visitaaponce.com

Dikritik Tiktokers Awbimax Reborn, Wagub Lampung Kalem Aja

Dikritik Tiktokers Awbimax Reborn, Wagub Lampung Kalem Aja
Tiktokers Awbimax Reborn yang dipolisikan karena kritikannya soal Lampung yang Gak Maju-Maju.(Metro TV)

WAKIL Gubernur Lampung Chusnunia Chalim tidak ambil pusing akan kritikan seorang pengguna Tiktok bernama Awbimax Reborn dalam video berjudul 'Alasan Lampung Gak Maju-maju.

Menurutnya, hampir seluruh Indonesia mempunyai persoalan pembangunan. Gubernur Lampung Arinal Djunaidi saat ini terus bekerja keras untuk membangun Lampung.

"Anggaran kita terbatas, jadi kita maksimalkan semaksimal mungkin untuk yang urgent," ujar Chusnunia Chalim, Wakil Gubernur Lampung dalam pernyataannya dikutip dari Metro TV, Kamis (13/4).

Baca juga : Mengenal Protection Visa Subclass 866 yang Disebut Tiktoker Awbimax Reborn

Misalnya, kata Chusnunia, Kota Baru mangkrak enggak diselesaikan, bukan enggak diselesaikan tetapi ada hal yang lebih penting. Bukan karena kita tidur. "Bukan berarti yang enggak viral itu terus kita enggak ngerjain apa-apa," katanya.

Diketahui, pemilik akun Tiktok Awbimax Reborn itu bernama Bima Yudho Saputro. Konten videonya baru-baru ini viral di jagat maya menyebutkan sejumlah fakta penyebab Lampung tidak maju-maju.

"Banyak jalan yang rusak, pembangunan infrastruktur yang mangkrak dan pembangunan infrastruktur yang terbatas," cuit pemuda berambut keriting yang saat ini berkuliah di Sydney, Australia itu.

Baca juga : Sebut Lampung Gak Maju-Maju, TikTokers Awbimax Reborn Beberkan 4 Penyebabnya

Direspons positif warga net

Beberapa hari setelah video itu viral, Bima dipolisikan ke Polda Lampung oleh advokat bernama Gindha Ansori Wayka. Namun, Bima justru banjir dukungan dari warga net.

Respons positif diberikan untuk Bima Yudho Saputro karena kritikannya itu. Mereka mendukung Bima untuk perubahan yang lebih baik di Lampung.

"Pokoknya kalau orng lampung yg ngomong keburukan Lampung gpp, gw nganguk2 iyee bener smuaa benerrr bimmm," ujar salah satu pengguna Tiktok.

Baca juga : Kritik Tiktoker Bima Lahir dari Cinta Daerah, Pemda Harus Lebih Bijak

Video yang diunggahnya sejak 6 hari lalu itu kini sudah ditonton hingga 6 juta orang dan disukai oleh ratusan ribu orang. Ini yang diutarakan Bima dalam video tersebut.

“Alasan pertama adalah infrastruktur yang terbatas. Ini banyak banget di Lampung proyek-proyek pemerintah yang mangkrak. Contohnya Kota Baru kak, itu dari jaman gua SD sampe sekarang gua gak pernah denger kabarnya lagi,” kata Bima memulai presentasinya.

“Itu aliran dana dari pemerintah pusat itu ratusan miliar ya bestie. Dan gua ga tau tuh sekarang udah jadi tempat jin buang anak kali,” sambungnya.

Baca juga : Penjualan MinyaKita Masih Marak di Medsos, Pengamat: Tindak Tegas!

“Dan juga jalan-jalan di Lampung. Ya gua sering bahas jalan karena jalan itu kayak infrastruktur yang paling umum dan untuk mobilisasi ekonomi di Lampung. Tapi jalan-jalan di Lampung tuh kayak 1 km bagus, 1 km rusak, terus jalan ditempel-tempel doang. Ini apa sih? Pemerintah main ular tangga atau apa?” keluhnya.

Kedua, Bima menyinggung masalah pendidikan di Kota Lampung, terutama saat pendaftaran mahasiswa baru tidak lepas dari kecurangan.

“Gua nggak bilang Lampung itu kekurangan orang pintar ya. Lampung itu banyak banget orang pintar. Menteri-menteri aja banyak dari Lampung, Erick Thohir, Sri Mulyani, ada Menteri Pertahanan dari Lampung kalau ngga salah, gua lupa namanya,”

Baca juga : CEO TikTok: Pengguna TikTok di Asia Tenggara telah Mencapai 325 Juta Pengguna

“Cuma proses penyaringan peserta didik yang ada di Lampung itu sendiri, banyak banget kecurangan ya. Bahkan yang berkontribusi itu orang-orang yang bekerja di sektor pendidikan kayak dosen nitipin anaknya, rektor nitipin keponakannya, ini apa sih?” sindirnya.

“Kunci jawaban tersebar. Kalau udah mau UN tuh kan yang nyebarin siapa kalau bukan yang dari pemerintah?”

Ketiga, mengenai tata kelola yang lemah di Lampung seperti korupsi, birokrasi tidak efisien, hukum tidak ditegakkan, dan suap menyuap. (MGN/Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat