visitaaponce.com

Pemkab Garut Resmikan Pembangunan 50 Km Jalan Aspal Plastik

Pemkab Garut Resmikan Pembangunan 50 Km Jalan Aspal Plastik
Peresmian jalan aspal plastik di Garut(MI/Diskominfo Garut)

PEMERINTAH Kabupaten Garut bekerja sama dengan PT Chandra Asri meresmikan jalan aspal plastik sepanjang 50 kilometer di Simpang Lima, Kecamatan Tarogong Kidul. 

Penggunaan aspal plastik yang diperuntukan untuk pembangunan jalan tersebut dilakukan dengan produksi sampah.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, Nurdin Yana, mengatakan, sejak dulu, Pemkab Garut telah bekerja sama dengan PT Chandra Asri, terutama mengenai penggunaan aspal plastik untuk pembangunan jalan. 

Baca juga : Chandra Asri Investasikan Rp15 Triliun Bangun Pabrik Soda Kaustik

Penggunaan aspal plastik sangat baik, mengingat produksi sampah di Garut sangat banyak dan langkah yang dilakukan menjadi terbosan.

"Saya kira hal yang sangat positif terutamanya dari proses pertama menyangkut masalah pemanfaatan plastik sampah, konotasi plastik  menjadi persoalan dan di Garut selama ini hampir 100 ton per hari. Namun, Kabupaten Garut sendiri bisa mereduksi atau mengurangi jumlah sampah jika 1 ton sampah dikonversi plastiknya dapat 3 hingga 4 kilometer jalan maka akan banyak sekali sampah tereduksi," katanya, Kamis (7/3).

Ia mengatakan, selain mengurangi sampah, penggunaan aspal plastik akan meningkatkan kekuatan aspal mencapai 40% sehingga dapat bertahan lebih lama dibandingkan aspal biasanya. 

Baca juga : Program Penguatan Bank Sukses Dilaksanakan di Pondok Labu, Jaksel

Akan tetapi, yang harus menjadi perhatian terkait mekanisme bank sampah, di mana masyarakat nantinya diminta untuk melakukan pemilahan sampah mulai dari non plastik, plastik dan yang lainnya.

"Makanya juga kemarin pemanfaatan dan kita minta ke (Bakti) Barito agar dari mereka bisa menginisiasi sekaligus memprakarsai adanya bank sampah yang hari ini memang masih tersebar tidak secara terkonsep," ujarnya.

Sementara itu, Circular Economy dan Partnership Manager PT Chandra Asri, Nicko Setyabudi, mengatakan, pengunaan aspal plastik bermula dari riset Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) yang cukup baik hingga pihaknya berinisiatif untuk mencoba melaksanakan pembangunan jalan menggunakan aspal plastik sepanjang 100 km dengan berbagai mitra selama 5 tahun terakhir.

Baca juga : Pabrik PT Chandra Asri Bocor, Warga Sesak Napas

"Kabupaten Garut merupakan salah satu mitra yang komitmennya sangat luar biasa terutama dalam melakukan penggelaran sepanjang 50 kilometer hingga dalam 2 tahun ini dan sudah bisa dilihat hasilnya di lapangan. Berdasarkan riset Kementerian PUPR RI, adanya stabilitas jalan sebanyak 40% sehingga berdampak pada usia pakai pada jalan itu sendiri, tapi kita perlu dicatat ketahanan jalan dipengaruhi oleh desain harus disupport dengan insfrastruktur kanan kirinya ada gorong-gorong yang baik agar fungsi aspal bisa maksimal," katanya.

Menurutnya, sepanjang 50 kilometer jalan di Garut yang akan dibangun menggunakan aspal plastik tersebar di beberapa titik sesuai arahan dari Kementerian PUPR RI penggunaan aspal plastik ini memang diperuntukkan untuk jalan perkotaan bukan jalan tol, karena telah mempunyai spesifikasi yang berbeda.

"Jadi kurang lebih sesuai dengan petunjuk PUPR penggunaannya 4 sampai 6 persen dari aspal yang digunakan untuk jalan. Jadi artinya kalau kita buat simulasi secara kasar dalam satu ton campuran aspal kurang lebih ada 3 kg sampah plastik dari kantong kresek," ujarnya.

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Garut, Agus Ismail, mengungkapkan penggunaan aspal plastik ini menggunakan jenis plastik kresek yang selama ini sering terabaikan. Namun, melalui penggunaan aspal plastik ini terdapat biaya penambahan untuk setiap produksi aspal yang digunakan.

"Sampah plastik dianggap yang paling murah sehingga tidak banyak dilirik oleh didaur ulang dan ada dua hal yang saatnya kita terus dapat dorong dan yang kita dorong ini, bagaimana kemudian kolaborasi multisektor berkaitan dengan penanganan lingkungan. Akan tetapi, sejauh mana masyarakat pengumpulkan sampah dan makanya lingkungan hidup bisa mengembangkan dengan bank sampah," tandasnya. (Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat