visitaaponce.com

GMC Gelar Penyuluhan Pembuatan Makanan Bergizi untuk Turunkan Angka Stunting di Wonogiri

GMC Gelar Penyuluhan Pembuatan Makanan Bergizi untuk Turunkan Angka Stunting di Wonogiri
Penyuluhan soal makanan bergizi untuk cegah stunting di Wonogiri(Dok. GMC)

SUKARELAWAN Ganjar Milenial Center (GMC) Jawa Tengah menggelar penyuluhan dan pelatihan pembuatan makanan sesuai standar gizi untuk penurunan stunting di Desa Pengkol, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Kamis (10/8).

Pada kesempatan itu, relawan berkolaborasi dengan ahli gizi dari kalangan pemuda serta pengurus PKK untuk memberikan penyuluhan pembuatan makanan bergizi terkait penurunan stunting.

Aris Lukmana Putra, Koordinator Wilayah Ganjar Milenial Center Jawa Tengah mengatakan tujuan diadakannya acara tersebut untuk menggerakkan kalangan milenial dalam menurunkan angka stunting.

Baca juga : PMN Gelar Pelatihan Budi Daya Ikan Lele dan Sosialisasi di Mojokerto

Kegiatan tersebut juga sejalan dengan program Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yakni program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5Ng) dan Jo Kawin Bocah. Program tersebut menjadi program andalan Ganjar yang telah terbukti sukses menekan angka stunting di Jawa Tengah.

"Kami ingin selaras dengan program Ganjar, yaitu 5Ng yang menjadi salah satu program unggulan ternyata memang bagus diterapkan di Jawa Tengah. Untuk Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng itu hari ini memang menjadi program unggulan," ujar Lukman di Balai Desa Pengkol.

Baca juga : Bantu Warga Penuhi Kebutuhan, Sukarelawan Ini Gelar Bazar Sembako Murah di Jakarta Utara

Lukman menjelaskan, terdapat 15 balita stunting dan berisiko stunting di Desa Pengkol. Angka stunting di desa itu dinilai cukup tinggi. Sehingga para milenial pendukung Ganjar itu mengadakan kegiatan penyuluhan.

Dia mengharapkan, dengan adanya kegiatan penyuluhan tersebut dapat memberikan pengalaman dan edukasi kepada orang tua, khususnya para ibu dalam mencegah stunting.

"Harapan kami semoga di Kabupaten Wonogiri ini yang ternyata kemarin menjadi bahan evaluasi soal stunting, ke depan bisa menjadi cara menurunkan stunting," jelas Lukman.

Lukman menambahkan, antusias masyarakat dalam mengikuti kegiatan ini cukup tinggi.

Menurutnya, masyarakat menginginkan program-program penurunan stunting dapat diterapkan tidak hanya di Jawa Tengah saja, tetapi juga di tingkat nasional untuk mempercepat target stunting nasional 14 persen di tahun 2024 mendatang.

Salah seorang ibu peserta acara bernama Sri Jayanti menyampaikan apresiasi kepada relawan yang telah menunjukkan perhatian dan kepeduliannya terhadap kasus stunting.

Sri menyebutkan, kegiatan penyuluhan untuk menurunkan stunting sangat bermanfaat dan diperlukan masyarakat, khususnya di desa agar masyarakat semakin memahami pencegahan stunting.

"Alhamdulillah acara ini bermanfaat sekali untuk masyarakat, untuk kita semua dalam membahas stunting, bagaimana cara mencegahnya, juga bagaimana mengendalikan stunting untuk kita semua sangat bermanfaat," kata Sri.

Sri meyakini, setelah adanya kegiatan ini, kasus stunting di Desa Pengkol bisa mencapai angka nol kasus stunting.

"Semoga stunting ini tidak ada lagi di desa kita dan harapannya ke depan untuk masyarakat lebih sehat dan bisa menjadi lebih baik lagi," ungkap Sri. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat