BPJS Ketenagakerjaan Klaten Gelar Sosialisasi dan Evaluasi Pusat Layanan Kecelakaan Kerja
KANTOR Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Klaten, Jawa Tengah, menggelar sosialisasi, monitoring, dan evaluasi pusat layanan kecelakaan kerja (PLKK).
Kegiatan yang digelar di sebuah rumah makan di Jl Merapi, Gayamprit, Klaten Selatan, Selasa (7/5), diikuti 16 rumah sakit dan klinik mitra BPJS Ketenagakerjaan Klaten.
Sebelumnya, sosialisasi, monitoring, dan evaluasi PLKK BPJS Ketenagakerjaan diselenggarakan di Boyolali, dengan peserta 13 rumah sakit dan klinik mitra BPJS Ketenagakerjaan.
Baca juga : BPJS Ketenagakerjaan Klaten Sosialisasi Manfaat Program Jaminan Sosial di Desa Sidowayah
Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Klaten, Heru Siswanto, diwakili Kepala Bidang Kepesertaan, Diyah Lestari Hidayanti, mengatakan sosialisasi ini diikuti 16 rumah sakit dan klinik.
“Kegiatan sosialisasi dan edukasi kepada rumah sakit dan klinik untuk mendorong mitra kerja ini berkontribusi aktif dalam Program Sertakan BPJS Ketenagakerjaan,” jelasnya.
Program Sertakan BPJS Ketenagakerjaan, adalah program perlindungan ketenagakerjaan bagi pekerja di sekitar, terutama pekerja rentan (informal) yang jumlahnya masih banyak.
Baca juga : Ahli Waris Ketua RT di Klaten Terima Santunan Rp42 Juta dari BPJS Ketenagakerjaan
“Karena, di Klaten kini masih banyak pekerja rentan, yaitu ada 219.000 orang. Pekerja bukan penerima upah (BPU) ini belum terlindungi program BPJS Ketenagakerjaan,” imbuhnya.
Pekerja informal yang belum terlindungi jaminan sosial itu menjadi pekerjaan rumah yang perlu segera dituntaskan, yakni dengan menggandeng mitra kerja 16 PLKK Klaten.
Menurut Diyah, sementara pekerja penduduk Kabupaten Klaten ada 497.000 orang. Namun, dari jumlah itu baru 113.000 pekerja yang terlindungi BPJS Ketenagakerjaan Klaten.
Baca juga : Panduan Singkat Terlindungi Jaminan Kecelakaan Kerja dan Kematian BPJS Ketenagakerjaan
“BPJS Ketenagakerjaan mengelola program jaminan kecelakaan kerja (JKK), jaminan kematian (JKM), jaminan hari tua (JHT), dan jaminan kehilangan pekerjaan,” jelasnya.
Khusus untuk pekerja informal ada tiga program, yakni JKK, JKM, dan JHT. Bersaran iuran tiga program ini Rp36.800, tapi kalau hanya dua program (JKK dan JKM) Rp16.800 per bulan.
“Untuk meningkatkan kepesertaan pekerja informal, kita bekerja sama pemerintah daerah, PLKK, perusahaan-perusahaan besar, dan Perisai atau agen BPJS Ketenagakerjaan,” ujarnya.
Baca juga : BPJS Ketenagakerjaan Klaten Serahkan Santunan Kematian Rp42 Juta untuk Ahli Waris Anggota Linmas Pemilu 2024
Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Muktiningsih menjelaskan kegiatan sosialisasi dan evaluasi ini untuk monitoring hal-hal yang menjadi kendala rumah sakit dalam kerja sama ini.
‘Untuk itu, hari ini kita hadirkan seluruh 16 PLKK (rumah sakit dan klinik) di Klaten yang sudah bekerja sama dengan Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Klaten,” katanya.
Terkait jaminan kematian, BPJS Ketenagakerjaan menyerahkan santunannya kepada ahli waris. Pun, diberikan manfaat beasiswa anak untuk dua orang dari TK sampai kuliah. (JS/Z-7)
Terkini Lainnya
BPJS Ketenagakerjaan Klaten Santuni Korban Kecelakaan Kerja Rp136 Juta
KBMKB XXV Sasar Pembangunan Fisik dan Non Fisik
Pelatihan UMKM Dorong Peningkatan Daya Saing Perempuan Klaten
Kekeringan di Klaten Meluas, 19.880 Warga Alami Krisis Air Bersih
Kapolres Klaten Minta Masyarakat Jaga Persatuan Jelang Pilkada 2024
Baznas Klaten Mantu 19 Pasangan Pengantin, Tertua Umur 73 Tahun
BPJS Ketenagakerjaan Banjarmasin Tingkatkan Kualitas Pusat Layanan Kecelakaan Kerja
Inovasi Penanganan Medis Korban Kecelakaan Lalu Lintas Jasa Raharja Diakui di Tingkat Internasional
Korban Tewas Longsor Tambang Ilegal Tulabolo Timur Capai 10 Orang
Biduk Baru Anak Pedalaman Papua Wujudkan Mimpi Mendiang Sang Ayah
BPJS Ketenagakerjaan DKI Jakarta Dorong Serikat Buruh Desak Pemberi Kerja agar Taati Aturan
Petugas Bandara Terjatuh dari Pintu Pesawat, BPJS Ketenagakerjaan Tanggung Seluruh Biaya Perawatan
Refleksi Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia: Mendialogkan Pemikiran Fransiskan dengan Perspektif Sufi Yunus Emre
Krisis Mental Remaja: Tantangan Terlupakan
Man of Integrity Faisal Basri dan Hal-Hal yang belum Selesai
Rekonstruksi Penyuluhan Pertanian Masa Depan
Transformasi BKKBN demi Kesejahteraan Rakyat Kita
Fokus Perundungan PPDS, Apa yang Terlewat?
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap