visitaaponce.com

HET Naik, Harga Beras Premium di Tasikmalaya Justru Turun

HET Naik, Harga Beras Premium di Tasikmalaya Justru Turun
Ilustrasi: pedagang merapikan beras medium dan premium dalam baskom dengan berbagai pilihan harga(MI/Ramdani)

HARGA kebutuhan beras premium di sejumlah pasar tradisional di wilayah Tasikmalaya mulai mengalami penurunan secara bertahap hingga dijual Rp 15.500 ribu hingga Rp 16 ribu per kilogram. Penurunan beras di pasaran, karena pemerintah gencar melakukan operasi pasar murah (OPM) dalam stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) seharga Rp 54.500 kemasan 5 kilogram.

Seorang pedagang beras di pasar Cikurubuk, Yanto mengatakan, harga kebutuhan beras di sejumlah pasar di wilayah Tasikmalaya secara bertahap mengalami penurunan terutamanya untuk kualitas premium sekarang telah dijual Rp 15.500 hingga Rp 16 ribu per kg. Penurunan harga di pasaran, karena ada pasokan beras dari luar Negeri harganya Rp 14.500 per kg.

"Kebutuhan beras bagi masyarakat sekarang mulai melimpah dan banyak kiriman terutama beras luar negeri (LN) hingga harganya paling murah Rp 14.500 per kg, untuk beras premium secara bertahap mulai adanya penurunan tapi bagi pembeli tetap saja masih belum normal. Namun, penurunan beras yang terjadi selama ini selain ada beras luar negeri masuk hingga operasi pasar murah yang dilakukan," katanya, Senin (11/3).

Baca juga : Kemelut Beras: Ketika Harga Menguji Data

Ia mengatakan, harga kebutuhan beras mulai bergerak menurun terjadi pada beras premium Singaparna Rp 16 ribu per kg, kualitas sedang Rp 15.500 ribu per kg, beras luar negeri (LN) dari Thailand dan Denmark sekarang ini dijual Rp 14.500. Namun, kebutuhan beras medium yang biasanya dijual Rp 12 ribu per kg selama ini di pasaran kondisinya masih mengalami kosong meski penurunan beras masih belum normal.

"Penurunan harga beras di pasaran membuat sejumlah pedagang di Tasikmalaya mulai ada keuntungan bertahap dibanding sebelumnya mencapai 50 persen. Akan tetapi, penurunan beras yang terjadi membuat para pembeli juga mulai ramai meski mereka biasanya membeli 10 kg menjadi 8 kg tapi kebutuhan beras yang dijualnya masih aman," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Perindustrian dan Perdagangan Kota Tasikmalaya, Apep Yosa Firmansyah mengatakan, penurunan beras di pasaran yang terjadi sekarang karena Pemkot berupaya menstabilkan harga beras melalui SPHP. Namun, harga beras secara bertahap menurun tapi kebutuhan telur dan cabai merah malah merangkak naik.

"Untuk menstabilkan kembali harga beras di pasaran, pemerintah daerah melakukan OPM di 10 kecamatan melalui SPHP kemasan 5 kg dijual seharga Rp 54.500. Akan tetapi, harga beras premium Singaparna sekarang ini mulai dijual Rp 16 ribu perkg, tetapi ada beras luar negeri (LN) masih terbatas dan harganya juga Rp 14.500 per kg," paparnya. 

Di sisi lain, pemerintah telah memutuskan untuk menerapkan relaksasi HET beras premium selama dua minggu, mulai Minggu-Sabtu, 10 Maret sampai 23 Maret 2024. HET yang disesuaikan memiliki selisih lebih Rp1.000 per kilogram (kg) dibandingkan HET sebelumnya. (AD/Z-7)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat