visitaaponce.com

Warga Malang tidak Kebagian Beras Bulog meski Antre Berjam-Jam

Warga Malang tidak Kebagian Beras Bulog meski Antre Berjam-Jam
Warga antre membeli beras saat pasar murah beras medium program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog Malang(MI/Bagus Suryo)

HARGA beras yang mahal membuat warga harus antre berjam-jam dalam pasar murah beras medium Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog Malang di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (27/9).

Kendati sudah antre cukup lama, tapi beras yang dijual ternyata tidak mencukupi kebutuhan. Sebagian warga pun gagal membeli beras, sebab beras murah terbilang langka.

Warga yang antre membeli beras murah itu kebanyakan ibu-ibu, di antaranya lanjut usia. Mereka menyerbu pasar murah agar anak-anak mereka bisa makan, apalagi momennya bertepatan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 H.

Baca juga: Menko Airlangga Sebut SPHP akan Ditambah untuk Tahan Kenaikan Harga Beras

Masyarakat membutuhkan beras murah lantaran harga beras medium di pasar terbilang mahal, yakni Rp13.500 per kg dari semestinya Rp10.900 per kg sesuai Peraturan Badan Pangan Nasional No. 7 Tahun 2023.

Saking banyaknya warga yang ingin membeli beras, petugas terpaksa menutup pagar guna mencegah warga merangsek masuk ke pendapa kecamatan. 

Baca juga: Bulog NTT Jual Beras Rp11.500 Per Kilogram untuk Kendalikan Harga

Warga yang tidak bisa masuk melayangkan protes. Ada yang mengatakan beli beras saja seperti dipenjara, padahal lokasinya di kantor kecamatan. Mereka ingin mendapatkan hak yang sama bisa membeli beras seperti warga lainnya yang antre di pendapa kecamatan.

Akhirnya, petugas Bulog Malang berusaha menentramkan warga dengan memberitahukan mendingan tidak memaksa antre. Sebab, beras yang tersisa tinggal 131 bungkus isi 5 kg per bungkus sementara yang antre sangat banyak. Itu pun sebanyak 51 bungkus beras di antaranya dalam keadaan bocor.

"Kalau masih ngeyel ngantre, gak dapat beras jangan ngomel. Daripada capek (antre) mending pulang," tegas seorang petugas Bulog Malang memberitahukan ke warga.

Sebagian warga memilih pulang, tetapi ada juga yang tetap bertahan dan antre sampai pasar murah berakhir meski tidak mendapatkan beras.

Warga Dusun Sumbul, Desa Klampok, Suprapti, menyatakan bersyukur bisa membeli beras medium bulog seharga Rp50.750 per 5 kg meski antre cukup lama. Menurut dia, beras SPHP itu lebih murah ketimbang beras medium di pasar Rp67.000 per 5 kg sampai Rp72.000 per 5 kg.

"Saya baru kali ini beli beras seperti ini," katanya.

Camat Singosari Agus Nuraji mengatakan pasar murah menjual 8 ton beras SPHP bekerja sama dengan Bulog Malang. Pembelian dibatasi 10 kg per orang. Harga jual beras Rp50.750 per 5 kg.

"Warga antusias sekali, banyak warga yang tidak kebagian. Nanti kita minta tambahan lagi, minta sama Bulog sekitar 7 ton sampai 8 ton," ujarnya.

Warga berdatangan setelah mengetahui ada pasar murah beras medium dari surat pemberitahuan camat Singosari pada Senin (25/9). Surat itu lalu menyebar melalui pesan berantai melalui chat WhatsApp dan media sosial.

Sementara itu, Wakil Pemimpin Cabang Bulog Malang Wira Hutomo mengatakan siap melayani beras sesuai permintaan. Selama September ini, lanjutnya, 340 ton beras program SPHP sudah didistribusikan dalam operasi pasar di Malang Raya dan Kabupaten/Kota Pasuruan. Beras sebanyak itu terdistribusi pada sekitar 400 pedagang dan 48 pasar.

"Sesuai permintaan, tetap dilayani," ucapnya.(BN/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat