Bersama LPP Agro Nusantara, BPDPKS Gelar Pengembangan SDM di Empat Provinsi
![Bersama LPP Agro Nusantara, BPDPKS Gelar Pengembangan SDM di Empat Provinsi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/e61e203def312312f3b700b5a1ea6052.jpg)
BADAN Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) bersama LPP Agro Nusantara mengadakan program pengembangan sumber daya manusia (SDM) perkebunan kelapa sawit.
Pada tahun ini, BPDPKS mempercayakan LPP Agro Nusantara untuk menyelenggarakan pelatihan di empat provinsi yakni Sumatera Selatan, Riau, Sumatera Utara, dan Sulawesi Tengah.
Baca juga: Sawit jadi Masa Depan Perekonomian Indonesia
"Peserta dari dalapan kabupaten yaitu Muara Enim, Musi Banyuasin, Ogan Komering Ilir, Siak, Kampar, Langkat, Morowali dan Morowali Utara. Ada 28 kelas terselenggara dengan jumlah 876 peserta," ujar SEVP Operation LPP Agro Nusantara Pugar Indriawan, dalam teleconference, Rabu (30/8).
Ia menjelaskan pelatihan melibatkan pekebun sawit, pengurus koperasi, dan tenaga pendamping daerah. Mereka diberangkatkan Dinas Perkebunan tiap wilayah berdasarkan data rekomendasi Ditjen Perkebunan Kementan.
Selain dikemas dengan kelas klasikal, pelatihan juga didukung praktik dan kunjungan lapangan. Dengan begitu, pekebun sawit mendapat materi dan praktik ideal untuk diterapkan di kebun masing-masing.
"Pelatihan ini diharapkan tidak hanya menyasar sisi kognitif tapi juga peningkatan kemampuan bisnis dan skill sebagai pekebun," urai Pugar.
Baca juga: Indonesia Berpeluang jadi Pemain Utama dalam Industri Kelapa Sawit Dunia
Ia menjelaskan program itu jadi usaha strategis peningkatan kapasitas pekebun sawit. Terlebih kerja sama BPDPKS dan LPP Agro Nusantara sudah terbangun lama guna melaksanakan dana pelatihan SDM bagi pekebun sawit.
Pasalnya, sawit berperan besar dalam peningkatan ekonomi sehingga keberlanjutan bisnis kelapa sawit, terutama SDM juga penting.
"BPDPKS berperan besar mencapai sasaran strategis itu terutama peningkatan kompetensi dan kapasitas pekebun. Fokus utama pekebun sawit swasta yakni pemanfaatan lahan untuk produktivitas maksimal."
"Itulah yang jadi alasan pelatihan menyasar berbagai aspek, mulai dari pengetahuan, kemampuan praktik hingga peningkatan bisnis," kata Pugar.
Dengan begitu, pekebun sawit mampu mengelola kebun secara profesional, baik, terarah dan berprinsip keberlanjutan. Usaha ini juga jadi cara mempersiapkan SDM industri sawit professional pada hulu dan hilir.
"BPDPKS hadir dalam tata kelola industri kelapa sawit Indonesia di bawah Kementerian Keuangan. Berfokus untuk peningkatan kinerja sektor sawit melalui program peningkatan kesejahteraan petani, stabilisasi harga dan pengembangan industri sawit berkelanjutan."
Baca juga: BPDPKS Buka Lomba Riset Sawit untuk Mahasiswa
Penanggung Jawab Kegiatan Divisi Program Pelayanan Direktorat Penyaluran Dana BPDPKS Arfie Thahar menjelaskan program pengembangan SDM perkebunan kelapa sawit jadi program strategis BPDPKS bagi pelaku usaha kelapa sawit melalui pelatihan dan pendidikan (beasiswa).
Untuk pelatihan diberikan pelatihan teknis dan nonteknis (manajerial) kepada pekebun sawit mandiri. Ini mendukung tujuan pemerintah yakni mengembangkan industri kelapa sawit berkelanjutan lewat peningkatkan produktivitas dan perbaikan pengelolaan perkebunan kelapa sawit.
"Hingga Agustus 2023, BPDPKS melakukan program pengembangan SDM pekebun sawit melalui pelatihan pekebun kelapa sawit sebanyak 14.929 orang di 21 provinsi dengan 387 total kelas pelatihan," ungkapnya.
BPDPKS juga memberikan beasiswa bagi 6.265 mahasiswa penerima bekerja sama dengan 13 perguruan tinggi di Indonesia.
"Sejak 2016 hingga 2023, BPDPKS merealisasikan anggaran lebih dari Rp368 miliar untuk program pengembangan SDM perkebunan kelapa sawit."
"Realisasi penyaluran dana ini naik cukup signifikan tiap tahun dengan rata-rata peningkatan sejak 2020-2022 yakni 45%," tutupnya. (RO/S-2)
Terkini Lainnya
16 Invensi Lolos Grant Riset Sawit 2021-2023
Bea Cukai Batam Targetkan Penerimaan 2024 Sebesar Rp659 Miliar
Surplus Neraca Dagang Maret 2024 Diprediksi Lebih Tinggi
3 Pemudik Tewas Usai Tertabrak Truk Tangki di Cipatat
Kara Raih Penghargaan ICSAA 2024
Petani Sawit Swadaya Anggota SPKS di Riau Dapat Sertifikasi RSPO
Memahami Peran antara Baby Sitter dan Nanny, Apa Perbedaannya?
Platform LMS Pamong Desa Diluncurkan Kemendagri
Ratusan Pemuda Ikuti Program Pahlawan Ekonomi Nusantara dari Kementerian Sosial
PDIP akan Gelar Pelatihan Tim Kampanye untuk Pilkada 2024
Implementasi Inklusivitas, Bekali Kelompok Marjinal dengan Keahlian Digital Marketing
Dokter Ikuti Pelatihan Operasi Aneurisma Otak untuk Cegah Strok
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap