visitaaponce.com

Perburuan Anggrek Alam Ancam Ekosistem Pegunungan Meratus

Perburuan Anggrek Alam Ancam Ekosistem Pegunungan Meratus
Salah satu jenis bunga anggrek dari Meratus, Phalaenopsis gigantea.(Antara)

PERBURUAN anggrek (orchidaceae) alam di kawasan hutan pegunungan Meratus di Provinsi Kalimantan Selatan masih marak terjadi. Perburuan anggrek alam ini telah mengancam kerusakan ekosistem kawasan hutan.

Isu perburuan anggrek di alam liar tersebut menjadi salah satu sorotan dalam kegiatan Ekspedisi Meratus 2023 yang digelar Pena Hijau Indonesia dengan menyusuri desa-desa dan hutan di Pegunungan Meratus beberapa waktu lalu.

"Perburuan anggrek alam dapat merusak ekosistem, terlebih sebagian spesies anggrek dilindungi," tutur pemerhati sosial dan lingkungan, Berry Nahdian Furqon, Selasa, (13/6).

Baca juga: Jaga Kelestarian Anggrek Hutan Merapi, Puluhan Mahasiswa Yogyakarta Lakukan Konservasi

Anggrek memiliki nilai manfaat secara ekologi dimana merupakan habitat utama bagi hewan tertentu seperti semut dan rayap, serta penutup lantai hutan. Namun, keindahan anggrek mempunyai nilai ekonomi tinggi sehingga banyak diburu untuk diperjual belikan.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalsel, Mahruz Aryadi, Selasa (13/6), menegaskan hingga kini tidak ada jatah untuk perdagangan anggrek alam.

Baca juga: BRIN dan BBKSDA Papua Barat Temukan 90 Koleksi Anggrek di Pulau Batanta

"Anggrek alam tidak boleh diperdagangkan baik di dalam maupun ke luar Kalsel," kata Mahruz.

BKSDA Kalsel terus melakukan pengawasan terkait perburuan anggrek ini.

"Dalam diskusi kita bersama para peduli anggrek di Pelaihari dan Tanjung, anggrek alam (spesies) biasanya diperoleh dari areal pembukaan lahan atau pohon-pohon yang ditebang," ujarnya.

Data BKSDA Kalsel, ada 252 jenis anggrek alam atau anggrek spesies di hutan Kalsel dan lima jenis diantaranya dilindungi. Seperti anggrek tikus, anggrek bulan, anggrek hitam dan anggrek tanah kuning. Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Tabalong, Heryadi mengakui masih terjadinya perburuan anggrek alam di kawasan hutan Pegunungan Meratus.

"Anggrek alam dicari dan diperdagangkan untuk kolektor baik di dalam maupun ke luar Kalsel," ungkapnya.

(Z-9)


 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat