visitaaponce.com

Fundo, Platform Lelang Surat Berharga Bantu Permodalan UMKM

Fundo, Platform Lelang Surat Berharga Bantu Permodalan UMKM
Aplikasi Fundo tampak di layar smartphone.(Ist)

SEKTOR Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah pilr penting penopang perekonomian nasional.

Bagaimana tidak? Menurut data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil, dan Menengah (UKM), jumlah pelaku UMKM sebanyak 64,2 juta atau 99,99% dari jumlah pelaku usaha di Indonesia.

Daya serap tenaga kerja UMKM adalah sebanyak 117 juta pekerja atau 97% dari daya serap tenaga kerja dunia usaha. Sementara itu, kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional (PDB) sebesar 61,1%.

Baca juga : Aplikasi Investasi Bibit.id Raih Pendanaan Baru

Meski punya peran penting bagi perekonomian bangsa, UMKM masih menghadapi sejumlah tantangan. Misalnya, tantangan untu kmengakses pembiayaan untuk modal kerja.

Sebagian dari mereka sulit mendapatkan akses kredit dari bank karena tidak mempunyai atau tidak cukup agunan atau catatan keuangan yang memadai.

Namun berkat inovasi teknologi finansial (tekfin) atau financial technology (fintech), saat ini UMKM bisa lebih mudah mengakses pembiayaan, misalnya melalui Fundo.

Baca juga : Maucash Siap Cairkan Pinjaman Tanpa Agunan untuk UMKM

Fundo merupakan platform financial technology atau fintceh lelang surat berharga pertama di Asia dan satu-satunya di Indonesia yang menghubungkan pembeli (investor) dan penjual (UMKM) melalui mekanisme penawaran (bidding) yang transparan dan kompetitif.

Fundo yang didirikan pada tahun 2019 merupakan produk dari perusahaan tekfin FBS Indonesia, yang telah memiliki lisensi dan patuh terhadap regulasi dari Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Republik Indonesia.

Mekanismenya dimulai dari UMKM menawarkan surat berharga untuk dilelang melalui Fundo. Surat berharga itu adalah piutang usaha mereka yang berasal dari transaksi penjualan barang atau jasa kepada klien.

Baca juga : Venteny Hadir di iOS Perkuat Misi Menjadi Employee Super-App

Lalu, para investor yang berminat melakukan pembelian melalui mekanisme lelang.

Setelah surat berharga itu terjual, Fundo mencairkan dana untuk UMKM si penjual surat berharga, dana tersebut bisa menjadi modal kerja mereka.

Lalu, pejabat lelang akan menerbitkan akte Risalah Lelang sehingga hak kepemilikan surat berharga tidak lagi berada di pihak UMKM tapi menjadi milik investor.

Baca juga : Zoho for Startups Siap Dukung Pertumbuhan Ekosistem Kewirausahaan di Indonesia

Nantinya, klien UMKM akan membayar pada Fundo sesuai nilai yang tertera pada surat berharga dan Fundo akan mencairkannya untuk investor.

“Misi Fundo adalah untuk turut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan mendukung UMKM dan mendorong penciptaan lapangan kerja yang berkesinambungan," kata Aida Sutanto, Founder dan CEO FSB Indonesia yang juga Co-Founder Investree, dalam sesi wawancara baru-baru ini.

"Melalui proses lelang Fundo yang unik dan transparan, UMKM dapat memperoleh pendanaan dan modal kerja cepat untuk mengoptimalkan arus kas mereka, menciptakan lapangan kerja, dan mengembangkan bisnis mereka," jelasnya.

Baca juga : BonApp Indonesia Dorong Digitalisasi UMKM Kuliner

"Adapun bagi investor, mereka bisa mendapatkan produk investasi surat berharga dengan harga yang kompetitif dengan risiko sedang,” ujar Aida.

Sekilas, proses pendanaan tersebut mirip konsep p2p lending, tapi Fundo jelas berbeda. Perbedaan pertama, pada p2p lending hak kepemilikan surat berharga tetap ada di pihak penjual (UMKM).

"Tapi pada Fundo, hak kepemilikan itu berpindah ke tangan investor. Hal ini memberikan jaminan dan kepastian yang lebih tinggi bahwa dana investor pasti kembali atau dibayarkan," kata Aida.

Baca juga : Platform Ini Mudahkan Pencarian Asisten Rumah Tangga Profesional

Jadi, dasar perjanjiannya adalah jual-beli surat berharga melalui lelang, bukan pinjam-meminjam dana seperti pada p2p lending.

Kedua, payung pengawasan Fundo berada di bawah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kemenkeu, bukan Ototiras Jasa Keuangan (OJK).

Ketiga, istilah imbal hasil yang dipakai di Fundo adalah profit yang didapat sepenuhnya melalui diskonto (potongan) dari nilai surat berharga, bukan bunga.

Baca juga : Adopsi Teknologi Web3, SellOn Berdayakan Komunitas Hiperlokal dan UMKM

Lalu, dari segi kecepatan pendanaan, Fundo jauh lebih cepat, pendanaan untuk UMKM bisa dipenuhi dalam sehari, sedangkan di p2p lending butuh waktu 1-2 minggu sampai kebutuhan dana terpenuhi.

“Berbagai produk dan layanan tekfin kami yang berada di platform lelang surat berharga Fundo menawarkan proses yang unik dan lebih baik dalam menjual dan membeli surat berharga," tuturnya.

"Platform lelang Fundo dirancang dan diatur untuk dapat menawarkan produk investasi yang didasarkan pada keuntungan, bukan bunga,” kata Aida.

Baca juga : Ekonomi Digital ASEAN Menjanjikan, Inklusivitas Masih Jadi PR

Rata-rata, besar keuntungan yang ditawarkan bagi investor ialah 10%-18%. Sejauh ini, platform Fundo telah memfasilitasi penjualan surat berharga dengan total nilai mencapai Rp2,2 triliun yang berasal dari 250 UMKM. Sepanjang tahun ini, Fundo menargetkan dapat meningkatkan penjualan surat berharga dengan menjangkau 5 ribu UMKM.

Aida menegaskan, Fundo menjalankan uji tuntas (due diligence) yang solid dan melaksanakan transaksi hanya dengan UMKM dengan rekam jejak keuangan yang kuat dan yang memiliki piutang dari perusahaan terkemuka.

“Di Fundo, kami melakukan uji tuntas yang menyeluruh dan hanya memilih UMKM yang memiliki rekam jejak baik dan memiliki piutang dari perusahaan terkemuka,” imbuh Aida yang juga terdaftar sebagai advokat dan memiliki segudang pengalaman di bidang perbankan.

Selain itu, ekosistem produk dan layanan tekfin Fundo dibangun di atas kerangka kerja teknologi inovatif yang didasarkan pada komponen-komponen tekfin generasi berikutnya untuk memberikan nilai akhir yang berkelanjutan kepada pelanggannya.

Ekosistem Fundo menggunakan teknologi-teknologi seperti arsitektur Agile Deployment, teknologi buku besar terdistribusi (DLT), kemampuan analitik data tingkat lanjut, dan model pengiriman produk dengan kecerdasan buatan. (RO/OL-09)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat