visitaaponce.com

Harga Ayam di Palangka Raya Melambung, Menteri Perdagangan Telusuri Penyebabnya

Harga Ayam di Palangka Raya Melambung, Menteri Perdagangan Telusuri Penyebabnya
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat mengunjungi pasar tradisional di Palangka Raya.(MI/SURYA SRIYANTi)

SEJAK sepekan terakhir harga ayam di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah mengalami kenaikan dari Rp35 ribu per kilogram naik menjadi antara Rp49 ribu-Rp53 Ribu.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan berjanji akan mempelajari penyebab kenaikan harga ayam tersebut. "Kami akan pelajari kenapa harga ayam di Palangka Raya melambung, sedangkan harga telur tidak. Apakah karena pakan ternaknya atau distribusinya," kata Zulkifli, seusai meninjau Pasar Besar Palangka Raya, Sabtu (3/6).

Dijelasknya, karena harga ayam meningkat hanya di Palangka Raya
sedangkan di Pulau Jawa harga ayam masih stabil. Jika masalah
kenaikan itu disebabkan oleh tingginya biaya distribusi maka pemerintah
daerah akan memberikan subsidi sehingga harga akan normal.

"Jika kenaikan masih dalam batas wajar, biarlah peternak bisa memperoleh sedikit keuntungan keuntungan dari kenaikan harga, karena selama ini para peternak merugi sebab harga ayam jatuh. Dalam 2 minggu ke depan harga ayam akan kembali normal. Begitu juga
harga komuditas lainnya," tegasnya.


Universitas Muhammadiyah Palangka Raya


Sebelumnya, Jumat (2/5) malam, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan  juga
melakukan kunjungan ke Bazar Night Market di Universitas Muhammadiyah
Palangka Raya (UMPR).

"Acara Bazar Night Market ini memberikan pelatihan kepada mahasiswa cara menjadi entrepreneur. Mahasiswa dilatih mandiri, tidak hanya mencari kerja, tapi juga menciptakan peluang kerja. Ini namanya kewirausahaan," urainya,

Mendag juga menyampaikan apresiasinya terhadap Rektor UMPR atas acara yang digelar malam itu. "Saya apresiasi dan terima kasih kepada Rektor UMPR, malam ini melakukan pendidikan yang luar biasa bagi para mahasiswa dan mahasiswi."

Pada kesempatan itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Palangka Raya MH Yusuf menyampaikan ada sekitar 6.300 orang yang telah mengunjungi Bazar
Night Market UMPR. "Dari jumlah tersebut, 5.000 orang merupakan mahasiswa UMPR, sedangkan lebih dari 1.000 orang adalah masyarakat sekitar.

"Ada 109 stan di bazar ini. Kita memberikan modal sebesar Rp250 ribu agar mereka bisa membuat produk makanan dan minuman untuk dipasarkan pada malam ini. Sistem penjualannya menggunakan voucher yang disediakan
kampus," jelas Yusuf.

Bazar diikuti oleh mahasiswa dengan 109 stan usaha yang terdiri atas
usaha mahasiswa sebanyak 86 stan, mitra usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebanyak 15 stan, serta sekolah mitra 8 stan. Berbagai jenis produk yang ditampilkan yaitu kuliner berupa makanan minuman dan camilan kekinian, serta kerajinan lokal Kalimantan Tengah berupa aksesori gelang dan tas.

Bazar ini adalah bentuk tindak lanjut dari perkuliahan kewirausahaan
yang merupakan bagian dari implementasi Program Merdeka Belajar Kampus
Merdeka (MBKM). Selain itu, melalui bazar ini diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan kompetensi lulusan UMPR yang siap menjadi pengusaha. (N-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat