Stunting Tertinggi di NTB, Lombok Tengah Sasar Calon Pengantin
![Stunting Tertinggi di NTB, Lombok Tengah Sasar Calon Pengantin](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/12/30bedae5df46ad4db9ba4441a05b7750.jpeg)
PEMERINTAH Kabupaten Lombok Tengah terus berupaya menurunkan angka prevalensi stunting melalui upaya pencegahan dengan sasaran calon pengantin dan pasangan usia subur (PUS). Upaya itu digencarkan karena saat ini Lombok Tengah merupakan daerah dengan prevalensi stunting tertinggi di seluruh Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Hal tersebut disampaikan Bupati Kabupaten Lombok Tengah Lalu Fathul Bahri dalam Sosialisasi Pencegahan Stunting melalui Peningkatan Gizi dan Kesehatan Calon Pengantin dan Pasangan Usia Subur di Kabupaten Lombok Tengah pada Senin (4/12/2023). Lalu mengatakan bahwa seluruh sektor harus bergerak untuk menurunkan angka stunting.
"Ini harus lebih banyak menuju ke pondok-pondok pesantren untuk diberikan edukasi lalu sekolah-sekolah lain karena pencegahan jauh lebih penting untuk dilakukan demi generasi-generasi yang akan datang," kata Lalu. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, angka prevalensi stunting di NTB mencapai 32,7%. Angka ini menunjukkan kenaikan sebesar 1,3% dari angka stunting di NTB pada 2021.
Baca juga: Jateng Optimistis Turunkan Angka Stunting sesuai Target
Lombok Tengah menjadi kabupaten dengan angka prevalensi stunting tertinggi yakni sebesar 37%. Angka ini bersumber dari data SSGI tahun 2022. Sedangkan berdasarkan data e-PPGBM per Agustus 2022, angka prevalensi stunting di Kabupaten Lombok Tengah berada pada angka 13,34% dengan entrian sebesar 97,4%.
Selain upaya itu, pihaknya menyiapkan SMA Taruna Nusantara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Lombok Tengah. "Kami telah menyiapkan 35 hektare tanah untuk SMA Taruna Nusantara dan progresnya sudah mencapai 80%," tambahnya.
Baca juga: Pemprov Kalsel Libatkan Mahasiswa Atasi Stunting
Ia berharap angka prevalensi stunting yang mencapai 13,34% berdasarkan data e-PPGBM di Kabupaten Lombok Tengah terus mengalami penurunan. Selain itu, Lalu mengimbau agar SKI (Survei Kesehatan Indonesia) harus dikawal.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas P3AP2KB Kabupaten Lombok Tengah Baiq Sri Hastuti Handayani mengatakan bahwa dalam rangka menyikapi angka prevalensi stunting yang masih tinggi berdasarkan data SSGI, diperlukan upaya dan gerak iring bersama dari multisektor baik dari tingkat kabupaten sampai ke desa/kelurahan untuk bersama mengintegrasikan program percepatan penurunan stunting.
Salah satunya ialah optimalisasi pencegahan dari hulu atau penyiapan keluarga bebas stunting bagi calon pengantin. Calon pengantin (catin) dijadikan sebagai sasaran intervensi sensitif dan spesifik sesuai dengan amanat Perpres Nomor 72 Tahun 2021 dan Perka BKKBN Nomor 12 Tahun 2021. Catin harus melakukan pemeriksaan kesehatan dan mendapatkan pendampingan kesehatan reproduksi dan edukasi gizi sejak 3 bulan sebelum menikah.
Lebih lanjut Sri Hastuti mengatakan bahwa berdasarkan laporan Tim Pendamping Keluarga (TPK) melalui aplikasi Elsimil dari Januari-Oktober 2023, persentase jumlah catin yang terdampingi mencapai 200%. "Namun, dalam pelaksanaannya, kami sadari bahwa masih terdapat beberapa kendala yang dihadapi seperti sulitnya mendapatkan data calon pengantin karena pendaftaran pernikahan tidak dilakukan 3 bulan sebelum menikah," kata Sri Hastuti.
Kepala Biro Umum dan Hubungan Masyarakat BKKBN Victor Palimbong yang hadir langsung dalam kegiatan tersebut mengatakan bahwa pencatatan dan pelaporan data diri calon pengantin pada aplikasi Elsimil penting untuk dilakukan. "Dengan demikian, TPK dapat melakukan pemantauan sejauh mana perkembangan intervensi yang diperlukan bagi catin, baik berupa pendampingan, pelayanan kesehatan, fasilitasi rujukan, maupun bantuan sosial," kata Victor.
Ia mengimbau agar pengisian data melalui Elsimil mendapat dukungan karena data dari Elsimil dapat digunakan untuk berbagai pihak dalam melakukan intervensi lebih lanjut. Menutup sambutannya, Victor mengucapkan terima kasih atas kerja sama dengan para penyuluh agama yang sudah intens dalam melakukan pendampingan kepada catin dan mendukung para catin mengisi Elsimil. (RO/Z-2)
Terkini Lainnya
Mantan Bupati Lombok Timur Sukiman Azmy Pastikan Diri Maju Pilgub NTB
Menggali Keunikan Produk Lokal Kabupaten Sumbawa bersama Program Bale Berdaya
Presiden Lemas Dengar Butuh 13 Perizinan dalam Penyelenggaran MotoGP di Mandalika
Polres Lombok Timur Tangkap Pembunuh Istri di Rumah Ibu Tiri
Sapi Kurban Terlepas hingga 500 Meter di Sikka NTB, Dikejar Puluhan Warga
Menengok Koleksi Artefak di Museum Negeri NTB
Angka Stunting di Kota Padang Tembus 1.598 Kasus
Sukses Tangani Stunting, Pemkab Klungkung Terima Penghargaan dari Kemenkes
5,8 Juta Balita Alami Masalah Gizi
Pemkot Bandung Targetkan Angka Tengkes 14% Tahun ini
Kolaborasi Turunkan Angka Stunting lewat 100 Hari Pendampingan Gizi
Pemerintah Perlu Ambil Peran untuk Ciptakan Keluarga yang Positif
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap