visitaaponce.com

Warga Klaten Dilatih Maksimalkan Potensi Ekonomi Kreatif

Warga Klaten Dilatih Maksimalkan Potensi Ekonomi Kreatif 
Persepsi Klaten, Jawa Tengah, menggelar workshop ekonomi kreatif (ekraf) di aula Kantor Kecamatan Polanharjo, Klaten, Kamis (20/6).(dok Persepsi)

PERHIMPUNAN untuk Studi dan Pengembangan Ekonomi dan Sosial (Persepsi) Klaten, Jawa Tengah, menggelar workshop ekonomi kreatif (ekraf) di aula Kantor Kecamatan Polanharjo, Klaten, Kamis (20/6).

Sekretaris Komite Ekonomi Kreatif Klaten, Kristian Apriyanto, hadir sebagai narasumber workshop ekraf program pengembangan model ekonomi mikro berbasis sumberdaya lokal berkelanjutan tersebut.

Penanggungjawab workshop, Tri Yuli Umiyati, menjelaskan bahwa kegiatan yang diikuti para pelaku ekraf ini bertujuan meningkatkan pemahaman tentang konsep ekraf dan potensinya dalam konteks lokal.

Baca juga : BPJS Ketenagakerjaan Klaten Berikan Santunan Jaminan Kematian Ketua RT di Desa Tlogorandu

Dengan melibatkan para stakeholder, termasuk pelaku industri kreatif dan akademisi, diharapkan workshop ekraf ini akan menjadi penggerak Forum Ekonomi Kreatif (Forekraf) Kecamatan Polanharjo.

Menurut Yuli, melalui kolaborasi yang inklusif dan bekelanjutan, workshop ini juga diharapkan menjadi langkah awal menuju pembangunan ekonomi melalui pemanfaatan potensi ekraf yang ada di Kecamatan Polanharjo.

"Polanharjo dikenal sebagai Kecamatan Wisata, dengan unggulan objek wisata air dan kuliner. Maka, workshop ini diadakan untuk memperluas pemahaman konsep, strategi, dan implementasi praktis dalam industri kreatif," ujarnya.

Baca juga : Bupati Berangkatkan 284 Jamaah Calhaj Kabupaten Klaten Kloter 94

Sementara itu, narasumber Kristian Apriyanto menjelaskan bahwa ekonomi kreatif merupakan perwujudan nilai tambah dari suatu kreativitas, inovasi, dan ide-ide atau gagasan kekayaan intelektual.

Ada 17 subsektor ekraf yang diamanahkan Undang-Undang No 14 Tahun 2019 tentang Ekonomi Kreatif. Sektor ini meliputi berbagai industri dan bidang, seperti arsitektur, kuliner, kriya, musik, fesyen, dan aplikasi.

Menurut Kristian, untuk menumbuhkembangkan ekraf, Komite Ekonomi Kreatif Klaten tahun ini menetapkan beberapa program kegiatan, antara lain pemetaan dan pendataan potensi kreatif bagi komunitas pelaku ekonomi.

Baca juga : 27 Orang Meninggal dari 633 Kasus DBD di Klaten

"Untuk itu, Komite Ekonomi Kreatif Klaten mengusulkan ditetapkannya regulasi, seperti peraturan daerah, paraturan gubernur, serta peraturan desa tentang pengembangan dan keberlanjutan ekraf di Klaten," imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kristian juga mendorong produk atau karya-karya intelektual dipatenkan. Dengan memiliki hak paten akan mendapat jaminan perlindungan hukum, selain menambah kepercayaan masyarakat konsumen.

"Nah, dalam forum workshop ekraf ini kita berdiskusi untuk menguatkan kolaborasi inklusif dan berkelanjutan, serta demi pengembangan potensi lokal yang kreatif untuk memenuhi ekonomi global yang adaptif," ujarnya. (P-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat