visitaaponce.com

Tingkatkan Kompetensi Pemuda, Kementan Gelar Bimtek Pengolahan Kayu Manis

Tingkatkan Kompetensi Pemuda, Kementan Gelar Bimtek Pengolahan Kayu Manis
Kegiatan Bimtek Pelatihan pengolahan dan pemasaran kayu manis di Banjarbaru, Kalsel.(Ist)

KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) terus mendorong generasi muda untuk ikut terjun membangun dunia pertanian sebagai petani modern.

Kementan melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) bersama International Fund for Agricultural Development (IFAD) terus melakukan sosialisasi untuk memperkenalkan program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS) sebagai salah satu program regenerasi di Indonesia.

Program YESS dilaksanakan di empat provinsi di Indonesia yakni Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan. 

Dedi Nursyamsi selaku Kepala BPPSDMP Kementan, menjelaskan dua kunci utama dalam pelaksanaan program YESS. 

Baca juga: Sambut Mentan di Soreang, KEP dan KWT Berwawasan CSA Pamerkan Produk

"Pertama program YESS hadir untuk meningkatkan kapasitas pemuda di pedesaan melalui pendidikan dan pelatihan untuk menjadi agen pembangunan pertanian. Kedua, sasaran dari program YESS yakni pemuda/i harus memiliki jiwa kewirausahaan dari hulu sampai hilir," katanya.

Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMKPPN) Banjarbaru sebagai Provincial Project Implementation Unit [PPIU] di Kalimantan Selatan (Kalsel) dalam Program YESS kembali menggelar Bimbingan Teknis bagi Wirausaha Pemula (Basic Training and Advanced Training for Start Up Young Entrepreneurs).

Kali ini, PPIU Kalsel menggelar Bimtek Bagi Wirausaha Pemula dengan tema "Pelatihan Pengolahan Dan Pemasaran Kayu Manis," bertempat di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Loksado Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan.

Digelar selama dua hari terhitung sejak Kamis (30/11) sampai Jumat (1/12), kegiatan diikuti oleh 25 orang calon dan penerima manfaat program YESS di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. 

Baca juga: Wamentan Serahkan Bantuan Alsintan untuk Genjot Produksi di Purworejo

Peserta dari berbagai kalangan dengan latar belakang yang beragam antusias mengikuti berbagai rangkaian kegiatan.

Project Manajer PPIU Kalsel, Angga Tri Aditia Permana, menyampaikan bahwa Kegiatan ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kapasitas petani milenial di wilayah intervensi program di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, yang bertujuan untuk memberikan keterampilan dalam pengolahan dan Pemasaran Kayu Manis.

Selain itu, kegiatan ini juga mencakup sesi yang membahas Strategi Marketing dan Packaging Kayu Manis, dengan memadukan praktek konvensional dan digital marketing.

Hal ini menjadi penting mengingat peran teknologi dan media sosial dalam mengangkat produk lokal semakin krusial.

Para peserta diberikan wawasan dan keterampilan tentang pemasaran konvensional, sekaligus bagaimana memanfaatkan platform digital untuk meningkatkan visibilitas dan penetrasi pasar.

Baca juga: Ingin Petani Nyaman, Mentan Amran Gercep Revisi Peraturan Pupuk Bersubsidi

Pelatihan ini juga memasukkan Materi Pengolahan Sirup Kayu Manis, diikuti dengan praktek pembuatan sirup tersebut. Hal ini tidak hanya memberikan variasi pada produk akhir, tetapi juga memperluas potensi penghasilan para peserta, mengingat keberagaman produk yang dapat dihasilkan dari kayu manis.

Martha Nataleloni, salah satu peserta dari suku Dayak Meratus, antusias mengungkapkan bahwa pelatihan ini tidak hanya memberikan keterampilan praktis tetapi juga membuka wawasan baru terkait potensi usaha kayu manis. 

"Semoga pelatihan semacam ini terus berlanjut dan diadakan untuk komoditas-komoditas lain," ujar Martha.

"Pelatihan semacam ini dapat meluas dan memberikan dampak positif bagi pengembangan usaha di sektor pertanian,” harap Martha. (RO/S-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat