visitaaponce.com

Unpar, IKA Unpar dan BPPKB Kota Bandung Bergerak Bersama Tekan Angka Tengkes

Unpar, IKA Unpar dan BPPKB Kota Bandung Bergerak Bersama Tekan Angka Tengkes
Kolaborasi Universitas Parahyangan, IKA Unpar dan Pemkot Bandung turunkan angka tengkes(MI/NAVIANDRI)

UNTUK mempercepat penurunan angka stunting atau tengkes,

Ikatan Alumni Universitas Katolik Parahyangan (Ika Unpar) bersama Unpar
dan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota
Bandung, menggelar program Together for New Zero Stunting.

Melalui program ini, 75 ibu prasejahtera dari empat kecamatan di
Kota Bandung menerima bantuan paket susu ibu hamil secara rutin
selama tiga bulan. Selain susu, mereka juga akan menerima pamflet edukasi dan surplus suplemen kesehatan pada penyerahan tahap pertama.

Saat ini prevelensi tengkes di Kota Bandung mencapai 19,4% atau
menimpa sekitar 6.000 balit. Jumlah ini relatif tinggi dan harus diturunkan setiap tahunnya.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tengah berupaya menekan angka tengkes turun jadi 17% pada 2023  dan menjadi 14% pada 2024.

"Memang ada penurunan dibandingkan 2021 yang berada di angka 26%. Kini
kami terus berupaya menekannya dan tentunya memang butuh bantuan dari
berbagai pihak," kata Kepala DPPKB Kenny Dewi Kaniasari, di kampus Unpar.
Menurut Kenny, saat ini masih banyak ibu hamil yang tidak tahu bahaya
tengkes. Untuk itu, pihaknya bersama Unpar mengedukasi serta memberikan
bantuan untuk ibu hami dan menyusui agar angka bayi kurang gizi bisa
semakin berkurang. Pemberian makanan yang sehat serta susu untuk ibu
hamil, hingga punya anak baik di bawah dua tahun atau lima tahun harus
rutin dilakukan.
 
Ibu hamil

Ketua IKA Unpar Ivan Sadik mengatakan, pemenuhan gizi masyarakat
menengah ke bawah harus menjadi perhatian banyak kalangan. Sebagai
langkah awal, Ika Unpar memberikan bantuan untuk pemenuhan gizi puluhan
ibu hamil selama tiga bulan. Mulai dari susu, vitamin, hingga keuangan bakal disalurkan secara bertahap.

"Kami akan pantau dan cek hasilnya bagaimana dari bantuan ini. Kalau memang bagus akan kita teruskan program bantuan ini," terangnya.

Ketua Panitia Together for Zero New Stunting, Daphne Andre  menambahkan, ia bersama puluhan mahasiswa lainnya bakal turun ke masyarakat untuk mengedukasi tentang bahaya engkes. "Kami tahu dampak dari stunting itu berkepanjangan dan tidak bisa diubah, sifatnya permanen, jadi harus diintervensi dari sekarang." (N-2)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat