visitaaponce.com

Kota Malang Percepat Imunisasi Poliodalam Dua Putaran

Kota Malang Percepat Imunisasi Polio dalam Dua Putaran
Kader Posyandu memberikan Vaksin polio tetes pada salah satu anak peserta Pekan Imunisasi Nasional (PIN) di Palembang, Sumsel.(Antara)

DINAS Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Jawa Timur, mempercepat subpekan imunisasi nasional (PIN) polio pada pekan depan.

"Jumlah sasaran sebanyak 93.187 anak dengan kebutuhan vaksin 4.398 vial," tegas Sekretaris Dinkes Kota Malang Umar Usman, Rabu (10/1).

Ia menjelaskan masyarakat bisa mendapatkan vaksin polio secara gratis di puskesmas, puskesmas pembantu, posyandu, satuan pendidikan seperti pendidikan anak usia dini, taman kanak-kanak dan sekolah dasar. 

Baca juga : IDAI Sebut KLB Polio di Jawa Bakal Jadi Bom Waktu

Vaksin juga ada di pos imunisasi lain di bawah koordinasi puskesmas.

"Sub PIN Polio di Kota Malang akan digelar dalam dua putaran," katanya.

Putaran pertama, lanjutnya, pada 15-21 Januari 2024 dan putaran kedua 19-24 Februari 2024. Jumlah sasaran sebanyak 93.187 anak usia 0-7 tahun dengan kebutuhan vaksin 4.398 vial. Vaksinasi guna mencegah kejadian luar biasa (KLB) polio.

Baca juga : Menkes Minta Sub PIN Polio Putaran Kedua Didukung Semua Pihak

"Polio harus eradikasi, tidak boleh ada. Kita bisa upayakan bersama dengan melaksanakan imunisasi. Dengan demikian kita harus dukung agar bisa menyukseskan gerakan yang menyasar anak hingga usia 7 tahun ini," tuturnya.

Sementara itu, Penjabat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengatakan Sub PIN Polio ini bisa memutus rantai penyebaran virus polio di Kota Malang. Wahyu mengajak seluruh masyarakat untuk dapat mendukung program imunisasi ini.

"Saya harap masyarakat yang memiliki anak dengan usia dimaksud untuk ikut dalam program Sub PIN Polio. Mari bersama kita lindungi anak-anak kita dari polio atau penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi lainnya," ujarnya.

Baca juga : 3 Daerah Ini Lebihi Target Sub PIn Polio 95%, Mana Saja ?

Sesuai data profil kesehatan Kota Malang tahun 2022, temuan kasus acute flacid paralysis (AFP/Nonpolio) atau gejala kelumpuhan sebanyak 8 anak. 

Penyakit polio merupakan penyakit menular akibat virus yang dapat dicegah dengan imunisasi. Selain polio, turut diwaspadai ialah difteri, campak dan pertusis.(Z-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat