visitaaponce.com

Bulog Malang Kesulitan Beli Beras Petani

Bulog Malang Kesulitan Beli Beras Petani
Petani sedang menjemur gabah.(MI/Bagus Suryo)

PERUM Bulog Cabang Malang, Jawa Timur, menyatakan kesulitan menyerap gabah dan beras hasil panen petani lantaran melampaui harga pembelian pemerintah (HPP).

"Bulog tidak bisa membeli beras dan gabah di atas HPP," tegas Kepala Perum Bulog Cabang Malang Siane Dwi Agustina, Rabu (11/10).

Selama ini, Bulog membeli gabah dan beras sesuai ketentuan Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 6 Tahun 2023 tentang Harga Pembelian Pemerintah dan Rafikasi Harga Gabah dan Beras. HPP gabah kering giling (GKG) di gudang Perum Bulog dipatok Rp6.300 per kg dan harga beras di gudang Bulog Rp9.950 per kg.

Baca juga : Warga Malang tidak Kebagian Beras Bulog meski Antre Berjam-Jam

Di sisi lain, harga gabah dan beras di petani sudah melampaui HPP sampai tak terbeli oleh bulog. Pantauan di Singosari, Kabupaten Malang, harga gabah kering panen di petani semula Rp5.800 per kg menjadi Rp6.700 per kg. Harga beras semula di bawah Rp12.000 per kg menjadi Rp13.200 per kg.

Kendati demikian, Bulog Malang terus berusaha sehingga pengadaan beras melibatkan mitra kerja selama Januari-September terealisasi 11.800 ton dari target 23.000 ton selama 2023. Target penugasan menyerap beras petani itu direvisi dari sebelumnya 27.000 ton setahun.

Baca juga : 498 Ton Beras Impor Masuk Lamongan

Saat ini, stok beras dalam negeri di gudang Bulog Malang sebanyak 4.500 ton. Pada November nanti, ada tambahan cadangan beras pemerintah dari pengadaan luar negeri sebanyak 7.500 ton. Sedangkan selama Januari-Oktober ini, stok beras untuk Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebanyak 1.588 ton.

Dengan kondisi stok beras Bulog saat ini, nyatanya belum mampu membuat harga beras stabil di pasar. Justru, harga beras medium melonjak kian tak terbendung di Kota Malang semula Rp12.000 per kg menjadi Rp14.400 per kg dari semestinya harga eceran tertinggi sesuai ketentuan Rp10.900 per kg. (Z-4)
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat