visitaaponce.com

BMKG Gempa Susulan di Tuban Lebih dari Lima Kali

BMKG: Gempa Susulan di Tuban Lebih dari Lima Kali
Ilustrasi.(Dok MI)

BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa susulan terjadi lebih dari lima kali sejak gempa awal dengan magnitudo 6,0 pada Jumat (22/3) pukul 11.22 WIB di 132 kilometer timur laut Tuban, Jawa Timur (Jatim), dengan kedalaman 10 kilometer. BMKG mencatat hingga pukul 13.18 masih terjadi gempa susulan dengan magnitudo 3,5. 

Sebelumnya, terjadi gempa susulan dengan magnitudo 3,0 pada pukul 13.09, kemudian pukul 13.06 gempa dengan magnitudo 3,6, dan pukul 13.05 gempa dengan magnitudo 4,1. "Pukul 13.03 terjadi gempa susulan dengan magnitudo 3,0, pukul 12.49 gempa magnitudo 2,9, pukul 12.44 gempa magnitudo 3,0, pukul 12.31 gempa magnitudo 5,3," tulis BMKG dalam laman resminya.

Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan tertulis sebelumnya menyebutkan jika gempa yang terjadi di Jawa Timur merupakan jenis gempa bumi dangkal. Ini muncul akibat ada aktivitas sesar aktif di laut Jawa. "Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)," katanya.

Baca juga : Gempa Bumi di Jawa Timur Sebabkan 4 Bangunan Rusak

Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di sejumlah daerah di Jawa Timur di antaranya Tuban dengan skala intensitas IV-V MMI (getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk), Bawean dengan skala intensitas III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah). 

Gempa juga dirasakan di Jepara, Lamongan, Bojonegoro, Surabaya, Kudus, Blora, Pekalongan, Nganjuk, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Sidoarjo, Madiun, Pasuruan, Malang, Semarang, dan Yogyakarta. Skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan truk berlalu).

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," katanya. Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. 

"Masyarakat agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," ujarnya. (Ant/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat