visitaaponce.com

Banjir Rob kembali Landa Daerah di Pantura Jawa Tengah

Banjir Rob kembali Landa Daerah di Pantura Jawa Tengah
Rumah di Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, terpaksa ditinggal penghuninya karena terendam banjir rob yang rutin.(MI/Akhmad Safuan.)

BANJIR air laut pasang (rob) masih melanda daerah pantura Jawa Tengah. Lalu lintas macet dan ribuan warga tetap bertahan hidup di atas genangan banjir setinggi 20-100 sentimeter. Pemantauan Media Indonesia, Selasa (11/7), meskipun berbagai upaya mengatasi banjir rob di pantura Jawa Tengah, hingga saat ini banjir air laut pasang masih merendam beberapa daerah yakni Demak, Semarang, Kendal, dan Pekalongan.

Banjir rob di Demak melanda desa-desa di beberapa kecamatan yakni Sayung, Karangtengah, dan Wedung hingga radius tujuh kilometer dari bibir pantai. Bahkan jalan nasional pantura Semarang-Demak kembali terendam hingga ketinggian hingga 50 sentimeter. Ini mengakibatkan lalu lintas mengalami kemacetan panjang mencapai lima kilometer baik dari arah barat maupun Timur.

"Kami melakukan contraflow dan pengalihan arus lalu lintas untuk mengurangi panjangnya kemacetan akibat jalur pantura di Sayung ini terendam banjir," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Demak Ajun Komisaris M Gargarin Friyandi, Selasa (11/7).

Baca juga: Cegah Banjir Rob, Pemprov DKI Lanjutkan Bangun Tanggul NCICD

Tidak hanya lalu lintas di pantura terganggu, rob juga mengakibatkan ribuan rumah di beberapa desa di Sayung seperti Bedono, Sriwulan, Sayung, Timbulsloko, Sidogemah, Tugu, dan Surodadi terendam banjir dengan ketinggian mencapai 100 sentimeter. Akibatnya, warga hidup di atas panggung darurat serta harus menggunakan perahu untuk keluar masuk desa. "Rob tinggi, jalan menuju ke desa terendam jadi harus pakai perahu," ujar Ratim, 58, warga Timbulsloko.

Banjir rob juga merendam Kelurahan Tambaklorok, Kota Semarang, pembangunan tanggul laut yang belum selesai menjadikan kawasan ini masih menjadi langganan rob. Bahkan otoritas Pelabuhan Tanjung Emas Semarang juga menyiagakan puluhan mesin pompa untuk mengantisipasi banjir air laut pasang tersebut.

Baca juga: Banjir Rob Kembali Rendam Daerah Pantura Jawa Tengah

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan pembangunan tanggul laut yang saat ini dikerjakan diharapkan mampu mengatasi rob daerah ini di masa mendatang. "Awal tahun depan kita harapkan sudah rampung," tambahnya.

Banjir serupa juga merendam 45 rumah di Kelurahan Karangsari, Kecamatan Kendal, dengan ketinggian air mencapai 50 sentimeter. Sejauh ini warga masih tetap bertahan meskipun belum ada tindakan efektif dari pemerintah daerah di pantura tersebut. "Setiap rob datang, kami hanya menyingkirkan barang ke tempat lebih tinggi. Kami tidak akan pindah," ujar Darto, 55, warga setempat.

Di Pekalongan, banjir rob mengakibatkan hilangnya Dusun Simonet, Desa Semut, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, sehingga 97 warga di dusun tersebut terpaksa direlokasi ke desa tetangga yang telah disiapkan Pemkab Pekalongan dengan menghibahkan lahan seluas satu hektare. Di Kota Pekalongan, meskipun tidak lagi setinggi banjir sebelumnya, warga sekitar daerah aliran sungai (DAS) waspada tanggul jebol. "Kita waspada dan terus memantau tanggul. Rob sekarang hanya limpasan jadi tidak terlalu tinggi," ungkap Suryono, 56, warga Kota Pekalongan. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat