visitaaponce.com

Tokoh Papua Tengah Minta Pemerintah Pusat Evaluasi Kinerja Pj Gubernur

Tokoh Papua Tengah Minta Pemerintah Pusat Evaluasi Kinerja Pj Gubernur
Tokoh Papua Tengah Isaias Douw.(Ist)

MANTAN Bupati Nabire dua periode Isaias Douw meminta pemerintah pusat untuk melakukan evaluasi serius terkait kinerja Penjabat (Pj) Gubernur Papua Tengah. Pasalnya, menurut dia, selama kurang lebih satu tahun setelah Papua Tengah menjadi provinsi defenitif, tidak ada gebrakan berarti yang dilakukan, utamanya konflik di wilayah tersebut yang tak kunjung selesai.

"Bukan apa-apa saya kasihan sama Ibu Pj Gubernur Papua Tengah ini diberi tugas berat di suatu daerah yang dinamikanya tinggi sekali khusus terkait konflik dan faktanya hari ini beliau alami kesulitan. Maka kami minta agar dievaluasi toh sudah mau satu tahun juga," ungkap Isaias kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (12/8).

Kata Isaias, konflik di Dogiyai saat ini telah membuat wilayah tersebut mati suri karena mandeknya pemerintahan dan aktvitas masyarakat. Sementara itu, hampir belum ada kejelasan solusi bagaimana konflik di Dogiyai ini bisa dikelola agar situasi kembali kondusif.

"Terjadi pembakaran, perang di mana-mana. Dogiyai saat ini jadi daerah sulit sekali, tidak aman. Dan sudah sejak lama kondisi ini terjadi. Saya lihat Ibu Pj ini alami kesulitan untuk mengatasi situasi ini, maka patut dievaluasi," jelas Isaias.


Baca juga:  Tim SAR Evakuasi WNA yang Tergelincir di Pantai Klingking


Bukan hanya itu, Nabire yang merupakan ibu kota Provinsi Papua Tengah juga timbul konflik antarsuku yang selama ini tidak pernah terjadi.

"Nabire ini perkotaan tapi bisa ada konflik suku. Selama ini bisa dikendalikan kehidupan sosial itu dengan baik. Tapi sekarang malah ada konflik. Itu jadi pertanyaan kami juga," kata Isaias yang pada Pemilu 2024 mendatang akan maju menjadi Caleg DPR RI Partai Golkar Dapil Papua Tengah.

Dia menegaskan perlu pendekatan kultural dalam memimpin di wilayah Meeepago Papua Tengah, yang memahami karakter masyarakat, sosiologi dan budaya warga suku setempat.

"Kebetulan Ibu Pj ini dari luar wilayah Meepago mungkin belum pahami betul sehingga patut dipertimbangkan untuk berikutnya ya harus dari anak Meepago sendiri," pungkas Isias. (RO/I-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat