visitaaponce.com

Rencanakan Kelahiran agar Bayi tidak Stunting

Rencanakan Kelahiran agar Bayi tidak Stunting
Sosialiasi dan Pelayanan KB di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kerang, Desa Kerang, Kecamatan Batu Engau, Kabupaten Paser, Kalimatan Timur.(Dokpri)

KEHAMILAN harus direncanakan agar bayi yang dilahirkan sehat dan tidak stunting. Salah satu caranya yaitu mengatur jarak kelahiran antaranak. 

Hal itu ditegaskan dokter Hasto pada kegiatan Sosialiasi dan Pelayanan KB di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kerang, Desa Kerang, Kecamatan Batu Engau, Kabupaten Paser, Kalimatan Timur (Kaltim), Selasa (5/3/2024). Pengaturan jarak kelahiran agar tidak terlalu rapat demi mencegah kelahiran anak-anak stunting, menurut Kepala BKKBN itu, dapat dilakukan melalui program Keluarga Berencana (KB).  

Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo melalui Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting mengamanatkan penanganan stunting secara lebih masif. Harapannya, target 14% stunting secara nasional dapat dicapai pada 2024.

Baca juga : Puluhan Warga di Labuhanbatu Diduga Keracunan usai Santap Nasi Bungkus

"Ini (ibu hamil) harus dikawal mulai dari masa kandungan," kata Hasto. Ia memberikan apresiasi kepada remaja  putri yang antusias mengikuti program minum tablet tambah darah sebagai upaya mereka mengantisipasi melahirkan anak stunting pada saat menikah.  

Pada bagian lain, ia mengatakan bahwa intensifikasi dan integrasi pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi di wilayah khusus perbatasan menjadi salah satu Program Prioritas Nasional (Pro PN). Mengutip PP Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJMN Tahun 2020-2024, ia mengemukakan bahwa BKKBN mendukung dua agenda pembangunan/prioritas nasional, yaitu meningkatkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas dan berdaya saing serta revolusi mental dan pembangunan kebudayaan. Dalam kaitan ini, pihaknya semakin mendorong agar penggunaan kontrasepsi, khususnya metode kontrasepsi jamgka panjamg (MKJP), semakin meningkat. Ini di antaranya dapat menekan angka drop out akseptor. 

Bertolak dari upaya itu, perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Timur menggelar kegiatan intensifikasi dan integrasi pelayanan KB dan kesehatan reproduksi pada 4-5 Maret 2024. Kali ini pelayanan KB dilakukan untuk mendekatkan akses pelayanan, khususnya di wilayah perbatasan antara Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan, tepatnya RSUD Kerang, Desa Kerang, Kecamatan Batu Engau.

Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik, mengingatkan pelayanan kesehatan di wilayah perbatasan jangan dibatasi oleh administrasi meskipun beda provinsi. "Mari kita saling berkolaborasi untuk mempercepat kesuksesan program ini," kata Akmal. 

Akmal menyampaikan kekagumannya kepada pimpinan BKKBN yang berlatar belakang dokter dan pernah sukses mengemban jabatan Bupati di Kulon Progo, DI Yogyakarta. Akmal menilai banyak program Hasto yang menginspirasi dan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat terkait dengan pemberdayaan keluarga dan stunting. (RO/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat