerja Lapangan

"Diharapkan peserta menjadi petani dan penyuluh pertanian yang siap bekerja di lapangan, salah satunya dengan mengembangkan pertanian organik dalam upaya meningkatkan kualitas pangan yang akan dikonsumsi oleh masyarakat," katanya.

Syaifuddin Anwar mengharapkan pula kegiatan Bimtek dapat menjadi bahan dari pengolahan hasil pertanian yang utama sehingga keamanan pangan dapat terwujud. 

Saat membuka Bimtek, legislator Muhammad Hoerudin Amin mengingatkan bahwa masyarakat Garut harus punya keyakinan dan tekad untuk berubah, bermimpi tapi tentunya diikuti dengan kemauan dan kerja keras.

Baca juga: Polbangtan Wadah Regenerasi Pelaku Usaha Tani Berkualitas

"Petani dan penyuluh harus bersama. Harus berjuang dari bawah serta yakin bahwa akan ada perubahan. Melalui Bimtek ini diharapkan peserta bisa ikut serta menyukseskan kesediaan dan kemandirian pangan, utamanya bahan pangan lokal bukan impor," katanya.

Legislator Amin menambahkan bahwa Bimtek yang didorong oleh Komisi IV dalam upaya pembekalan petani dan penyuluh dapat menambah ilmu pertanian sehingga SDM-nya berorientasi kepada hasil yang berkelanjutan.

"Pertanian organik yang memanfaatkan bahan alami sangat penting untuk mengembalikan kualitas konsumsi masyarakat. Dengan mengonsumsi pangan sehat akan menjamin kualitas hidup masyarakat, akan jauh dari penyakit berat akibat konsumsi pangan yang mengandung kimia tinggi," katanya lagi. (RO/S-4)