visitaaponce.com

Sesar Aktif Picu Gempa Dangkal di Perairan Tuban, Apa Dampaknya

Sesar Aktif Picu Gempa Dangkal di Perairan Tuban, Apa Dampaknya?
Gempa bumi perairan Tuban(YouTube)

GEMPA bumi yang mengguncang perairan Tuban pada Jumat (22/3/2024) merupakan gempa dangkal yang dipicu sesar aktif. Meskipun hingga kini masih belum diketahui dengan pasti sesar aktif mana yang menjadi pemicu gempa tersebut, dampaknya dirasakan kuat di Pulau Bawean.

Menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, gempa Tuban terjadi karena sesar lokal di Laut Jawa.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter, dua gempa bumi yang terjadi jenis kerak dangkal atau kita kenal shallow crust earth quake akibat aktivitas sesar aktif di dasar Laut Jawa," ungkap Daryono dalam konferensi pers virtual yang dikutip oleh Media Indonesia pada Sabtu (23/3.

Baca juga : Gempa di Laut Jawa Hingga Magnitudo 6,5 Disebut BMKG Sebagai Kejadian Luar Biasa

Daryono menjelaskan, hasil mekanisme sumber atau bentuk patahan gempa ini memiliki mekanisme pergerakan geser atau mendatar atau disebut strike-slip fault. Daryono mengaku terkejut atas kejadian gempa tersebut.

Ia menyatakan bahwa sesar yang menjadi sumber gempa belum terpetakan secara kredibel oleh BMKG.

"Tentu saja ini sebuah kejadian luar biasa. Di mana, sesarnya belum terpetakan dengan kredibel," ungkapnya.

Baca juga : Setelah Laut Jawa, Gempa Tektonik M6,2 Guncang Bengkulu

Sementara itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) belum mengidentifikasi secara pasti sesar aktif yang memicu gempa tersebut. Namun, berdasarkan analisis mereka, kejadian gempa ini berkaitan dengan aktivitas sesar aktif di Laut Jawa, mengingat lokasi pusat gempa bumi, kedalaman, dan data mekanisme sumber gempa yang diperoleh dari BMKG.

Dampak dari gempa ini juga dirasakan di Pulau Bawean, yang mengalami kerusakan pada rumah dan fasilitas umum. Sebagaimana yang diungkapkan oleh PVMBG, Pulau Bawean merupakan wilayah terdekat dengan lokasi pusat gempa bumi, dan memiliki potensi tinggi terhadap gempa bumi.

"Tentu saja ini sebuah kejadian luar biasa. Di mana, sesarnya belum terpetakan dengan kredibel," ungkap PVMBG.

Menurut data BMKG, gempa pertama terjadi pada pukul 11.22 WIB dengan kekuatan M 5,9 dan kedalaman 10 km, sementara gempa kedua terjadi pada pukul 15.52 WIB dengan kekuatan M 6,5 dan kedalaman 12 km. BMKG juga mencatat bahwa hingga Sabtu (23/3/2024) pukul 09.00 WIB, telah terjadi 158 kali gempa susulan, dengan kekuatan terbesar mencapai magnitudo 6,5 dan yang terkecil magnitudo 2,6. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat