visitaaponce.com

Jumlah Petani di Cianjur Terus Berkurang

Jumlah Petani di Cianjur Terus Berkurang
Ilustrasi petani muda.(ANTARA/BASRI MARZUKI )

KABUPATEN Cianjur, Jawa Barat, merupakan salah satu daerah lumbung pangan. Ironisnya, saat ini jumlah petani di wilayah tersebut berangsur terus berkurang.

Bupati Cianjur Herman Suherman menyebut ada hal yang perlu dibenahi terhadap kondisi jumlah petani di Kabupaten Cianjur. Apalagi para petani sekarang didominasi kalangan generasi tua.

"Di sisi lain, jumlah angkatan kerja yang merupakan lulusan SMA ataupun SMP setiap tahun terus bertambah. Ini mengindikasikan ada yang enggak beres," kata Herman, Minggu (19/5).

Baca juga : Ketahanan Pangan Dianggarkan Rp108,8 Trilun di 2024, Pengamat: Belum Berpihak ke Petani

Melihat kondisi ini, lanjut Herman, pemerintah daerah perlu turun tangan. Salah satunya berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk menginventarisasi lulusan sekolah yang belum mendapatkan pekerjaan.

"Arahkan dengan perangkat daerah teknis untuk mengikuti berbagai program. Salah satunya sektor pertanian," tuturnya.

Herman menyakini, selain nanti bisa menjaga ketahanan pangan dan produktivitas, keterlibatan lulusan SMP atau SMA pada sektor pertanian juga bisa menekan kenakalan remaja, seperti geng motor dan sebagainya. Teknis rekrutmennya, kata Herman, perangkat daerah teknis bisa membuat surat ke setiap desa.

Baca juga : Ada El Nino, Pagu Anggaran Pertanian RAPBN 2024 Malah Turun?

"Masyarakat, terutama yang baru lulus sekolah, bisa mengikuti program pemberdayaan itu. Tapi nanti pengangkatannya bukan dengan SK karena bisa menyalahi aturan. Sifatnya semacam outsourcing. Jadi, hasil garapannya bisa dikembalikan lagi kepada mereka, mau pada sektor pertanian, kehutanan, atau pengelolaan sampah," imbuh dia.

Herman menegaskan upaya yang dilakukan harus dibarengi dengan bantuan stimulan. Bentuknya bisa pemberian peralatan, bibit atau benih, pupuk, maupun pelatihan.

"Dengan pola pemberdayaan seperti ini, insya Allah berbagai permasalahan di Kabupaten Cianjur bisa diselesaikan. Kuncinya harus ada kolaborasi," pungkasnya. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat