Belantara Foundation Ajak Mitra Sektor Swasta Jepang Tanam Pohon di Tahura Sultan Syarif Hasyim Riau
![Belantara Foundation Ajak Mitra Sektor Swasta Jepang Tanam Pohon di Tahura Sultan Syarif Hasyim Riau](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/12/d55fad33e49e8cfbb14fb8dfb1d78dda.jpg)
BELANTARA Foundation dan Kesatuan Pengelola Hutan Produksi (KPHP) Minas Tahura serta pemangku kepentingan setempat yang didukung oleh Asia Pulp & Paper Japan Ltd. (APPJ) dan APP Sinarmas mengajak mitra sektor swasta Jepang, Saraya Co. Ltd. melakukan penanaman simbolis di kawasan Tahura Sultan Syarif Hasyim (SSH), Giam Siak Kecil-Bukit Batu, Provinsi Riau, Rabu (29/11).
Kegiatan ini dilakukan secara khusus dalam rangka memperingati hari menanam pohon Indonesia yang jatuh pada 28 November setiap tahunnya. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran (awareness) dan kepedulian kepada masyarakat pentingnya pemulihan kerusakan sumber daya hutan dan lahan yang terdegradasi melalui penanaman pohon.
Hal tersebut selaras dengan tujuan penanaman simbolis kali ini yaitu mengajak lebih luas sektor swasta berkolaborasi mengenai program pemulihan hutan untuk mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan / Sustainable Development Goals (SDGs) dan melestarikan jenis pohon yang terancam punah yang telah dicanangkan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Riau bersama Belantara Foundation pada pertengahan tahun lalu. Jenis pohon yang digunakan antara lain balangeran (Shorea balangeran) dan meranti bunga (Shorea leprosula) sebanyak 20 pohon, yang keduanya termasuk dalam kategori pohon langka yang perlu dilestarikan.
Baca juga: Tingkatkan Kunjungan, Objek Wisata Tahura Dago Benahi Fasilitas
Direktur Eksekutif Belantara Foundation Dolly Priatna mengatakan bahwa kami akan terus mengampanyekan dan mengajak berbagai pihak terutama sektor swasta untuk berkontribusi pada pemenuhan Nationally Determined Contribution (NDC) Pemerintah Indonesia dalam pengurangan emisi gas rumah kaca di Indonesia khususnya Pulau Sumatra, salah satunya melalui program pemulihan hutan.
Penanaman pohon di kawasan Tahura SSH sangat penting karena bermanfaat sebagai penghasil oksigen, mencegah erosi, menyediakan habitat bagi satwa liar, menyediakan sumber pangan dan obat-obatan serta menyerap karbon dioksida.
Baca juga: Pulau Ulin Upaya Konservasi Kayu Besi yang Semakin Langka
“Diperlukan kolaborasi, dukungan dan komitmen multi-pihak, baik pemerintah, akademisi, sektor swasta, masyarakat, NGO maupun seluruh aktor kehutanan dalam mendukung upaya pengurangan emisi gas rumah kaca di Indonesia khususnya Provinsi Riau”, tegas Dolly yang juga sebagai pengajar di Sekolah Pascasarjana Universitas Pakuan.
Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau, Tahura SSH merupakan kawasan hutan konservasi yang berada di wilayah Kampar, Siak, dan Pekanbaru, Provinsi Riau. Tahura SSH memiliki keanekaragaman jenis flora dan fauna yang cukup tinggi. Sedikitnya terdapat 127 jenis tumbuhan asli di kawasan hutan tersebut, 4 jenis reptilia, 16 jenis mamalia dan 42 jenis burung.
Tumbuhan asli di Tahura SSH didominasi dari keluarga Dipterocarpaceae, Lauraceae, Euphorpeaceae, Anacardiaceae, Guttiferae, Sapotaceae dan Myrtaceae. Selain itu, dari 42 jenis burung yang ada di Tahura SSH, terdapat satu jenis yang menjadi fauna identitas Provinsi Riau, yaitu serindit melayu (Loriculus galgulus).
Kepala KPHP Minas Tahura, Matnuril, mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik dan mendukung penuh upaya pemulihan hutan di Tahura SSH yang dilakukan bersama Belantara Foundation dan pemangku kepentingan lainnya.
“Upaya ini diharapkan dapat menjadi pengingat atas komitmen kita terhadap masa depan yang lestari dan berkelanjutan serta dapat menginspirasi semua pihak untuk melindungi dan melestarikan lingkungan”, ujar Matnuril.
Pada tempat terpisah, Representative Director APPJ, Tan Ui Sian mengemukakan bahwa pihaknya akan terus mendorong customer nya yang berada di Jepang agar berpartisipasi dan berkontribusi pada program pemulihan hutan di Indonesia, khususnya di kawasan Tahura SSH, Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu, Riau.
“Kami berharap upaya tersebut dapat mendukung target SDGs ke 15, yaitu melindungi, memulihkan, dan mendukung penggunaan yang berkelanjutan terhadap ekosistem; target SDGs ke 13 yaitu mengambil tindakan cepat untuk mengatasi perubahan iklim dan dampaknya ; dan target SDGs ke 17, yaitu menguatkan sarana pelaksanaan dan merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan”, imbuh Tan. (RO/Z-7)
Terkini Lainnya
2,5 Ton Sampah Dibuang Sembarangan di Tahura Ir Juanda Bandung
Sumedang Benahi Sarana dan Prasarana Wisata
Tingkatkan Kunjungan, Objek Wisata Tahura Dago Benahi Fasilitas
Pengelolaan KHDPK di Jawa Barat Capai 14%
Perambahan Tahura Bukit Mangkol Terjadi Berulang, KLHK Perkuat Pengawasan
6.770 Hektare Lahan Bekas Tambang Berhasil Direklamasi
Penanaman Pohon Pinang Selaraskan Pembangunan dan Alam
Penanaman Pohon Komitmen Dukungan Pencapaian Zero Net Emission 2050
Ikut Menjaga Bumi, Ketum REI Gencarkan Penanaman Sejuta Pohon
ACC dan Kodim 0601 Lakukan Penghijauan di Pandeglang
10.000 Pohon Mangrove dari EIGER untuk Selamatkan Pesisir Pantura
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap