visitaaponce.com

Jelang Libur Akhir Tahun, Pemprov Sumsel Atur Strategi Tekan Inflasi

Jelang Libur Akhir Tahun, Pemprov Sumsel Atur Strategi Tekan Inflasi
Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni (kiri) mengecek stok dan harga pangan di Pasar KM 5 Palembang.(MI/DWI APRIANI)

MOMEN Natal dan Tahun Baru cenderung memicu kenaikan laju inflasi. Untuk mengantisipasi itu, Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan melakukan berbagai upaya. Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni mengumpulkan seluruh kepala daerah, kepala instansi vertikal dan sejumlah stakeholder untuk mengantisipasi inflasi.

"Masing-masing kepala daerah perlu melihat pengaruh inflasi di wilayahnya karena ini menyangkut hajat orang banyak, ekonomi kita dan menjadi penilaian pemerintah pusat," ujar Fatoni dalam acara High Level Meeting and Capacity Building di Hotel Santika Bandara, Palembang, Jumat (10/11).

Ia meminta kepala daerah turun ke lapangan memantau harga dan ketersediaan stok pangan. Ia juga meminta seluruh pihak menyosialisasikan gerakan menanam, seperti Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) kepada masyarakat.

"Kita imbau masyarakat untuk melakukan gerakan tanam mandiri secara masif," katanya.

Ia juga meminta Pemda melakukan operasi pasar murah secara masif dan melakukan sidak ke distributor pangan. Menurutnya, pengawasan yang dilakukan agar tidak terjadi kecurangan dan kenaikan harga di pasaran.

Baca juga:

Peringatan Hari Oeang, Jawa Barat Optimistis Kendalikan Inflasi

Inflasi Terus Melonjak, Ratusan Mahasiswa Ancam Duduki dan Boikot Bandara Nabire Papua

"Sesekali kita perlu melakukan sidak ke pasar dan distributor, jangan sampai ada yang main-main atau menimbun dan menganggu kesetabilan harga. Perlu dilakukan kerja sama dengan pihak kepolisian apabila terjadi pelanggaran bisa dilakukan penindakan," katanya.

Ia menyebut, menekan inflasi di Sumsel diperlukan anggaran yang cukup. Pemda bisa memanfaatkan Belanja Tak Terduga (BTT) yang memang diperuntukan untuk keadaan darurat, termasuk keperluan mendesak yang tidak dapat diprediksi.

Selain mengoptimalkan BTT untuk pengendalian inflasi, Fatoni meminta agar memaksimalkan hasil produksi pangan daerah untuk kebutuhan daerah sendiri terlebih dahulu. "Tunda kenaikan tarif PDAM, melakukan gerakan pasar dan pangan murah, mewaspadai bahaya banjir dan longsor dan mitigasi dampak elnino yang di prediksi hingga Februari 2024 nanti," katanya.

Selanjutnya, melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap pendistribusian beras SPHP yang HET-nya Rp10.900 dan bantuan pangan pemerintah agar tepat sasaran. Mengoptimalkan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) ke seluruh masyarakat termasuk ke kawasan perkantoran dan sekolah.

"Terakhir, berkoordinasi dengan daerah penghasil untuk menambah pasokan," jelasnya. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat