visitaaponce.com

Otorita IKN Ajak Petani Lokal Jadi Pionir Urban Farming

Otorita IKN Ajak Petani Lokal Jadi Pionir Urban Farming
Suasana proyek pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.(ANTARA/FIKRI YUSUF)

Penajam Paser Utara: Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) mengajak kelompok tani lokal menjadi pionir pertanian perkotaan (urban farming) di IKN. Kelompok tani, warga masyarakat, pengurus lingkungan RT/RW hingga pengelola fasilitas umum didorong mulai memanfaatkan ruang yang ada untuk ditanami sayur dan buah-buahan.

Kegiatan pertanian perkotaan merupakan salah satu kegiatan yang diampu oleh Direktorat Ketahanan Pangan pada Kedeputian Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita IKN untuk memfasilitasi penduduk lokal IKN mendapatkan pelatihan dan pengembangan pertanian perkotaan yang berkelanjutan.

Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita IKN Myrna A. Safitri menyampaikan kegiatan ini merupakan langkah awal Otorita IKN memperkenalkan gagasan pertanian perkotaan, sebuah kegiatan pertanian yang didorong di kawasan IKN.

"Setelah ini (sosialisasi pertanian perkotaan) kita akan menyelenggarakan pelatihan. Sebelum pelatihan, Ibu dan Bapak diperkenalkan dulu," ujar Deputi Myrna, dalam kegiatan Sosialisasi Buku Panduan Penyelenggaraan Pertanian Perkotaan, di Hunian Pekerja Konstruksi, IKN, dilansir dalam keterangan tertulisnya, akhir pekan lalu.

Baca juga: Kementan Gelar Bimtek Urgensi 'Urban Farming`di Perkotaan di Purwakarta

Terdapat enam prinsip pertanian perkotaan di IKN, yakni:

1. Tidak menimbulkan kerusakan dan pencemaran lingkungan.
2. Penerapan teknologi yang tepat guna dan ramah lingkungan.
3. Integrasi pemanfaatan sumber pangan lokal.
4. Menghasilkan pangan sehat dan berkualitas.
5. Menumbuhkan modal sosial.
6. Mendukung terwujudnya ekonomi sirkular.

Ia menyebutkan, pertanian perkotaan setidaknya memiliki tiga keunggulan. Pertama, pertanian perkotaan tidak memerlukan lahan yang luas, sehingga penggunaan lahannya efisien karena menggunakan teknologi. Kedua, lebih ramah lingkungan karena tidak menggunakan pupuk secara berlebih. Ketiga, menghasilkan produksi pangan yang sehat karena tidak tercemar. "Itu yang nanti akan menjiwai pertanian perkotaan kita," ujar Myrna.

Lahan di sekitar rumah, mengembangkan kebun komunitas, taman atap (rooftop garden), kebun vertikal (vertical garden), tanaman buah dalam pot, hidroponik, hingga akuaponik merupakan contoh bentuk pertanian perkotaan.

"Pertanian perkotaan itu memanfaatkan tidak hanya lahan tapi juga bangunan, nanti akan ada bangunan-bangunan tinggi, apartemen, gedung pemerintahan, itu ada atapnya bisa dimanfaatkan," jelas dia.

Direktur Ketahanan Pangan Otorita IKN Setia P. Lenggono menambahkan, pertanian perkotaan harus didesain sedemikian rupa. "Kita membuat koridor yang kemudian teman-teman petani, Ibu Bapak sekalian tidak keluar dari itu, jadi kita desain sejak awal, sehingga pertanian perkotaan ini justru mempercantik kota, tidak hanya mendukung ketahanan pangan keluarga tapi juga memiliki fungsi estetik mempercantik kota Ibu Kota Nusantara," ungkapnya.

Lenggono mengingatkan kepada para kelompok tani agar segera mempersiapkan diri menyambut kedatangan para Aparatur Sipil Negara (ASN) di IKN. "Mungkin pertengahan tahun depan akan datang para ASN yang tentu membawa keluarganya. Ini potensi yang besar untuk kebutuhan pangan yang bisa disediakan oleh Ibu-Bapak sekalian," ujar dia.

Salah satu peserta sosialisasi, Sri Sudarwati dari Kelompok Tani Desa Suka Raja mengatakan, untuk menarik minat masyarakat untuk mulai melakukan pertanian perkotaan adalah dengan membuat demplot pertanian perkotaan.

"Sepertinya supaya masyarakat tertarik itu harus ada demplot untuk percontohan, mereka bisa melihat pertanian perkotaan itu modelnya kayak apa sih, paling tidak walaupun sedikit harus ada contoh dulu supaya masyarakat luas bisa mengenalnya," ujarnya.

Baca juga: Urban Farming

Selain itu ia berharap agar warga lokal jangan sampai dikesampingkan. "Supaya kami dilibatkan dalam pembangunan IKN ini dengan pertanian-pertanian yang lebih modern dari sebelumnya. Kemudian, untuk memudahkan kita untuk sebagai suplai sayur atau buah dan sebagainya, supaya anak muda juga tertarik," ujarnya.

Senada dengan pernyataan tersebut, Abdul Aziz dari Kelompok Tani Kelurahan Sepaku berharap kegiatan hari ini akan terus berkelanjutan, agar sejauh mana program yang sudah direncanakan ini benar-benar terlaksana dan bisa menyentuh kepada seluruh masyarakat.

Dalam kesempatan ini, turut hadir perwakilan kelompok tani dari berbagai desa dan kelurahan dari kawasan IKN, yakni: Desa Argo Mulyo, Desa Bukit Raya, Desa Bumi Harapan, Desa Karang Jinawi, Kelurahan Pamaluan, Kelurahan Sepaku, Desa Suka Raja, Desa Suko Mulyo, Desa Tengin Baru, dan perwakilan kelompok tani Hidroponik Nusantara. (Medcom/Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat