visitaaponce.com

Butuh Rp185 Miliar untuk Meningkatkan Layanan KA Batara Kresna

Butuh Rp185 Miliar untuk Meningkatkan Layanan KA Batara Kresna
KA Batara Kresna.(MI/WIDJAJADI)

KEMENTERIAN Perhubungan bersama Direktorat Jendral (Ditjen) KAI melalui Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) I Semarang menggelontorkan anggaran Rp185 miliar, untuk perbaikan sarana prasarana kereta api dari Stasiun Kota Solo ke Wonogiri. Itu sebagai upaya meningkatkan pelayanan sekaligus kemudahan dan kenyamanan terbaik bagi penumpang kereta perintis Batara Kresna.

Peningkatan prasarana dalam bentuk pekerjaan 3 paket konstruksi itu, disebut sebagai program pengembangan III. Tujuannya membuat penumpang semakin nyaman naik KA Batara Kresna, karena waktu tempuh perjalanan Solo-Wonogiri dan sebaliknya menjadi lebih cepat

"Perbaikan sarana dan prasarana itu merupakan pekerjaan tahun jamak, 2023 hingga 2024. Besaran pagu anggaran Rp185 miliar," papar PPK Pengembangan III, Albertus Dito kepada Media Indonesia di sela-sela perjalanan KA Batara Kresna dari Stasiun Purwosari menuju Stasiun Wonogiri, kemarin.

Menurut dia, banyak yang dikerjakan BTP I Semarang dalam pengembangan III mulai tahun ini hingga 2024 nanti, seperti pengerjaan peninggian peron dari Stasiun Solo Kota, Stasiun Sukoharjo, Stasiun Nguter hingga ke ujungnya, yakni Stasiun Wonogiri.

"BTP juga mengganti bantalan lintasan KA Batara Kresna yang semula besi menjadi beton. Juga rel kereta yang semula R33 menjadi R54, yang imbasnya akan mempercepat waktu tempuh," imbuh Dito.

Dia paparkan, pergantian bantalan dan peningkatan rel dari R33 menjadi R54 dari Stasiun Purwosari hingga Wonogiri berdampak positif pada waktu tempuh KA Batara Kresna dari Solo menuju Wonogiri dan sebaliknya, dari tadinya butuh waktu 85 menit bisa menjadi 60 menit saja.

Manager Humas Daop VI, Krisbiyantoro yang menyertai sosialisasi perjalanan KA Batara Kresna ke Wonogiri menyatakan, dengan akan tuntasnya perbaikan prasarana, maka nanti bisa menambah jumlah penumpang, hingga kedepan bisa naik kelas menjadi kereta PSO atau kereta komersial.

"Yang jelas saat ini kereta perintis Batara Kresna ini masih lebih untuk pelayanan kereta wisata. Dan tarifnya pun hanya Rp 4 ribu untuk sekali jalan," ungkap Krisbiyantoro yang memandu sosialisasi peningkatan layanan KA Batara Kresna.

Baca juga:

Jelang Dua Laga Terakhir Piala Dunia U-17, Dishub Solo Lakukan Rekayasa Lalu Lintas

Libur Natal dan Tahun Baru, Pemudik Incar Jalur Tol Trans Jawa

Pemerintah lewat Kemenhub bersama BTP I Semarang dan Daop VI berharap, baik Pemda yang dilewati, seperti Solo, Sukoharjo dan Wonogiri bisa menangkap peluang ini untuk menumbuhkan pengembangan ekonomi kreatif dan kepariwisataan.

Sedangkan Darmoyo Pambudi dari seksi operasi BTP I Semarang menjelaskan, perjalanan KA Batara Kresna bisa memungkinkan untuk dilakukan penambahan jika animo masyarakat tinggi setelah peningkatan prasarana.  

"Ya bisa naik kelas jika penumpang terus meningkat jumlahnya, hingga okupansi sampai minimal 70 persen, maka yang semula perintis bisa naik menjadi kerata PSO dan juga lebih meningkat menjadi kereta komersial," kata dia.

Sejak beroperasional tahun 2016, progres pelayanan bertahap meningkat dan jumlah penumpang beragam umur, dan terus bertambah. Sepanjang Januari hingga Oktober lalu jumlah penumpang mencapai 103 ribu orang.

Darmoyo menambahkan, jika animo masyarakat tinggi, maka KAI bisa menambah perjalanan. Saat ini baru ada 4 perjalanan, dari Purwosari ke Wonogiri, dan Wonogiri ke Purwosari. Nanti kalau prospek makin baik, bisa jadi 8 atau 16 perjalanan.

"Karena itu sekali lagi kami mencermati, jika animo masyarakat tinggi, maka kereta perintis ini bisa ke bisa kereta PSO, dan jika terjadi penambahan animo lagi bisa meningkat ke kereta Komersial 100 persen," sergah dia.

Sejauh ini BTP I Semarang terus mencermati, bahwa untuk peningkatan layanan, masyarakat pengguna masih diterima berbagai usulan. Banyak usulan, agar Batara Kresna bisa berangkat lebih pagi untuk sekolah atau kuliah, dan penambahan jadwal kereta.

Seperti penumpang dari sektor pelajar dan pekerja berharap jam operasional Solo-Wonogiri dan sebaliknya bisa sama-sama pada pukul 06.00 WIB serta tersedia keberangkatan pada jam pulang kantor antara 16.00-17.00 WIB.

Begitu halnya yang bertujuan tamasya atau berwisata di Wonogiri atau Sukoharjo, berharap adanya angkutan pengumpan atau feeder yang bisa memudahkan mereka jika ingin melanjutkan ke lokasi wisata dan kembali ke stasiun. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat