visitaaponce.com

Total Korban Ledakan Tungku Nikel di Morowali Menjadi 59 Orang

Total Korban Ledakan Tungku Nikel di Morowali Menjadi 59 Orang
Korban ledakan pabrik smelter di Morowali dibawa ke RSUD Morowali(AFP/STR)

KORBAN kecelakaan kerja di pabrik pengolahan (smelter) nikel milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Minggu (24/12. Menjadi 59 orang.

PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) menyampaikan keprihatinan mendalam atas kecelakaan di wilayah kerjanya.

Kepala Divisi Media Realtions PT IMIP, Dedy Kurniawan mengatakan, kecelakaan kerja terjadi di salah satu pabrik pengolahan nikel milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS). ITSS sendiri merupakan salah satu tenant yang beroperasi di kawasan IMIP.

Baca juga : Nama Beberapa Korban Meninggal dan Luka akibat Ledakan Tungku Nikel

Dedy menjelaskan, manajemen PT IMIP telah membentuk tim penanganan dampak kecelakaan kerja di lokasi pabrik PT ITSS.

Perkembangan terbaru hingga pukul 16.15 WITA, diketahui situasi di lokasi kejadian sudah terkendali. Dengan total korban yang tercatat 59 pekerja.

Baca juga : Kapolda Sulteng Nyatakan 13 Korban Meninggal dalam Ledakan Tungku Nikel

Untuk jumlah korban meninggal dunia yang terkonfirmasi saat ini sebanyak 13 orang, terdiri atas sembilan pekerja Indonesia dan empat pekerja Tiongkok.

Sementara itu, sebanyak 46 korban lainnya terluka. Umumnya luka disebabkan karena terkena uap panas.

“Rinciannya 29 korban luka dirujuk ke RSUD Morowali, 12 orang sedang dilakukan observasi oleh klinik IMIP, dan lima orang rawat jalan,” papar Dedy dalam keterangan resminya.

Manajemen PT IMIP telah menanggung seluruh biaya perawatan dan perawatan korban pascakecelakaan, serta santunan bagi keluarga korban.

“Kami juga telah menyerahkan satu jenazah korban kepada keluarganya,” ucap Dedy.

Hasil pemeriksaan di lokasi kejadian, diketahui tungku smelter nomor 41 yang terbakar, awalnya masih ditutup untuk operasi pemeliharaan.

Dedy menyebutkan, saat tungku tersebut sedang tidak beroperasi dan dalam proses perbaikan, terdapat sisa slag atau kerak dalam tungku yang keluar, lalu bersentuhan dengan barang-barang yang mudah terbakar di lokasi.

Dinding tungku lalu runtuh dan sisa terak besi mengalir keluar sehingga menyebabkan kebakaran.

“Akibatnya, pekerja yang berada di lokasi mengalami luka-luka hingga korban jiwa. Hasil identifikasi penyebab kecelakaan ini sekaligus menegaskan bahwa tidak ada tabung oksigen yang meledak seperti diinformasikan sebelumnya,” tandasnya. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat