visitaaponce.com

BPR Cianjur Permudah Pinjaman Modal bagi Pelaku Usaha Mikro

BPR Cianjur Permudah Pinjaman Modal bagi Pelaku Usaha Mikro
Ilustrasi UMKM.(ANTARA/MOHAMMAD AYUDHA)

PELAKU usaha mikro atau ultramikro di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, rentan terjerat rentenir atau bank emok. Berbagai upaya dilakukan pemerintah daerah setempat agar para pelaku usah bisa terhindari dari pinjaman modal berbunga selangit.

Seperti dilakukan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Cianjur. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) itu memberikan pinjaman modal dengan bunga yang relatif cukup kecil.

Kepala Bagian Pemasaran BPR Cianjur, Agung Anugratama, menjelaskan maraknya fenomena rentenir atau bank emok menjadi perhatian serius dari pemerintah daerah. BPR Cianjur sebagai perusahaan BUMD, memiliki kewajiban membantu permodalan para pelaku usaha.

"Kami di BPR Cianjur memiliki program Kepala+ atau Kredit Mapay Lapak Plus yang dijadikan program kredit melawan rentenir. Daripada para pelaku usaha mikro atau ultramikro ini pinjam ke rentenir yang bunganya menjerat, oleh pemerintah daerah atau oleh bapak bupati diarahkan agar meminjam modal ke BPR Cianjur. Bunganya hanya 0,5% setiap bulan," kata Agung, belum lama ini.

Agung menuturkan, untuk mendapatkan pinjaman modal program Kelapa+ relatif cukup mudah. Para calon debitur diprioritaskan harus menjadi nasabah terlebih dulu.

"Kalau yang belum jadi nasabah juga bisa. Mereka bisa menabung dulu dalam jangka waktu sebulan. Nah, besarannya tabungan selama sebulan itu jadi penilaian kami menentukan nilai kreditnya karena disesuaikan dengan kemampuan debitur," jelasnya.

Baca juga:

Ini Tiga Pendekatan untuk Deteksi UMKM Naik Kelas

5,3 Juta UMKM Terima Manfaat Fintech Pendanaan

Karena terbilang baru, kata Agung, relatif masih sedikit yang mengajukan kredit program Kelapa+. Nilai plafon besaran kredit bervariasi yang maksimalnya sebesar Rp5 juta.

"Pinjamannya tergantung kebutuhan. Misalnya calon debitur hanya bisa menyisihkan sebulan Rp100 ribu, berarti plafonnya Rp1 juta dengan jangka waktu setahun," pungkas Agung.

Direktur Utama BPR Cianjur Deddi Herdadi mengatakan nilai plafon pinjaman modal bagi para pelaku usaha mikro sifatnya fleksibel. Nilainya disesuaikan dengan kemampuan calon debitur membayar cicilan setiap bulan.

"Kami sudah lakukan mitigasi risikonya. Jadi, sebetulnya tidak ada risiko macet pembayaran karena cara pembayarannya bersifat saldo mengendap. Program Kredit Mapay Lapak Plus ini tanpa agunan apapun," jelas Deddi.

Deddi mengaku menargetkan bisa menyalurkan kredit bagi pelaku usaha mikro sebesar Rp1 miliar per bulan. Estimasinya di setiap kantor cabang disalurkan masing-masing Rp100 juta. "Kami punya sembilan kantor cabang. Satu kantor cabang bisa menyalurkan Rp100 juta, bisa sih tercapai penyaluran kredit sebesar Rp1 miliar per bulan," pungkasnya. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat