visitaaponce.com

Warga Rela Kurangi Porsi Makan Karena Beras Mahal

Warga Rela Kurangi Porsi Makan Karena Beras Mahal
Pekerja mengangkut beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) di Gudang Bulog(Antara)

SEJUMLAH warga di Palu, Sulawesi Tengah, mengurangi porsi makan harian mereka karena harga beras semakin mahal di pasaran.

Salah satu warga Palu, Sukma Wati mengatakan, kenaikan harga beras saat ini sudah memberatkan warga kurang mampu seperti dirinya.

“Berat lah, harga beras semakin hari semakin mahal,” terangnya saat ditemui Media Indonesia di Pasar Tradisional Inpres Manonda (PTIM) Palu, Kamis (29/2).

Baca juga : Bulog: Blora dan Grobogan Tunjukkan Kondisi Mulai Panen

Menurut Sukma, agar tetap bisa makan nasi bersama keluarganya, ia terpaksa membatasi pembelian beras. Dari yang biasanya membeli 10 kilo gram (kg) per minggu, dikurangi menjadi tiga kg per tiga hari.

“Tidak hanya kurangi pembelian, di rumah juga kami kurangi porsi makan keluarga, karena kalau tidak begitu, hari-hari bisa beli beras,” imbuhnya.

Warga Palu lainnya, Herman Nurdin juga melakukan hal serupa. Selain mengurangi pembelian beras di pasar, ia juga mengurangi konsumsi beras keluarganya dengan ubi.

Baca juga : Pedagang Pasar di Yogyakarta Bingung, Harga Beras Mudah Naik dan Stok Berkurang

“Kebetulan saya hanya tinggal berdua sama istri di rumah, jadi seminggu itu paling lima hari saja makan beras, dua harinya makan ubi yang diola dalam bentuk pelbagai jenis hidangan,” ungkapnya.

Herman mengaku, kenaikan harga beras di Palu seperti tidak bisa dikendalikan pemerintah.

“Faktanya sekarang harga beras belum turun, yang ada mala semakian naik. Tentu kami berharap harganya bisa normal lagi,” tutupnya.

Sementara itu, pedagang H Bakri menambahkan, bahwa saat ini harga beras medium dijual Rp15.000 per kg, naik dari harga sebelumnya Rp13.5000 per kg, sementara beras premium menjadi Rp16.500 per kg dari harga sebelumnya Rp14.500 per kg.

“Harga naik lagi tiga hari lalu. Stok kami juga sudah berkurang. Beras semakin mahal karena kenaikan modal di tingkat distributor,” tandasnya. (Z-8)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat