Chandra Asri Investasikan Rp15 Triliun Bangun Pabrik Soda Kaustik
![Chandra Asri Investasikan Rp15 Triliun Bangun Pabrik Soda Kaustik](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/d801a2cc68cc3b8c6c91bdc642a0e2c8.jpg)
CHANDRA Asri Group terus melakukan ekspansi. Tahun ini, perusahaan petrokimia terbesar dan terintegrasi di Indonesia itu bersiap membangun pabrik penghasil soda kaustik (CA) dan ethylene dichloride (EDC).
"Ini merupakan upaya Chandra Asri Group untuk mendukung hilirisasi rantai nilai nikel, komponen penting bagi industri kendaraan listrik yang tengah dikembangkan pemerintah. Soda kaustik merupakan bahan untuk memproses nikel," ungkap Direktur Legal, Hubungan Eksternal dan Ekonomi Sirkular Chandra Asri Group, Edi Riva'i,Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) di Bandung, Kamis (29/2).
Dalam workshop Hilirisasi pada Sektor Industri Kimia dan Peran Sektor Infrastruktur sebagai Penggerak Pertumbuhan Ekonomi Indonesia itu, dia menambahkan operasional perusahaan ini akan dilakukan anak perusahaan Chandra Asri Group, PT Chandra Asri Alkali.
Baca juga : Komisi XI DPR RI Dukung BNI Ekspansi Bisnis ke Luar Negeri
Pabrik CA-EDC ini akan memproduksi lebih dari 400 KTA CA dan 500 KTA EDC. "Di seluruh Asia Tenggara mengalami kekurangan soda kaustik. Indonesia sendiri diprediksi mengalami defisit hingga 462 KTA pada 2026," tambah Edi.
Direktur Sumber Daya Manusia dan Hubungan Korporat Chandra Asri Group Suryandi menambahkan, pembangunan pabrik ini membutuhkan dana sekitar US $ 1 miliar atau Rp15 triliun.
"Pembangunan akan dimulai pada semester 2 tahun ini. Pembangunan konstruksi membutuhkan waktu 2 tahun, sehingga diperkirakan selesai pada 2027." paparnya.
Baca juga : Program Penguatan Bank Sukses Dilaksanakan di Pondok Labu, Jaksel
PT Chandra Asri Group juga berekspansi dalam bidang infrastruktur. Edi mengatakan, lewat PT Chandra Daya Investasi, mereka akan membangun pembangkit listrik, pengolahan air, pengelolaan tangki penyimpanan dan dermaga.
"Bisnis infrastruktur juga dilakukan di Cilegon, Banten, yang merupakan kawasan industri paling lengkap dan paling cepat berkembang di Indonesia. Bisnis infrastruktur ini akan memanfaatkan aset milik Chandra Asri Group dan akan menjadi lini bisnis sendiri," tambahnya.
Untuk menjalankan bisnis baru itu, pihaknya bermitra bersama sejumlah perusahaan lain, di antaranya Salim Group, Krakatau Steel Group dan Posco.
Baca juga : Perusahaan dari Grup Mind Id Lebarkan Bisnis ke Energi Baru Terbarukan
"Chandra Daya Investasi berfokus untuk menghasilkan keuntungan
dalam jangka panjang, stabil, dan berkelanjutan. Mereka akan memberikan peningkatan pertumbuhan lebih lanjut terhadap aset-aset yang ada," tandasnya.
Pengembangan petrokimia
Baca juga : Pabrik PT Chandra Asri Bocor, Warga Sesak Napas
Sementara itu, pada acara yang sama, Direktur Industri Kimia Hulu, Kementerian Perindustrian, Putu Nadi Astuti menambahkan petrokimia yang menjadi bagian dari industri kimia hulu merupakan industri padat modal karena memerlukan operasi teknologi tinggi. Perkembangan investasi sektor industri kimia hulu tumbuh 38,04%
"Industri Petrokimia bersama dengan industri logam dan baja menjadi petanda tingkat kemajuan suatu negara karena merupakan basis bagi industri manufaktur. Keberadaannya menjadi salah satu pilar industri
nasional yang perlu dikembangkan melalui penguatan struktur dari hulu hingga produk hilir untuk memenuhi kebutuhan domestik berupa pangan, sandang dan papan," lanjutnya.
Baca juga : PTK Dapat Fasilitas Kredit Rp279,27 Miliar dari Bank Mandiri
Produk-produk petrokimia, tambah dia, sebagian telah diproduksi di dalam negeri, namun belum mencukupi kebutuhan domestik, sehingga perlu diimpor dari berbagai negara. Nilainya lebih dari US$ 9,5 miliar pada 2023 dan akan terus meningkat pada masa yang akan datang.
Menurut Putu, pemerintah terus melakukan penguatan di bidang industri kimia hulu. Sejumlah langkahnya ialah mendorong realisasi investasi meningkatkan utilisasi industri dan daya saing industri. Selain itu juga meningkatkan daya saing, serta meningkatkan akses pasar dan melindungi industri domestik.
Pada kesempatan yang sama ekonom Hendri Saparini mengaku pertumbuhan ekonomi di Indonesia masih sangat optimistis. Pada 2024, Produk domestik bruto diperkirakan tumbuh 4,9%-5%.
Baca juga : Penuhi Standar Internasional, Deodoran Asal Makassar ini Ekspansi hingga New York
"Beberapa faktor yang memengaruhinya, di antaranya konsumsi rumah tangga masih relatif stabil, meski cenderung melemah. Selain itu, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) juga relatif stabil, ditunjang kebijakan hilirisasi yang menahan perlambatan investasi yang biasa
terjadi di tahun politik," tambahnya.
Selain itu, belanja pemerintah juga akan menguat marjinal dibanding
2023. Penguatan tertahan oleh peningkatan pembayaran bunga utang.
Terkini Lainnya
Ben Alhajj, Jejak Perubahan untuk Mercure Bandung Nexa Supratman
Jelang Idul Adha, Peternak Sapi di Cirebon Kebanjiran Pesanan
Liburan Sekolah, Paket School Holiday di The Jayakarta Suites Bandung, Spesial untuk Keluarga
Nikmati Kenyamanan Menginap di Sutan Raja Hotel and Convention Centre
Perkuat Hubungan dengan Mitra Bisnis, PT KAN Gelar Aroma Nusantara di Bandung
Pariwisata Kota Sukabumi Harus Naik Kelas
Grand Dafam Braga, Hotel Nyaman di Kawasan Braga
Konektivitas Jalur Selatan Dorong Perekonomian di Priangan Timur
Jawa Barat Bangun Jatinangor sebagai Kota Digital
Menikmati Pengalaman Staycation dengan Promo Menarik Melalui Trans Hotel Group Apps
Jumlah Petani di Cianjur Terus Berkurang
Citroen Peroleh Persetujuan Program Kendaraan Bermotor Listrik untuk Impor CBU
EKN Bertekad Kembangkan Sepeda Motor Listrik Terjangkau di Jabar
Tim IFAD Tinjau Perkembangan Petani Muda di Jawa Barat
Wahana Wisata Dopin Diluncurkan di Sentul Bogor
Harga Daging Ayam di Kota Sukabumi Naik
Smartfren Raih Penghargaan dari Kementerian PDTT
Jawa Barat Terus Lengkapi Fasilitas di Bandara Kertajati
Ben Alhajj, Jejak Perubahan untuk Mercure Bandung Nexa Supratman
Jelang Idul Adha, Peternak Sapi di Cirebon Kebanjiran Pesanan
Liburan Sekolah, Paket School Holiday di The Jayakarta Suites Bandung, Spesial untuk Keluarga
Nikmati Kenyamanan Menginap di Sutan Raja Hotel and Convention Centre
Perkuat Hubungan dengan Mitra Bisnis, PT KAN Gelar Aroma Nusantara di Bandung
Pariwisata Kota Sukabumi Harus Naik Kelas
6 Wisata Alam di Sukabumi yang Wajib Dikunjungi, Bisa Kemping Dekat Curug
10 Tempat Wisata di Bandung Paling Hits dan Favorit Dikunjungi saat Liburan
7 Gunung di Jawa Barat yang Cocok untuk Pendaki Pemula
Cianjur Dorong Pengembangan Potensi Desa Wisata
Jawa Barat Targetkan Kunjungan Wisatawan Tahun 2024 Tembus 100 Juta
Budayawan Dukung Realisasi Wisata Kota Tua Jamblang di Cirebon
7 Tempat Kuliner Hits di Cianjur, Wajib Dikunjungi saat Liburan
15 Rekomendasi Kuliner di Bogor yang Wajib Dikunjungi, Ada yang Buka Cuma 2 Jam
Membawa Jamu ke Era Boba
Spill & Bites Hadirkan Fried Chicken Renyah dari Peternakan Sendiri
De Braga by Artotel Hadirkan Jelajah Kuliner Jawa Tengah dan Jawa Timur
The Trans Luxury Hotel Sajikan Daging Asap dan Panggang Karya Chef Fracesco Bettoli dari Italia
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap