Tokoh Papua Tengah Minta Pemerintah Pusat Evaluasi Kinerja Pj Gubernur
![Tokoh Papua Tengah Minta Pemerintah Pusat Evaluasi Kinerja Pj Gubernur](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/55274a4dd74ce332ee669bcc078d6c6b.jpg)
MANTAN Bupati Nabire dua periode Isaias Douw meminta pemerintah pusat untuk melakukan evaluasi serius terkait kinerja Penjabat (Pj) Gubernur Papua Tengah. Pasalnya, menurut dia, selama kurang lebih satu tahun setelah Papua Tengah menjadi provinsi defenitif, tidak ada gebrakan berarti yang dilakukan, utamanya konflik di wilayah tersebut yang tak kunjung selesai.
"Bukan apa-apa saya kasihan sama Ibu Pj Gubernur Papua Tengah ini diberi tugas berat di suatu daerah yang dinamikanya tinggi sekali khusus terkait konflik dan faktanya hari ini beliau alami kesulitan. Maka kami minta agar dievaluasi toh sudah mau satu tahun juga," ungkap Isaias kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (12/8).
Kata Isaias, konflik di Dogiyai saat ini telah membuat wilayah tersebut mati suri karena mandeknya pemerintahan dan aktvitas masyarakat. Sementara itu, hampir belum ada kejelasan solusi bagaimana konflik di Dogiyai ini bisa dikelola agar situasi kembali kondusif.
"Terjadi pembakaran, perang di mana-mana. Dogiyai saat ini jadi daerah sulit sekali, tidak aman. Dan sudah sejak lama kondisi ini terjadi. Saya lihat Ibu Pj ini alami kesulitan untuk mengatasi situasi ini, maka patut dievaluasi," jelas Isaias.
Baca juga: Tim SAR Evakuasi WNA yang Tergelincir di Pantai Klingking
Bukan hanya itu, Nabire yang merupakan ibu kota Provinsi Papua Tengah juga timbul konflik antarsuku yang selama ini tidak pernah terjadi.
"Nabire ini perkotaan tapi bisa ada konflik suku. Selama ini bisa dikendalikan kehidupan sosial itu dengan baik. Tapi sekarang malah ada konflik. Itu jadi pertanyaan kami juga," kata Isaias yang pada Pemilu 2024 mendatang akan maju menjadi Caleg DPR RI Partai Golkar Dapil Papua Tengah.
Dia menegaskan perlu pendekatan kultural dalam memimpin di wilayah Meeepago Papua Tengah, yang memahami karakter masyarakat, sosiologi dan budaya warga suku setempat.
"Kebetulan Ibu Pj ini dari luar wilayah Meepago mungkin belum pahami betul sehingga patut dipertimbangkan untuk berikutnya ya harus dari anak Meepago sendiri," pungkas Isias. (RO/I-2)
Terkini Lainnya
Penjabat Bupati Deiyai Elimelek Minta Perangkat Kampung Pahami Regulasi Kelola Anggaran
Individu Baru Hiu Paus Ditemukan di Teluk Cendrawasih
Polisi Tembak Mati Ajudan Pimpinan KKB, Terduga Pembakar Bangunan Sekolah di Paniai
Minta Perludem Jangan Asal Bicara, PPP: Tidak Ada Jual Beli Suara
MK Soroti Pemecatan 13 Panitia dan Kekacauan Pemilu di Papua Tengah
Papua Tengah Jadi Provinsi Terbanyak Perkara Pileg 2024
Evaluasi Haji 2024, DPR Bakal Panggil Menteri Agama
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Polri Gelar Lomba Kritik untuk Bahan Evaluasi dan Perbaikan
Menag: Pelayanan Haji akan Dievaluasi Menyeluruh
Alexander Marwata Santai Ditanya untuk Evaluasi Ali Fikri
Muhammadiyah Tarik Dana dari BSI, DPR Minta Erick Thohir Evaluasi Manajemen
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap