visitaaponce.com

Satu Rumah Ambruk Terdampak Pergerakan Tanah di Sukabumi

Satu Rumah Ambruk Terdampak Pergerakan Tanah di Sukabumi
Bangunan rumah ambruk milik Dede Supriatna di Kampung Tegalkaso RT 05/03 Desa Bencoy Kecamatan Cireunghas Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.(Dok P2BK Cireunghas.)

SATU rumah ambruk di Kampung Tegalkaso RT 05/03 Desa Bencoy, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, akibat pergerakan tanah. Empat rumah warga lain terancam karena mengalami rusak ringan dan sedang akibat dampak pergerakan tanah.

Berdasarkan informasi, ambruknya bangunan rumah milik Dede Supriatna terjadi pada Jumat (1/12) petang. Ambruknya bangunan rumah itu merupakan dampak pergerakan tanah yang sebetulnya sudah terjadi sejak sebulan lalu.

Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Cireunghas, Andri Muhammad Fadil, menjelaskan pergerakan tanah di kampung tersebut bermula saat ditemukan retakan pada kolam ikan. Kondisi curah hujan yang intensitasnya cukup tinggi makin memperparah kondisi tersebut.

Baca juga: Tinggi Letusan Gunung Marapi Sumatra Barat hingga 3.000 Meter

"Kejadian awalnya pada 11 November lalu. Namun karena terus menerus terjadi hujan, terjadi pergerakan tanah. Retakannya makin meluas pada Minggu (26/11)," kata Andri dihubungi, Minggu (3/12).

Pascameluasnya pergerakan tanah, rumah milik Dede Supriatna yang berpenghuni empat orang sudah mulai dikosongkan. Rumah lain yang kondisinya rusak sedang ialah milik Atu.

Baca juga: Ada 18 Titik di Bali Berpotensi Banjir Bandang

Para penghuninya sudah dievakuasi lantaran dikhawatirkan ambruk. Mereka saat ini menumpang di rumah keluarga terdekat.

"Ada sembilan jiwa dari dua keluarga yang mengungsi ke rumah kerabat terdekatnya. Keluarga Pak Dede Supriatna sebanyak empat orang dan keluarga Pak Atu sebanyak lima orang," tuturnya.

Hasil pendataan P2BK Cireunghas, dari lima keluarga, jumlah total penghuninya sebanyak 19 jiwa. Rinciannya, di rumahnya milik Dede Supriatna dengan kondisi rusak berat sebanyak empat jiwa, di rumah milik Atu dengan kondisi rusak sedang terdapat lima jiwa, di rumah Tata dengan kondisi rusak ringan terdapat tiga jiwa, di rumah Dadang dengan kondisi rusak ringan terdapat tiga jiwa, dan di rumah milik Nanang dengan kondisi rusak ringan terdapat empat jiwa.

"Jadi, dampak pergerakan tanah di Kampung Bencoy mengakibatkan satu rumah rusak berat, satu rumah sudah sedang, dan tiga rumah rusak ringan," ungkap Andri. Ia mengaku sudah melaporkan hasil asesmen di lapangan ke BPBD Kabupaten Sukabumi. Laporan juga ditembuskan ke pemerintah desa setempat, pemerintah kecamatan, serta sekaligus koordinasi dengan relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana).

"Kami mengimbau masyarakat waspada karena dikhawatirkan terjadi pergerakan tanah susulan yang bisa mengancam bangunan rumah warga lainnya. Kami terus pantau perkembangannya setiap saat," pungkasnya. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat