visitaaponce.com

Konektivitas Jalur Selatan Dorong Perekonomian di Priangan Timur

Konektivitas Jalur Selatan Dorong Perekonomian di Priangan Timur
Kendaraan melintas di jalan berkelok jalur pantai selatan Jawa (Pansela) di Desa Cihaur, Simpenan, Sukabumi, Jawa barat, Kamis (31/5/2018).(MI/RAMDANI)

JAWA Barat sebagai salah satu Provinsi dengan jumlah penduduk terpadat di Indonesia hingga memiliki potensi alam yang melimpah disamping keunggulan Sumber Daya Manusia (SDM) dan infrastruktur yang memadai. Potensi alam yang dimiliki belum optimal diberdayagunakan dalam mendukung pemerataan ekonomi masyarakat.

Untuk mencapai pemerataan perekonomian dapat dicapai melalui penyediaan akses terhadap masyarakat, salah satunya dengan mengangkat topik konektivitas, "Urgensi Pembangunan Konektivitas Jalur Selatan Untuk Mendorong Perekonomian Priangan Timur" pagelaran Sarasehan West Java Economic Society (WJES) Priangan Timur 2024, di Kantor Perwakilan BI Tasikmalaya.

Wakil Ketua ISEI Cabang Bandung Koordinator Jawa Barat, Farida Titik Kristanti mengatakan, sarasehan ekonomi yang dilakukan bertujuan untuk membedah percepatan pertumbuhan dan pemerataan pembangunan berbasis lingkungan dan tata ruang yang berkelanjutan melalui peningkatan konektivitas dan penataan daerah dilihat dari berbagai perspektif.

Baca juga : Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat Kedua Tertinggi di Pulau Jawa

"Peningkatan konektivitas diharapkan dapat memberikan manfaat maksimal terutama dalam mendorong perekonomian nasional maupun daerah, menurunkan biaya logistik nasional, menghubungkan, mengintegrasikan berbagai sentra ekonomi serta membantu pemerataan kondisi jalan yang baik," katanya, kemarin.

Sementara itu, Kepala Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat (Jabar), Muhamad Nur mengatakan, untuk membedah percepatan pertumbuhan, pemerataan pembangunan terdapat tiga hal penting dalam mendorong pemerataan ekonomi antara lain akselerasi pengembangan infrastruktur akan mengoptimalkan potensi peran di bagian utara dan selatan sebagai sumber pertumbuhan sekaligus mendukung stabilitas harga melalui kelancaran distribusi.

"Partisipasi aktif berupa masukan dan informasi diperlukan untuk terus menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, guna mencapai Indonesia maju. Para pelaku ekonomi diharapkan untuk terus mendorong realisasi investasi, salah satunya memanfaatkan kelonggaran makroprudensial," ujarnya.

Sementara, Kepala BI Tasikmalaya Aswin Kosotali mengungkapkan, beberapa poin penting dalam diskusi antar lain strategi pengembangan infrastruktur Jawa Barat Selatan perlu evaluasi dari sisi RT dan RW untuk memberikan kepastian terutamanya pembangunan dan perlunya terobosan pembiayaan pembangunan infrastruktur, mitigasi risiko konflik lahan serta peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

"Potensi alam yang sangat melimpah di wilayah Jawa Barat Selatan termasuk Priangan Timur dapat dimanfaatkan guna pengembangan sektor pariwisata. Namun, sarana dan prasarana pendukung khusus transportasi dirasa masih kurang, kesiapan SDM, mitigasi rencana perlu direncanakan secara matang serta diselaraskan dengan program strategis pentahelix memegang kunci penting mewujudkan konektivitas terarah dan terintegrasi agar mewujudkan pemerataan sosial-ekonomi masyarakat di Jawa Barat," paparnya. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat