Jual Seragam Sampai Rp2,3 Juta, Kepsek SMAN 1 Kedungwaru Tulungagung Dipecat
![Jual Seragam Sampai Rp2,3 Juta, Kepsek SMAN 1 Kedungwaru Tulungagung Dipecat](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/07/4694e38fa425450cb7b0d4e9ec1825b3.jpeg)
KEPALA sekolah SMAN 1 Kedungwaru, Tulungagung Nurhadin dipecat karena menjual seragam sekolah untuk siswa baru yang terlalu mahal, yang harganya mencapai Rp2,3 juta.
"Keputusan diambil setelah saya menerima laporan dari tim identifikasi menemukan adanya kesalahan operasional prosedur yang dilakukan oleh kepala sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Aries Agung Paewai di Surabaya, Jawa Timur, dikutip Rabu (26/7).
Kasus ini bermula dari unggahan foto kuitansi pembelian seragam yang viral di media sosial. Dalam foto itu tampak deretan harga 10 paket baju dan atribut seragam mencapai Rp2.360.000.
Baca juga : Seragam Siswa Kemahalan, Kepala SMAN 1 Tulungagung Dicopot
Berikut ini rincian harga kain seragam dan atribut SMA Negeri Kedungwaru, Tulungagung :
1 stel abu-abu putih Rp359.400
1 stel Pramuka Rp315.850
1 stel Batik Rp383.200
1 stel khas Rp440.550
1 jas almamater ukuran M Rp185.000
1 kaos olahraga ukuran L Rp130.000
1 Ikat pinggang Rp36.000
1 tas Rp210.000
1 atribut Rp140.000
1 jilbab Rp160.000
Total Rp2.360.000
Baca juga : Disdik Kota Bekasi: Tidak Ada Paksaan Pelajar Beli Seragam Baru
Dari keterangan pengunggah foto kuitansi tersebut, diketahui jika seragam itu masih dalam bentuk kain. Jadi, belum dijahit. Yang sudah jadi cuma seragam olahraga. Otomatis orangtua harus merogoh kocek lagi untuk biaya menjahit seragam.
Rilis surat edaran
Karena banyaknya aduan wali murid mengenai sekolah yang membisniskan seragam, Disdik Jatim telah menginstruksikan satuan pendidikan mulai dari SMA, SMK, dan SLB negeri untuk tidak memaksa siswa membeli seragam baru.
Terhadap kasus di Tulungagung tersebut, kini setiap satuan pendidikan dilarang mewajibkan orang tua atau wali murid untuk membeli seragam dari koperasi sekolah.
"Jadi tidak boleh ada paksaan pembelian seragam melalui koperasi. Tidak pernah memberikan arahan untuk menunjuk seseorang sebagai pendistribusi seragam sekolah," ujarnya.
Ia menyampaikan, orang tua atau wali siswa yang keberatan dengan biaya seragam dari koperasi dapat mengembalikannya dalam bentuk kain yang belum dijahit.
Aries menegaskan, koperasi sekolah bukanlah sumber utama pengadaan seragam sekolah. Aries juga mengatakan, dalam surat edaran itu sudah diperjelas bahwa siswa bisa bebas mendapatkan seragam sekolah untuk anaknya dari pihak manapun.
Menurutnya, masalah seragam ini sebenarnya sudah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2022 tentang Pakaian Seragam Sekolah Bagi Peserta Didik Tingkat Pendidikan Dasar dan Menengah.
Siswa bisa mendapatkan seragam dari mana saja. Termasuk, diperbolehkan memakai seragam sekolah sebelumnya dahulu jika tidak mampu. Sekolah baru diharuskan bertoleransi dalam jangka waktu tertentu.
"Jadi kalau untuk pakaian khas sekolah, agar lembaga mempertimbangkan harga yang tidak memberatkan orang tua peserta didik atau bisa disiapkan sendiri oleh orang tua atau peserta didik sesuai yang telah ditetapkan," pungkasnya. (Z-4)
Terkini Lainnya
Rilis surat edaran
Jatim Bentuk Satgas Khusus Judi Online, Soroti Pelaku Anak
Ada Luka Memar di Tubuh Balita yang Tewas Diduga Dianiaya Orangtua
Seorang Perempuan Ditemukan Meninggal di Indekos Bersama Bayinya
Kekeringan, Peternak di Pantura Beli Jerami hingga Luar Daerah
Sandiaga Uno Tanggapi Dorongan Maju di Pilkada Jawa Timur
Bus Listrik dan Empat Mobil Ludes Terbakar di Surabaya
Ada 1 Seragam Sekolah dalam Penjualan Busana OFSxBIN House
Seragam Baru Siswa, Dinas Pendidikan: Belum Ada Surat Resmi Menteri
Petugas KPPS di Jagakarsa Pakai Seragam Sekolah untuk Tarik Minat Pemilih
Bikin Gemes! Ada Petugas TPS Berkostum SD di Kebumen
Seragam Siswa Kemahalan, Kepala SMAN 1 Tulungagung Dicopot
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Hidup Segan Calon Perseorangan
Puncak Haji Berbasis Fikih
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap