visitaaponce.com

Torehkan Kesuksesan, Khofifah-Emil Raih 730 Penghargaan Sepanjang Masa Kepemimpinan

GUBERNUR Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak dinilai sukses membawa masyarakat Jatim lebih maju dan sejahtera karena banyaknya terobosan yang telah direalisasikan.

Bahkan sepanjang masa kepemimpinannya, Jatim menjadi salah satu daerah di Indonesia yang perkembangannya sangat pesat dan berhasil menyabet 730 penghargaan dari berbagai lembaga nasional maupun internasional.

Pada tahun 2022 dan 2023, Jatim mendapat penghargaan sebagai provinsi terinovatif dalam ajang nasional Innovative Government Award yang diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). 

Baca juga: Raih Penghargaan 'Ibu Perangkat Desa Jatim’, Gubernur Khofifah Puji Kinerja Perangkat Desa Se-Jatim

Pada tahun 2022, Khofifah berhasil meraih penghargaan Inovasi Ekonomi Berbasis Pesantren (Ekotren) dalam ajang Top Inovasi Pelayanan Publik Terpuji yang diselenggarakan oleh Kemenpan-RB. 

Sementara dalam ajang Penghargaan Pelayanan Publik 2023, Pemerintah Provinsi Jatim berhasil memborong empat penghargaan sekaligus dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI (KemenPAN RB). 

Empat penghargaan tersebut yakni Top 45 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik, kemudian Tiga Terbaik Kategori Pemerintah Provinsi dalam kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pelayanan Publik Tahun 2023.

Serta, dua buah penghargaan untuk kategori Unit Pelayanan Publik Terbaik Penyedia Sarpras Ramah Kelompok Rentan yang diterima oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Peovinsi Jatim dan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jatim.

Baca juga: Tim Yankes Bergerak Pemprov Jatim Layani 9.996 Masyarakat Kepulauan Terpencil selama 2019-2023

Ratusan penghargaan lainnya yang berhasil disabet tersebut tidak lepas dari perhatian dan gebrakan yang dilakukan Khofifah dan Emil di berbagai sektor, mulai dari pendidikan, ekonomi, kesehatan, infrastruktur, pariwisata, sosial, pertanian, dan sektor lainnya. Semuanya dimajukan dengan beragam ide dan gagasan inovatif sesuai janjinya yang tercermin dalam Nawa Bhakti Satya.

Nawa Bhakti Satya diarahkan demi terwujudnya Jatim yang mulia melalui pembangunan daya saing multisektoral dan multidimensi, termasuk mulia di mata rakyat dengan hadirnya pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat secara adil dan merata.

Konsep Nawa Bhakti Satya dirumuskan lebih detail menjadi Sembilan Bakti, yakni Bhakti Jatim Sejahtera, Bhakti Jatim Sehat dan Cerdas, Bhakti Jatim Kerja, Bhakti Jatim Akses, Bhakti Jatim Agro, Bhakti Jatim Berkah, Bhakti Jatim Berdaya, Bhakti Jatim Amanah, dan Bhakti Jatim Harmoni.

Melalui berbagai terobosan yang dilakukan, akhirnya seluruh sektor mengalami peningkatan, tak terkecuali investasi. Khofifah sukses membawa investasi di Jatim menapaki tangga pertumbuhan yang tinggi. Sejak tahun 2019, Khofifah berhasil mendongkrak realisasi hingga tumbuh 14,2%(yoy), setelah dua tahun sebelumnya mengalami kontraksi.

Baca juga: Pemprov Jatim Raih Penghargaan 'Provinsi Terinovatif' di IGA 2023

Keberhasilan tersebut juga berdampak langsung pada penurunan kemiskinan di Jatim. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan di Jawa Timur dalam kurun waktu Maret 2021 – Maret 2023 turun sebanyak 383.920 jiwa. Angka ini merupakan tertinggi di antara provinsi lain pada kurun waktu yang sama. 

Begitu pula dengan angka kemiskinan ekstrem di Jatim. Dari tahun 2020 dengan tingkat kemiskinan ekstrem sebesar 4,4 persen atau setara 1.812.210 jiwa menjadi 0,82 persen atau setara 331.970 jiwa pada Maret 2023. Artinya, dalam kurun waktu 3 tahun, Jatim berhasil menurunkan kemiskinan ekstrem sebesar 3,58 persen atau setara 1.480.140 jiwa.

Kepemimpinan Khofifah-Emil juga berhasil mengentaskan desa tertinggal dan desa sangat tertinggal di Jawa Timur. Pada tahun 2019, terdapat 344 desa tertinggal dan 1 desa sangat tertinggal. Namun pada Juli 2021, seluruhnya berhasil dientaskan.

Bahkan Berdasarkan Keputusan Menteri Desa PDTT RI nomor 174 tahun 2023 tentang status kemajuan dan kemandirian desa tahun 2023, jumlah desa mandiri di Jatim tercatat sebanyak 2.800 desa, 3.674 desa masuk dalam status maju, dan 1.247 desa dengan status berkembang. 

Dari sisi birokrasi, berbagai cara dan terobosan Gubernur Khofifah dan Wagub Emil Dardak dalam menjalankan Reformasi Birokrasi juga dinilai sangat bagus dan telah membuktikan bahwa Khofifah-Emil telah memberi ruang yang luas pada jajaran di bawahnya untuk berkreasi dan berinovasi.

Jika dilihat dari juara dan prestasi-prestasi yang  tersebar di banyak sektor dan OPD, maka itu membuktikan program yang dijalankan Khofifah-Emil tidak sentralistik dan bukan program yang hanya di sosok gubernurnya, tapi berbentuk nukleus-nukleus kecil.

Baca juga: Gubernur Khofifah Launching ATM Samsat QRIS pada HUT Ke-61 Bapenda Jatim

Hal ini adalah esensi reformasi birokrasi, dimana program yang dijalankan tidak bersifat sentralistik yang berhenti di gubernurnya saja tapi sampai ke staf di bawah.

Di sektor pertanian dan peternakan, Khofifah meyakini Jatim punya potensi besar. Untuk itu, ia menggagas berbagai program strategis guna memajukan lini tersebut. Hasilnya, pada tahun 2020-2023, produksi padi dan populasi sapi potong di Jatim tertinggi di Indonesia. 

Bahkan atas upayanya tersebut Gubernur Khofifah mendapatkan Tanda Kehormatan Satyalancana Wirakarya atas keberhasilan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam Pembangunan Sumber Daya Manusia Pertanian. Yang mana penghargaan tersebut diberikan Presiden RI Joko Widodo kepada insan dengan kontribusi besar pada sektor pertanian.

Pada bidang pemberdayaan UMKM, Jatim juga menjadi provinsi yang menyalurkan kreditnya tertinggi secara nasional dalam tiga tahun berturut-turut. 

Pada tahun 2019, realisasi penyaluran kredit UMKM di Jatim mencapai Rp 159,9 trilliun, di tahun 2020 di angka Rp 159,5 trilliun, dan tahun 2021 di angka Rp 180,1 trilliun.

Terkait penghargaan internasional, Gubernur Khofifah menerima penganugerahan Honorary Award for Global Peace and Women Empowerment atau Perdamaian Gobal dan Pemberdayaan Perempuan dari Minhaj-Ul-Quran International, organisasi islam internasional yang berdiri sejak tahun 1980 dengan keanggotaan dari 93 Negara di seluruh dunia.

Baca juga: Gubernur Khofifah: Kemiskinan Ekstrem Jatim turun Sebesar 3,58% atau 1.480.140 Jiwa

Khofifah diundang khusus oleh Shaykh ul Islam Dr Muhammad Tahir ul Qadri sebagai founding leader  dari Minhaj-Ul-Quran International sebagai penerima pertama dan satu-satunya pemimpin perempuan yang menerima penghargaan tersebut. 

Sekalipun masa pandemi covid-19 mempengaruhi seluruh sektor, namun dengan tagline Jatim Bangkit, Khofifah mampu mengantarkan Jatim terdepan dalam masa kebangkitan. Pada semua lapisan masyarakat, Khofifah menyuntikkan semangat bersama dan gotong royong sebagaimana yang digaungkan Presiden RI Jokowi. Melalui semangat itu pula, masa-masa sulit saat pendemi mampu dilalui.

Khofifah juga dinilai mampu menjaga hubungan antar elemen berjalan dengan baik. Diantaranya, Pemprov Jatim dengan DPRD Jatim, OPD, pejabat daerah, instansi swasta, media dan lainnya. 

Berbagai permasalahan diselesaikan dengan guyub rukun antar pihak. Hal ini juga menjadi penanda bahwa Khofifah memiliki cara komunikasi dan gaya kepemimpinan yang bagus. Sebab, dalam tiap masalah, tak ada konflik sosial yang besar.

Tidak mengherankan jika menjelang akhir masa jabatannya, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kepemimpinan Khofifah dan Emil cukup tinggi. 

Berdasarkan survey Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) pada Mei 2023 mencapai di atas 80%. Hal itu menandakan bahwa masyarakat Jatim telah percaya dan puas pada kinerja Khofifah-Emil dalam membangun Jawa Timur dan berharap jika kepemimpinan keduanya akan berlanjut. (RO/S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat