Tanpa Salinan di Kelurahan, PDIP Solo Curigai Hasil Rekapitulasi Pemilu 2024
PDIP Kota Solo mencurigai kejanggalan terkait seluruh hasil penghitungan suara Pemilu 2024, yang disimpan dalam Sirekap tanpa bisa dibuka kembali atau dicetak terlebih dahulu sebelum proses penghitungan seluruh TPS di kecamatan selesai.
"Sudah bukan rahasia lagi jika Sirekap KPU bermasalah sejak awal. Meski disebut hanya sebagai alat bantu dalam penghitungan, namun sesungguhnya perannya sangat menentukan. Hal itu nyata di saat Panitia Pemungutan tingkat Kecamatan (PPK) melakukan rekapitulasi penghitungan suara," ungkap Koordinator Saksi PDIP Kecamatan Jebres, Ngadiyo, Rabu (21/2).
Menurut dia, dengan tidak adanya dokumen resmi dari penyelenggara Pemilu dalam bentuk apapun, yang nanti bisa digunakan sebagai pegangan para saksi di saat akan menandatangai BA (Berita Acara) D Hasil, yang berisikan hasil penghitungan suara per kelurahan.
Baca juga : Perludem: Menutup Sirekap bukan Solusi Atasi Kekacauan Pemilu
Padahal, lanjut dia, semua saksi mengetahui bahwa proses rekapitulasi di tingkat kecamatan paling cepat membutuhkan waktu lima hari. Selama lima hari, data penghitungan yang sudah masuk hanya disimpan di Sirekap tanpa ada yang bisa mengakses atau membuat salinan.
Ngadiyo mengatakan sesuai dengan PKPU No 5 tahun 2024 tentang Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara pada Pasal 18 ayat 3 disebutkan saksi akan mendapat kesempatan untuk memeriksa dan mencermati hasil akhir rekapitulasi tersebut.
"Namun data pembanding tidak disediakan oleh penyelenggara melainkan oleh para saksi. Kami khawatir nanti jika menggunakan data dari masing-masing saksi dan berbeda-beda maka akan diulangi lagi proses rekapitulai dari awal," imbuh dia.
Baca juga : Sirekap KPU Ngadat, Rekapitulasi Suara Pemilu di Gresik Molor
Hal senada diungkap Ketua PAC Jebres Honda Hendarto mengaku tidak habis pikir dengan sikap KPU yang tetap bersikukuh menggunakan Sirekap sebagai satu-satunya backup data rekapitulasi.
Bahkan, dia menyebut sebenarnya secara de facto rekapitulasi manual tidak dipakai dalam pemilu kali ini.
"Ketika rekapitulasi satu kelurahan selesai tidak dibuatkan salinan baik hardcopy ataupun softcopy," sergah dia.
Baca juga : KPU Gelar Rapat Pleno Respons Penolakan Sirekap dari PDIP
Untuk bisa mendapatkan salinan satu kelurahan harus menunggu seluruh proses rekap di satu kecamatan selesai padahal itu memakan waktu berhari-hari.
"Siapa bisa menjamin tidak ada yang mengubah data di Sirekap karena kita semua tahu dari awal yang namanya Sirekap sudah bermasalah. Tapi ini masih dipakai sebagai acuan utama," tandasnya.
Karena itu PDIP mempertanyakan mekanisme pengisian form lampiran D Hasil yang berisikan hasil penghitungan suara per kelurahan.
"Aneh dan penuh kejanggalan mengingat PPK tidak mampu menyediakan salinan baik soft copy Sirekap maupun print out hasil penghitungan di setiap kelurahan, tetapi nanti ketika penghitungan per kecamatan selesai setiap saksi diminta menandatangi lampiran yang memuat hasil penghitungan di setiap kelurahan," tandas dia.
Ngadiyo mengaku sudah menghubungi Bawaslu untuk mencermati masalah tersebut. Namun pihaknya belum mendapatkan kejelasan sikap Bawaslu apakah mengikuti kemauan penyelenggara atau memiliki kebijakan khusus. Demikian pula dengan Honda Hendarto juga mengatakan jika masalah tersebut sudah dikomunikasikan dengan DPC PDI Perjuangan. (Z-5)
Terkini Lainnya
Meresahkan Warga, Buaya Empat Meter di Luwu Timur Dievakuasi
Banjir Bandang Terjang Bulukumba, Jembatan Putus
Banjir Bandang Terjang Tiga Kecamatan di Kabupaten Melawi Kalbar
Pascabanjir, Banyak Ular Kobra Berkeliaran di Kantor Kecamatan Karanganyar
Longsor Menggerus Dua Akses Jalan di Bandung Barat
Gelombang Pasang Putuskan Jalan Antarkecamatan di Nagekeo
KPU Bantah Suara PPP Dipindah ke Garuda di Pileg 2024
MK Soroti Pemecatan 13 Panitia dan Kekacauan Pemilu di Papua Tengah
KPU Klaim Transparansi Pemilu 2024 Lebih Baik
Presiden Joko Widodo Hormati Hasil Rekapitulasi KPU
KPU Mendadak Skors Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Pemilu 2024
Hasil Resmi KPU, PSI dan PPP Gagal Duduk di Senayan
Kemitraan dan Kualitas Pendidikan
Ketahanan Kesehatan Global
Membumikan Diskursus Islam Indonesia di Inggris Raya
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap