visitaaponce.com

BSKDN Kemendagri Dorong BRIDA Bali Tingkatkan Ekosistem Inovasi Berbasis Riset

 BSKDN Kemendagri Dorong BRIDA Bali Tingkatkan Ekosistem Inovasi Berbasis Riset
Rakor BSKDN Kemendagri dengan BRIDA Provinsi Bali(Dok. BSKDN Kemendagri)

KEPALA Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mendorong Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Bali untuk meningkatkan ekosistem inovasi berbasis riset di wilayahnya. 

Pesan itu disampaikan Yusharto saat menjadi narasumber dalam acara Rapat Koordinasi (Rakor) yang diselenggarakan oleh BRIDA Provinsi Bali yang mengusung tema "Sinergitas Kebijakan Pusat dan Daerah dalam Penguatan Peran BRIDA untuk Mewujudkan Evidence Based Policy" di Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Denpasar.

Yusharto menjelaskan, tanpa kerja sama antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) maka ekosistem inovasi di suatu daerah sulit terbentuk. 

Baca juga : Kemendagri Apresiasi Capaian Indikator Makro Provinsi Sumut

Oleh karena itu, menurut Yusharto memaksimalkan peran OPD untuk meningkatkan ekosistem inovasi berbasis riset perlu menjadi prioritas pemerintah daerah termasuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali. 

"Jangan sampai ada OPD yang tidak berperan dalam pengembangan inovasi daerah, BRIDA dalam hal ini bisa memfasilitasi aparatur daerah menciptakan inovasi berbasis riset. BRIDA juga bisa bekerja sama dengan para ahli dalam bidang riset," terang Yusharto. 

Baca juga : Cegah Tumpang Tindih Regulasi Tata Ruang, BSKDN Kemendagri Jaring Pendapat Pakar

Yusharto melanjutkan, inovasi yang berkualitas didukung dengan data yang kuat dan teruji. Sehingga pada saat dilaporkan kepada pemerintah pusat melalui BSKDN, inovasi tersebut dapat dinilai sebagai inovasi yang memiliki nilai kematangan maksimal. 

"Dalam penilaian Indeks Inovasi Daerah (IID) kami akan memberi nilai maksimal pada inovasi yang mencapai nilai kematangan yakni 111 poin," jelasnya. 

Dalam kesempatan itu, Yusharto juga mengimbau agar BRIDA Provinsi Bali mengutamakan riset yang berangkat dari permasalahan yang dihadapi daerah. Pasalnya, riset yang berangkat dari permasalahan di daerah dan kebutuhan masyarakat akan terasa lebih efektif manfaatnya. 

"Kita bisa menjadikan masalah-masalah yang dihadapi daerah kita sebagai isu dalam riset kita yang nantinya riset ini bisa jadi bahan acuan dalam mengembangkan inovasi yang bermanfaat dan dekat dengan kebutuhan masyarakat," tambahnya. 

Dalam kesempatan itu, Yusharto juga berharap Pemprov Bali dapat berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengembangkan riset termasuk lembaga swasta. Dia berharap, hasil penelitiannya nanti dapat dipublikasikan dalam jurnal yang dimiliki Pemprov Bali. 

"Riset tidak bisa dikembangkan sendiri, untuk itu bangun kolaborasi seluas mungkin sehingga riset ini akan terasa manfaatnya," pungkasnya. (RO/Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat