visitaaponce.com

Unpar Bandung Undang Tiga Bacapres Dalam Dialog Kebangsaan

Unpar Bandung Undang Tiga Bacapres Dalam Dialog Kebangsaan
Unpar Bandung mengundang tiga bakal calon presiden untuk memberikan kuliah umum.(Unpar)

TIGA tokoh politik yang diusung sebagai bakal calon presiden (bacapres) pada Pemilu 2024 diundang Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Bandung dalam Rangkaian Kuliah Umum bertajuk Dialog Kebangsaan yang bertema Peran Pemuda dalam Masa Depan Politik Indonesia. Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto akan menjadi pemateri di Auditorium PPAG Unpar Kota Bandung. 

Ganjar telah memastikan kehadirannya sebagai pemateri pada Rabu (11/10). Sedangkan Unpar masih menunggu konfirmasi dua tokoh lainnya. Nantinya Dialog Kebangsaan ini akan berupa dialog akademis yang dipandu mantan Rektor Unpar Mangadar Situmorang sebagai moderator.

"Ini akan menjadi platform penting bagi mahasiswa untuk mendengarkan pandangan dan berinteraksi dengan para Bacapres. Mahasiswa juga bisa langsung mengajukan pertanyaan tentang isu-isu yang mereka anggap penting dalam Pemilihan Presiden 2024 nanti, yang dapat menjadi referensi bagi mereka dalam berpartisipasi dalam masa depan politik Indonesia," kata Rektor Unpar Tri Basuki Joewono, Selasa (10/10).

Baca juga: Anies Diadang di Bandung, KPU Ingatkan Belum ada Capres Resmi

Melalui dialog kebangsaan itu, kata Tri, Perguruan Tinggi juga berkontribusi dalam mewujudkan pendidikan politik. Keterlibatan mahasiswa diperlukan untuk mengawal pesta demokrasi lima tahunan itu. Perlu diketahui, Bawaslu telah memprediksi pemilih muda pada Pemilu 2024 bisa menembus angka 60%. 

"Kami yakin bahwa melalui pendidikan politik seperti ini, mahasiswa akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya partisipasi  politik mereka dalam mengambil bagian aktif demi masa depan Indonesia," jelasnya.

Baca juga: Anies Batal Diskusi di Bandung, Bawaslu bakal Kaji Keberadaan Unsur Pelanggaran

Berbicara partisipasi publik, kata Tri memiliki berbagai tantangan, khususnya partisipasi mahasiswa dan pemilih muda/pemula. Selain itu pemahaman politik yang mungkin kurang memadai, kurangnya minat dalam berpartisipasi aktif dalam kegiatan politik, atau rasa ketidakpuasan terhadap proses politik yang ada. Kegiatan Pendidikan politik yang lebih aktif dan inklusif di kalangan mahasiswa menjadi sangat penting untuk meningkatkan partisipasi mereka dalam pemilihan presiden dan politik secara umum.

"Pilpres adalah salah satu momen paling krusial dalam kehidupan politik Indonesia, di mana kita memiliki kesempatan untuk memilih pemimpin yang akan memimpin negara ini untuk 5 tahun mendatang. Dalam proses demokrasi ini, peran pemuda, terutama mahasiswa, sangat penting. Mereka adalah agen perubahan yang membawa semangat segar, gagasan inovatif, dan pandangan yang berbeda dalam proses pengambilan keputusan," ucapnya.

Tri Basuki berharap Dialog Kebangsaan ini akan mendorong mahasiswa dan pemilih muda untuk terlibat aktif dalam politik, memiliki sikap kritis yang berdasar, akademis dan membangun. Serta berkontribusi dalam membentuk masa depan politik yang lebih baik dan memastikan suara mereka memiliki dampak signifikan dalam Pemilu 2024.

"Melalui Dialog Kebangsaan ini pula, kami berharap dapat mengurangi Polarisasi Politik. Pendidikan politik yang baik, dapat membantu mengurangi polarisasi politik dengan mengedukasi mahasiswa tentang berbagai perspektif politik dan mendorong diskusi yang berbasis bukti dan argumen kuat," ujarnya. (Z-3)
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat