visitaaponce.com

Stok Pupuk Terjaga, Petani Lebih Optimal Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Stok Pupuk Terjaga, Petani Lebih Optimal Tingkatkan Produktivitas Pertanian
Stok pupuk di gudang lini III Pusri dalam kondisi aman dan mencukupi untuk masa tanam Oktober dan November 2023.(MI/Dwi Apriani )

PUPUK menjadi bagian paling penting bagi para petani di Sumatra Selatan (Sumsel) dalam memproduksi berbagai jenis tanaman yang dikelolanya. Karena itu, kebutuhan pupuk bagi petani menjadi hal yang sangat krusial apalagi mendekati masa tanam pada Oktober dan November tahun ini.

PT Pupuk Sriwidjaja Palembang merupakan anak usaha dari PT Pupuk Indonesia terus memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi di wilayah Sumsel. Terutama memastikan kebutuhan petani di Sumsel di musim tanam Oktober hingga Maret.

Vice President Humas PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, Rustam Effendi menyebutkan, pihaknya terus berkomitmen dalam penyediaan dan pengadaan pupuk baik subsidi maupun komersial untuk petani di Sumsel. Hingga 9 Oktober 2023, Pusri telah menyalurkan sebanyak 1.057.655 ton urea bersubsidi dan 252.085 ton pupuk NPK bersubsidi.

"Secara total keseluruhan hampir 1.310.000 ton. Jumlah ini setara dengan 80 persen alokasi sampai dengan Oktober yakni sebesar 1.635.958 ton," jelasnya, Rabu (11/10)

Ia mengatakan saat ini stok pupuk urea bersubsidi di Gudang Lini III Pusri yakni mencapai 166.163 ton dan NPK bersubsidi sebesar 29.664 ton dan cukup untuk memenuhi kebutuhan pupuk selama tiga minggu kedepan atau sesuai dengan peraturan yang berlaku.

"Nilai ini sudah memenuhi ketentuan stok yang ditetapkan pemerintah. Sehingga harapan kami petani dapat melaksanakan proses tanam dengan aman dan nyaman," jelasnya.

Ia menyampaikan stok pupuk urea dan NPK bersubsidi dipastikan telah aman di setiap gudang hingga kios pupuk binaan Pusri. "Dengan begini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan petani. Kami juga tegaskan bahwa seluruh pupuk bersubsidi yang disalurkan Pusri kepada petani, harus memenuhi persyaratan yang tercantum dalam Permentan Nomor 10 Tahun 2022 tanggal 06 Juli 2022," kata Rustam Effendi.

Hal ini sesuai dengan Permentan No. 10 Tahun 2022 tentang Tata Cara Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian, merupakan pembaharuan kebijakan yang dikeluarkan Kementerian Pertanian untuk menjaga ketersediaan dan stabilitas pupuk bersubsidi.

Ia menuturkan dalam aturan baru tersebut ditetapkan 9 komoditas yang mendapat pupuk bersubsidi yaitu, padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu rakyat, kakao dan kopi.

Sementara itu, Pusri juga telah menyiapkan pupuk non subsidi sebagai salah satu solusi bagi petani yang tidak terdaftar sebagai penerima pupuk bersubsidi. Atau jatah pupuk bersubsidinya belum memenuhi kebutuhan lahan petani.

"Terkait penyaluran pupuk bersubsidi, pupuk bersubsidi akan disalurkan kepada petani yang terdaftar dalam e-Alokasi dan setelahnya
terbit SK dari pemerintah setempat. Karena tanpa adanya SK tersebut, gudang-gudang pupuk tidak dapat mendistribusikan barang ke distributor dan kios," lanjut Rustam.

Selaku produsen, Pusri memastikan ketersediaan pupuk dan penyalurannya tepat waktu, agar pekerjaan petani tidak terhambat, demi satu tujuan untuk menjaga ketahanan pangan negeri.

"Kami juga berupaya untuk terus memberikan edukasi kepada petani melalui demplot dan kegiatan lainnya, serta secara aktif kami menyosialisasikan tata cara penebusan pupuk bersubsidi sesuai dengan regulasi. Dimana hanya petani yang terdaftar sebagai penerima pupuk bersubsidi yang dapat melakukan penebusan," jelasnya.

baca juga: Pastikan Gas Aman, Pusri Kerja Sama dengan Medco

Direktur Produksi Pupuk Indonesia, Bob Indiarto mengatakan secara keseluruhan stok pupuk bersubsidi bisa memenuhi kebutuhan petani di masa tanam Oktober mendatang.

"Karena Oktober akan masuk masa tanam, tentunya kami ingin memastikan bahwa stok dan distribusi pupuk bersubsidi aman hingga ke tangan petani," kata Bob Indarto.

Ia memastikan stok pupuk bersubsidi kondisinya aman dan mencukupi. "Bahkan saat ini hampir semua pabrik pupuk dalam kondisi overstock," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatra Selatan, Bambang Pramono mengatakan, Pemprov Sumsel mengalokasikan penambahan pupuk bersubsidi tahun ini. Dari semula 142.514 ton alokasi pupuk urea di tahun 2022 menjadi 250.475 ton pada 2023.

Lalu untuk pupuk NPK dari semula 99.663 ton pada 2022 menjadi 188.761 ton meningkat. "Untuk alokasi pupuk subsidi di Sumsel sudah kita pastikan, dimana urea naik 107 persen dan NPK menjadi 89,4 persen,"  jelas Bambang Pramono.

Ia berharap dengan meningkatnya alokasi pupuk bersubsidi di Sumsel maka tidak ada lagi permasalahan di tingkat petani. "Saya minta tidak lagi ada petani yang berteriak kurang pupuk bersubsidi, karena kami sudah meningkatkan alokasinya."

Namun berdasarkan data yang ada, menurut Bambang, memang indikator penyerapannya belum maksimal masih banyak kuotanya. "Apalagi untuk petani yang terdaftar sekitar 50 persen dari 765 ribu petani, artinya masih banyak yang belum terdaftar. Karenanya, pemda di 17 kabupaten dan kota diminta untuk aktif daftarkan petaninya," pungkasnya. (N-1)

 

 

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat