visitaaponce.com

Menko Airlangga Sebut SPHP akan Ditambah untuk Tahan Kenaikan Harga Beras

Menko Airlangga Sebut SPHP akan Ditambah untuk Tahan Kenaikan Harga Beras
Beras SPHP.(MI)

MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah melalui Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) akan menggelontorkan 100 ribu ton beras untuk program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP). Kebijakan itu untuk menahan laju kenaikan harga beras. Hal itu ia sampaikan seusai rapat tertutup mengenai harga beras di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (27/9).

"Beraskan kita sekarang kita operasi SPHP akan ditingkatkan dari 50 ribu (kilogram) ke 100 ribu, dan kemudian bantuan beras kan terus berjalan, itu kan minimal 200 ribu sebulan, operasi pasar 300 ribu sebulan," ujar Airlangga.

Menanggapi distribusi beras ke pasar-pasar induk, Airlangga mengatakan itu akan ditingkatkan serta didorong supaya lancar. Tujuannya agar stok beras tetap terpenuhi dan harga terkendali. SPHP pun, imbuhnya, akan ditambah.

Baca juga: Harga Beras Mahal, Pedagang di Pasar Gedhe Klaten Keluhan Pembeli Sepi

"SPHP diminta untuk naik," ucap Airlangga.

Harga beras saat ini dilaporkan terus mengalami kenaikan. Airlangga mengatakan kenaikan harga beras akan berpengaruh pada inflasi tetap belum signifikan. Beras, sebut Airlangga, berkontribusi 0,05% pada inflasi.

Baca juga: Harga Beras Mahal Imbas Tingginya Harga Gabah di Tangan Petani

"Kalau inflasi kan bertahap, jadi dari segi inflasi masih di bawah 3%, dan inflasi kan month to month (bulan ke bulan) jadi relatif kalau inflasinya terjaga walaupun pengaruh beras itu masih 0,05% untuk yang bulan ini," terangnya.

Selain beras, ia menuturkan kenaikan harga jagung juga turut mengerek inflasi harga. Berdasarkan keterangan Badan Pusat Statistik (BPS) saat ini yang menjadi penyumbang inflasi di sebagian daerah di Indonesia adalah beras dan gula pasir. 

" Satu lagi jagung, itu akan segera diselesaikan juga," ucapnya.

Presiden Joko Widodo, terang Airlangga, meminta harga beras bisa diselesaikan dalam satu atau dua bulan ke depan.

"Ya pokoknya sampai akhir tahun ini bisa selesai, dalam 1-2 bulan ke depan," tukasnya.

(Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat