visitaaponce.com

Rachmat Gobel Sebut Gorontalo Utara akan Jadi Motor Ekonomi

  Rachmat Gobel Sebut Gorontalo Utara akan Jadi Motor Ekonomi
Rachmat Gobel berkampanye di Gorontalo Utara(Dok)

CALON Anggota DPR dari Partai NasDem Rachmat Gobel, mengatakan, Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) akan menjadi lokomotif dan motor pembangunan dan kemajuan untuk perubahan Provinsi Gorontalo. 

“Ini karena di Gorut ada pembangunan pelabuhan internasional Anggrek yang diintegrasikan dengan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus,” katanya, Sabtu, (9/12). 

Gobel melakukan kampanye pertama untuk pemilu legislatif 2024 di Gorontalo Utara. Dalam kampanye ini hadir semua caleg DPR RI dari Partai Nasdem. Selain Gobel, dua caleg lainnya adalah Prof Dr Rustam Akili dan Prof Dr Winarni Monoarfa. Hadir pula caleg DPRD Provinsi dan caleg DPRD Kabupaten Gorut, yaitu Ridwan Monoarfa dan Roni Imran. 

 Baca juga : Gobel: Milenial Andalan Kemajuan Gorontalo

Kampanye berlangsung meriah dan melimpah dihadiri lebih dari 1.000 orang. Gobel dijemput massa dengan iring-ringan sepeda motor dan mobil bak terbuka oleh para pendukungnya. 

Baca juga : Gobel: Milenial Andalan Kemajuan Gorontalo

Gobel mengatakan dirinya sengaja memilih Gorut karena di Gorut akan dibangun dua pusat ekonomi dengan nilai investasi Rp 1,4 triliun dan akan menyerap sekitar 100 ribu tenaga kerja. 

“Pelabuhan Anggrek menjadi pintu gerbang untuk ekspor sehingga bisa menghela ekonomi Gorontalo,” katanya.

Menurut Gobel, Gorut memiliki posisi strategis karena relatif dekat dengan ibukota nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Pembangunan Pelabuhan Anggrek dan kawasan ekonomi khusus akan menopang keberadaan IKN. 

"Gorut bisa menjadi lumbung pangan dengan membangun pertanian, perikanan, dan industri pangan. Bahkan bukan hanya untuk IKN, tapi juga untuk pasar internasional. Tanah Gorontalo sangat subur dan laut sekitar Gorontalo kaya oleh ikan," katanya.

Selain itu, lahirnya dua pusat ekonomi ini, kata Gobel, merupakan upaya strategis untuk mengurangi kemiskinan di Gorontalo. Sejak Gorontalo menjadi provinsi pada tahun 2000 hingga kini, katanya, Gorontalo bertahan sebagai provinsi termiskin kelima di Indonesia. Pembangunan dua pusat ekonomi ini, katanya, akan membuka lapangan kerja yang besar dan menciptakan peluang berusaha.

“Mengurangi kemiskinan bukan dengan membagikan bansos atau sembako, karena bansos dan sembako itu hanya bersifat sementara. Yang terpenting justru menciptakan lapangan kerja dan peluang berusaha,” katanya. (Z-8)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat