Jelang Libur Akhir Tahun, Pemprov Sumsel Atur Strategi Tekan Inflasi
![Jelang Libur Akhir Tahun, Pemprov Sumsel Atur Strategi Tekan Inflasi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/99f7935a2a55e2c2a17976fc2bcae5be.jpg)
MOMEN Natal dan Tahun Baru cenderung memicu kenaikan laju inflasi. Untuk mengantisipasi itu, Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan melakukan berbagai upaya. Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni mengumpulkan seluruh kepala daerah, kepala instansi vertikal dan sejumlah stakeholder untuk mengantisipasi inflasi.
"Masing-masing kepala daerah perlu melihat pengaruh inflasi di wilayahnya karena ini menyangkut hajat orang banyak, ekonomi kita dan menjadi penilaian pemerintah pusat," ujar Fatoni dalam acara High Level Meeting and Capacity Building di Hotel Santika Bandara, Palembang, Jumat (10/11).
Ia meminta kepala daerah turun ke lapangan memantau harga dan ketersediaan stok pangan. Ia juga meminta seluruh pihak menyosialisasikan gerakan menanam, seperti Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) kepada masyarakat.
"Kita imbau masyarakat untuk melakukan gerakan tanam mandiri secara masif," katanya.
Ia juga meminta Pemda melakukan operasi pasar murah secara masif dan melakukan sidak ke distributor pangan. Menurutnya, pengawasan yang dilakukan agar tidak terjadi kecurangan dan kenaikan harga di pasaran.
Baca juga:
> Peringatan Hari Oeang, Jawa Barat Optimistis Kendalikan Inflasi
> Inflasi Terus Melonjak, Ratusan Mahasiswa Ancam Duduki dan Boikot Bandara Nabire Papua
"Sesekali kita perlu melakukan sidak ke pasar dan distributor, jangan sampai ada yang main-main atau menimbun dan menganggu kesetabilan harga. Perlu dilakukan kerja sama dengan pihak kepolisian apabila terjadi pelanggaran bisa dilakukan penindakan," katanya.
Ia menyebut, menekan inflasi di Sumsel diperlukan anggaran yang cukup. Pemda bisa memanfaatkan Belanja Tak Terduga (BTT) yang memang diperuntukan untuk keadaan darurat, termasuk keperluan mendesak yang tidak dapat diprediksi.
Selain mengoptimalkan BTT untuk pengendalian inflasi, Fatoni meminta agar memaksimalkan hasil produksi pangan daerah untuk kebutuhan daerah sendiri terlebih dahulu. "Tunda kenaikan tarif PDAM, melakukan gerakan pasar dan pangan murah, mewaspadai bahaya banjir dan longsor dan mitigasi dampak elnino yang di prediksi hingga Februari 2024 nanti," katanya.
Selanjutnya, melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap pendistribusian beras SPHP yang HET-nya Rp10.900 dan bantuan pangan pemerintah agar tepat sasaran. Mengoptimalkan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) ke seluruh masyarakat termasuk ke kawasan perkantoran dan sekolah.
"Terakhir, berkoordinasi dengan daerah penghasil untuk menambah pasokan," jelasnya. (Z-6)
Terkini Lainnya
Pemerintah Tekan Inflasi Komponen Harga Bergejolak sejak Tengah 2022
Inflasi Turun, Langkah Mitigasi tetap Dilakukan
Kemenkeu: Penurunan Kemiskinan Beri Harapan pada Ekonomi Indonesia
Rupiah Dibuka Melemah di level Rp16.370 per Dolar AS pada Selasa 2 Juli 2024
IHSG Ditutup makin Menguat di Atas 7.000
Rupiah Menguat Dipengaruhi Inflasi Turun
Pemerintah Cari Solusi untuk Tingkatkan Perekonomian Kabupaten Seluma
Ancaman Kekeringan terhadap Sektor Pangan harus Segera Dimitigasi
Harga Pangan Melonjak, Garis Kemiskinan Maret Naik
Kendalikan Inflasi, Pemkot Denpasar Kembali Gelar Pasar Rakyat
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap