visitaaponce.com

Antre Bansos Kelamaan, Sejumlah Lansia Hampir Pingsan

Antre Bansos Kelamaan, Sejumlah Lansia Hampir Pingsan
Sejumlah lansia lemas dan hampir pingsang karena terlalu lama antre berdesak-desakan untuk mendapatkan basos Kemensos sebesar Rp1,2 juta.(MI/Bagus Suryo)

SEJUMLAH warga lanjut usia (lansia) lemas dan hampir pingsan karena terlalu lama berdiri mengantre bantuan sosial (bansos) dari Kementerian Sosial, di Kelurahan Polowijen, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (1/3).

Kebanyakan warga berdiri untuk mendapatkan bantuan Program Keluarga Harapan 2024 tahap pertama sebesar Rp1,2 juta, sejak pagi hari. Antrean mengular di depan meja petugas yang mengecek kelengkapan dokumen penerima bansos dari Kementerian Sosial tersebut.

Antrean membuat warga lanjut usia (lansia) banyak yang mengalami lemas seakan semaput. 

Baca juga : Koordinasi ke Kemensos, Bawaslu Telusuri Bansos Berstiker Prabowo-Gibran

Kebanyakan warga memaksa berdiri lantaran sudah antre sejak pagi hari, ada pula yang terpaksa duduk meski harus kehilangan nomor antrean. Penerima bantuan lainnya bertahan di antrean sembari berjongkok karena sudah tidak kuat berdiri.

Petugas sepertinya sengaja tidak menyediakan kursi untuk kenyamanan penerima bansos. Bahkan, sejumlah ibu-ibu penerima bansos lainnya mengajak anak mereka ikut antre sembari berdiri berdesak-desakan. 

Penerima bansos warga Jalan Teluk Pelabuhan Ratu, Kelurahan Arjosari, Margharetha Lojo antre sembari berjualan susu dan kudapan.

Baca juga : Anggaran Bansos 2024 Capai Rp75 Triliun, Ini Target Penerimanya

"Saya baru sekali ini mendapatkan bansos. Mengambil bantuan sambil berjualan," katanya.

Warga menunggu giliran dipanggil satu per satu setelah petugas mengecek kelengkapan dokumen.

"Biasane mendet ten Kantor Pos, mlebet meja 1-3, cepet angsal bantuan (Biasanya mengambil bantuan di Kantor Pos, hanya tinggal masuk ruangan, lalu cepat menerima bantuan," tegas Ibu Misiani.

Baca juga : Kemensos Klaim Tingkat Keberhasilan Program Pena 98,9%

Warga Jalan Untung Suropati Selatan, Kota Malang, itu mengambil bansos bersama sang suami, Yanto.

"Niki malah ruwet (Ini malah ruwet)," ucap Yanto yang bekerja sebagai penjual koran.

Misiani menimpali. "Wong tuwek-tuwek katah kate semaput (lansia banyak yang akan pingsan)," ujarnya. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat